KASIH SAYANG

149 42 3
                                    

Semenjak tangan fiki sakit karena terkena air panas yang zweitson tumpahkan pada adiknya fiki jadi lebih mendapatkan kasih sayang dari semua abangnya

Termasuk hari ini di saat fiki ingin sarapan tangan nya dengan susah tak dapat mengambil makanan yang ada di depannya

Lalu dengan sigap fenly menuangkan nasi goreng tersebut ke piring dan menyuapi nya ke fiki adiknya

Karena fenly sangat sayang pada fiki melebihi apapun dari kecil fenly sangat perhatian pada fiki sang adik

Begitupun saudaranya yang lain mereka semua menyayangi fiki lebih dari segala galanya karena fiki adalah adik bungsu di antara mereka semua

"Nih, fiki harus makan yang banyak, biar cepet sembuh ya...." ucap fenly terus menyuapi fiki dengan nasi goreng yang ada di tangannya

"Iya kak, fiki mau cepet sembuh, gak enak tahu tangan fiki diperban kaya gini terus, sakit lagi" ucap fiki sambil mengunyah nasi gorengnya

"Iya, makanya fiki harus makan yang banyak, ayo aaa..... lagi" ucap fenly memasukkan nasi goreng ke dalam mulut fiki

Fiki menerima suapan demi suapan yang fenly berikan pada dirinya hingga nasi goreng tersebut habis tanpa sisa

"Pinter udah habis nih makanannya" ucap fenly mengusap pelan surai milik fiki

Di balik rasa hangat dan cinta dari saudara saudaranya itu terlihat zweitson yang tengah berdiri di balik pintu dapur sambil melihat pemandangan 6 bersaudara yang nampak asyik bercanda satu sama lain

Apalagi sang adik fiki ia begitu mendapatkan kasih sayang yang sangat tulus dari kakak dan abangnya

Ingin sekali dirinya seperti fiki tapi apalah daya dirinya bukan siapa siapa disini

Zweitson sangat ingin mendapat kasih sayang seperti fiki sekarang tapi mengingat dirinya tidak pernah di harapkan oleh abang dan kakaknya rasanya itu mustahil dan tidak akan pernah terjadi sampai kapanpun

Tanpa sadar zweitson mulai meneteskan air matanya hingga jatuh membasahi pipi mulusnya

Ia sedih kenapa dirinya harus seperti ini sekarang tak pernah mendapatkan kasih sayang ingin kembali ke masa lalu tapi tak mungkin bisa

Padahal dirinya juga terluka saat ini karena ulah abangnya gilang yang menumpahkan air panas ke tangannya dengan sengaja sampai membuat tangan zweitson harus di perban seperti ini

Tapi dirinya hanya bisa bersabar dalam menjalani semuanya

Bi asih yang melihat zweitson berdiri di depan pintu dapur pun menghampirinya

"Den soni" panggil bi asih sambil memegang bahu zweitson

"Eh bibi kenapa bi?" tanya zweitson kaget lalu menghapus air matanya

"Den soni nangis?"

"Gak kok bi siapa yang nangis"

"Itu matanya den soni, sembab gitu"

"Gak papa bi, tadi soni abis motong bawang, jadi matanya sembab gini deh, hehe....." bohong zweitson sambil tertawa

"Beneran gak bohong kan?"

"Gak bi, udah sana bibi ke dapur lagi, soni mau siap siap ke sekolah, nanti yang ada soni telat lagi berangkatnya gara gara bibi" ucap zweitson

"Iya bibi pergi dulu ya den" ucap bi asih lalu pergi meninggalkan zweitson yang masih berdiri melihat lurus ke arah meja makan tersebut

Zweitson lalu beranjak dari arah tempatnya berdiri tadi pergi ke dalam kamarnya dan bersiap untuk pergi ke sekolah

"Fiki nanti berangkatnya di anter sama bangsen aja ya, bareng kak aji juga, tangan fiki kan lagi sakit" ucap shandy

Aku Yang Kau Salahkan || (Zweitson Un1ty) [END]✔Where stories live. Discover now