10.Pacaran Sehat.10

Start from the beginning
                                    

Menunggu pesanan siap, Adel malah kepengen ngerecokin tukang nasi goreng disebelahnya.

"Bang, udah berapa lama jualan nasi goreng?" Tanya Adel tanpa penasaran.

Mio yang tadinya sok sibuk dengan smartphonenya malah jadi tergoda untuk menyimak.

"Masih baru, Kak. Udah dari tahun 2019" jawabnya sopan sambil sibuk menggoreng nasi.

"Saya kalo besarin anak dari tahun 2019 sekarang udah bisa jalan loh, Bang," Balas Adel agak geram karena bilangnya masih baru.

Si abangnya kemudian hanya tersenyum tanpa balasan, tak habis akal Adel kembali angkat bicara. "Bang, kenapa masih nyari sesuap nasi padahal tiap hari jualan nasi?" yang ini Adel memang betul-betul penasaran.

"Ohh itu, Kak..." Jedanya sejenak tampak berpikir sambil membungkus nasi yang sudah matang, "Kan nasinya udah ada nih, tapi yang suapin belum ada." Jawabnya membuat Adel bertepuk tangan kagum.

"Uwihhh, bisa - bisa. Lo asik, Bang," girang Adel.

Mio hanya tertawa singkat melihat aksi sok kenal  Adel. "Udah nih, Del," lapor Mio saat menerima dua kantong es ditangannya.

Menyeruput minuman masing-masing sambil berjalan dilingkupan bayangan pohon, Adel angkat bicara, "uh ada cowo ganteng tuh, Mi. Cowo siapa ya?" Tanyanya merujuk pada pria tinggi jangkung yang berjalan ke arah mereka.

"Pist cowo," sapa Adel saat sudah dekat.

"Wih ada cewe cantik, pacaran yuu," ajaknya ramah.

"Asik tuh, hayuuu," sambut Adel ramah langsung gelayutan di tangan cowonya.

"Del, nanti jalan mau gak? Aku jemput, ya," tawarnya lembut.

Selanjutnya mereka berdua larut dalam dunia mereka. Mio jadi kayak orang dongo diantara mereka. Kirain tadi Adel memang semurah itu langsung nerima aja tawaran cowo karena paras padahal memang sudah lama pacaran toh. Mio baru tahu karena tidak sengaja menguping percakapan mereka.

Tampang pacar Adel itu ngeri kalau Mio boleh jujur. Kuping tindikan, kancing kemeja terbuka semua sampai kaus hitamnya kelihatan, merokok... padahalkan masih jam sekolah, dan lagi kalau ngomong pasti diembelin omongan kotor. Mio langsung tak respect walau agak ganteng. Aish... Mio langsung geleng-geleng tak percaya, ini termasuk ngomongin orang gak sih? Eh kan cuman dalam pikiran. 'Berdosa lo Mi' rutuk Mio dalam hati.

Menyadari ada makhluk yang terlupakan Adel jadi angkat bicara. "Eh, Mi. Mau bareng gak? " ajak Adel menunjuk-nunjuk dengan jempol arah untuk masuk gerbang sekolah.

Percayalah Mio itu orangnya peka, situasi seperti ini jawaban yang tepat adalah... "Deluan aja deh, Del. Gue masih mau liat jajanan yang lain dulu."

Sehabis ditinggal oleh dua sejoli tadi Mio memang benar melihat-lihat jajanan dulu sampai minumannya habis tak bersisa. Berakhir membeli batagor hangat dengan saus kacang yang ingin dibelinya beberapa hari yang lalu dan baru kesampain sekarang. Dimakannya sembari berjalan ke kelas.

Melihat Satkai yang ingin menuju ruang kesenian, Mio tidak tahan untuk tak memanggil, "Bang Sat," teriak Mio, sang empunya nama menoleh. Reflek Mio berlari menghampirinya.

"Ih, Meow... Gak sibuk kan? Ikut eike kuy daripada u gak ada kerjaan, biar jadi banyak kerjaan," ajak Satkai.

Walau nadanya tidak enak di dengar, entah kenapa Mio tertarik dan malah ngikut. Kesan pertama bertemu Satkai memang dapat dikatakan tidak menyenangkan... orangnya tampak kasar, terlihat bossy, dan seperti benci berinteraksi dengan perempuan. Tapi nyatanya dia langsung masuk jajaran pria terbaik yang pernah Mio temui. Tanya hal apa saja, serandom apapun pasti akan menyenangkan kalau Satkai yang memberi jawaban.

"Mau gak, Bang?" Tawar Mio tidak enak makan sendiri yang memang porsinya banyak. Dan lagi memang diberi dua tusuk lidinya.

"Enggak deh, Mi" tolak Satkai halus, Mio hanya mangut-mangut sambil ngunyah.

Kehabisan topik Mio jadi merasa awkward berjalan berdua sambil beriringan. Entah ilham dari mana Mio malah jadi ingin menggibah Adel agar tidak canggung. Tampaknya tidak apa, asal jangan sebut nama.

"Bang! Menurut lo pacaran yang sehat itu gimana?"

Langkah kaki Satkai terhenti, mungkin berpikir... ternyata ingin mengikat tali sepatu.

"Yang sehat, yaw. Yang ngajak makan makanan sehat bukan cuman ngingetin doang," tegas Satkai pedas seraya mengambil tissue basah dari sakunya untuk membersihkan tangannya yang berdebu.

Mendengar jawaban Satkai Mio langsung ngangguk setuju.

"Ngajak jogging bareng, periksa kesehatan rutin, gak begadang, ngurangin jajanan gak sehat, dan kalau perlu test tingkat kesehatan buat jadi evaluasi," tambah Satkai sambil mencicip batagor Mio, tusuk lidinya langsung dibersihkan dengan tissue basa karena sausnya kena jari.

Karena peka Mio menyodorkan makanannya untuk dibagi berdua. Satkai doyan ternyata. Bingung dengan jawaban yang diungkap Satkai. Mio angkat bicara, "maksudnya, em apa, ya, Bang... Maksudnya tuh hubungan pacaran yang sehat." Astaga! Mio salah pertanyaan.

"Hubungan, ya... Emm. Eike gak paham u nanya apa! maksudnya hubungan fisik gitu kee?"

_AkhirZaman_

See you next part ;)

kode alam = 1187/301223
/tap⭐ kalo suka

trims
👇

What's Up MXWhere stories live. Discover now