Chapter 22

28 4 0
                                    

Arabel membawa anak laki laki itu ke Indomaret terdekat. Dia membeli Snack , es krim dan beberapa obat luka . Dia mengobati sudut luka di bibir anak kecil itu dan sikunya . Tadi dia jug sempat memberikan baju untuk ganti .

"Siapa nama mu?" Arabel menatap anak itu setelah dia mengobatinya

"Eksa"

"Eksa? Keren namanya"

Gerakan tangan Arabel membuat eksa tersenyum.

"Kakak cantik namanya siapa?"

"Arabel , panggil aja kak Ara"

"Lucu namanya"

"Kok bisa?"

"Kayak ara di kartun zaman dahulu"

Arabel tertawa

"Iya juga ya?" Ucap arabel baru sadar

Drtttttt

Al❣️ calling......

Arabel melirik sebentar lalu melihat ke depan . Jika dari sini jarak antara rumah algara dengan Indomaret agak jauh bisa di bilang harus melewati 2 komplek perumahan .

Eksa melirik Arabel yang termenung dia menarik baju Arabel . Arabel menoleh .

"Kakak mikirin apa?"

Arabel tersenyum "bisa gak ya, kakak hidup lama lagi"

Eksa terdiam lalu di menggerakkan tangannya "bisa kok, kakak berobat selalu ya , nanti kalau kakak pergi siapa yang bela eksa waktu di bully"

Arabel terkekeh "kamu punya kakak gak?"

"Punya , dia sayang eksa. Kadang eksa sering di beliin mainan " eksa menatap Arabel dengan penuh binar

"Oh iya? Wahhhh kakak eksa baik banget!"

"Banget . Tapi Kadang eksa sedih "

"Kenapa?" Arabel menggerakkan tangannya

"Eksa sering ngerepotin kakak . Semenjak ibu gak ada eksa jadi dekat sama kakak "

"Ayah kamu?"

"Kerja di luar negeri, setahun sekali pulang kok . Tapi sebentar paling lama 5 hari "

Eksa merengut sedih

"Emang ayah eksa kerja apa "

"Kantor"

Arabel mengangguk paham lalu tak lama terdengar teriakan seseorang

"EKSA!"

Arabel menoleh ke sebrang terdapat seorang laki laki dengan wajah cemas .

Kakaknya ya?

"Eksa kamu gak apa apa?" Ucap laki laki itu membolak balikkan badan adiknya melihat seluruh tubuh .

Laki laki itu tidak sengaja menatap suduh bibir adiknya yang terdapat luka .

"Gak usah panik , udah saya obatin kok . Dan maaf kalau boleh salah bicara mending eksa dipindah sekolah aja . Saya takut nanti kejadiannya lebih parah dari ini" ucap Arabel

Laki laki itu menatap Arabel . Kalau dia menatap adiknya yang tersenyum menatap Arabel . Eksa menoleh ke kakaknya menarik bajunya agar dia menatap dirinya .

"Kakak cantik ini yang nolongin eksa . Baik banget Sampai bibir eksa di obati. Nih tadi juga dibeliin es krim "

Arabel yang paham yang di gerakan eksa hanya bisa tersenyum. Sedangkan kakaknya juga tersenyum melihat senyuman adiknya .

ALGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang