AFRAID

534 29 0
                                    

Andai saja dulu Asahi punya keberanian untuk mengungkapkan segalanya, andai saja ia berani untuk jujur dan mengambil resiko, andai saja ia menyatakan cintanya padamu saat itu... mungkin yang saat ini berdiri disamping mu menemani menyapa para tamu undangan adalah dirinya. Andai saja, jika saja Asahi berani jujur akan perasaannya kepadamu.

Kamu merupakan masa muda yang nggak akan Asahi lupakan, merupakan cinta pertama dan satu-satunya wanita yang bisa membuat Asahi merasa nyaman. Kamu merupakan mimpi Asahi baik dimasa lalu maupun di masa depan. Kamu merupakan apa yang selama ini Asahi harapkan disetiap ia mengangkat tangannya untuk berdoa setiap tahun dihari ulang tahunnya. Kamu adalah apa yang Asahi rangkai untuk masa depannya.

Melihat mu berdiri sebagai pusat perhatian di acara pernikahanmu dengan pria yang baru kamu kenal selama satu tahun membuat Asahi kembali merutuki dirinya. Sialnya kalian terlihat serasi berdiri bersanding bersama.

Melihat tawa bahagia mu bersama pria yang saat ini berstatus sebagai suamimu membuat Asahi kembali dilempar pada kenangan-kenangan masa lalu kalian.

Asahi mengenalmu pertama kali pada hari pertama masuk kuliah, kalian mengambil jurusan yang sama dan berada di kelas yang sama. Hari itu kamu menghampiri Asahi terlebih dahulu dengan alasan ingin meminjam pena Asahi karena dihari pertama kelas, dosen meminta sebuah gambar yang bisa kalian hasilkan dalam waktu 30 menit. Asahi dan kamu berada di jurusan DKV.

Kamu tidak terlalu paham menggambar, lulus di jurusan DKV karena kamu asal memilih dan kamu kira nggam akan lulus disana. Kamu takut nggak dapat beradaptasi tapi kamu bertemu dengan Asahi, pria yang berhasil memberi kesan pada dosen dihari kelas pertama karena hasil gambarnya yang luar biasa. Kamu dan Asahi dekat seiring berjalannya waktu tapi hanya sebatas teman.

Awalnya seperti itu sampai dua tahun pertemanan kalian, kamu mulai merasakan getaran lain pada Asahi. Pria itu mungkin terlihat cuek tapi saat bersamamu ia perhatian dan akan banyak membuatmu tertawa, ia juga selalu berhasil membuatmu jatuh cinta dengan sikap ajaibnya. Segala sesuatu yang ada pada Asahi saat itu merupakan hal yang bisa membuat mu jatuh cinta.

Namun, kamu menyembunyikan perasaanmu karena kamu nggam dapat menebak bagaimana perasaan Asahi kepadamu. Ia mungkin baik dan perhatian, tapi kamu tak tahu dan tak dapat menebak bagaimana dan apa isi hati pria itu terhadapmu. Selama 4 tahun kamu menyembunyikan perasaanmu, kamu nggak punya keberanian untuk mengungkapkannya pada Asahi. Kamu takut jika mungkin ia tak memiliki perasaan yang sama terhadapmu kemudian ia akan menolakmu dan kalian akan menjadi canggung kemudian berakhir menjadi orang asing.

Itu merupakan hal yang terakhir yang kamu inginkan terjadi dihidupmi, maka kamu memendam perasaan itu.

Kalian lulus bersama-sama, wisuda pun dihari yang sama. Asahi masih ingat bagaimana pelukan hangat yang kamu berikan padanya dihari kelulusan kalian, bagaimana senyum manis mu membuat mimpi Asahi tentangmu semakin menggebu-gebu tapi sekali lagi, Asahi takut mengungkapkan perasaannya kepadamu dengan alasan yang sama seperti mu.

"Huaa lulus juga ya Saa..." Katamu yang saat itu masih memeluk Asahi. "Makasih ya Sa, selama ini lo selalu berhasil jadi obat paling ampuh dimasa-masa kritis gue nyusun skripsi."

Asahi turut membalas pelukanmu, erat. "Gue juga... makasih karena udah mau saling support ngerjain skripsi hingga kita lulus bareng saat ini. Makasih karena udah mau jadi temen gue, tempat gue cerita, tempat pulang disetiap lelahnya gue..."

Kamu melepaskan pelukanmu, menatap wajah Asahi dengan senyum manis. Rasanya kamu ingin memberi tahu Asahi saat ini mengenai apa yang kamu rasakan tapi raa takut itu lagi-lagi lebih besar. Kamu takut akan konsekuensi yang bisa saja terjadi saat kamu menyatakan perasaanmu. Kamu nggak mau asing dengan Asahi.

What IfWhere stories live. Discover now