CHAPTER 16

22 1 0
                                    

¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤


Dihari yang sama, pertandingan penyisihan Interhigh ronde kelima melawan SMA Hakuryou. Saat ini Seirin berada di bawah tekanan dengan skor kedua tim seri. Sorakan semangat dari kedua tim saling bersautan, menyemangati tim mereka agar bisa menang.

Ditengah pertandingan, Izuki yang memegang bola berhenti secara mendadak, terduduk di lantai lapangan seraya memegang kakinya yang tiba-tiba kram. Melihat itu, wasit dengan cepat menyeru 'Reverse Timeout'.

Riko berencana menggantikan Izuki tapi segera di tolak, mengetahui sisa waktu yang semakin sedikit membuat Seirin tidak ada pilihan lain selain melanjutkan pertandingan. Sungguh, dua pertandingan dalam satu hari yang sama bukanlah hal yang bisa dijadikan lelucon sama sekali...

"Semuanya kelelahan," batin Chizuru yang melihat para pemain Seirin bercucuran keringat dengan nafas tersengal-sengal.

Di tengah keadaan yang kurang baik, teriakan Hyuuga berhasil membuat Seirin kembali bersemangat. "Jika kalian lelah, maka sama saja dengan lawan!. Pikirkan untuk menjadi serius daripada menenangkan diri. Apakah kalian semua herbivora tolol atau apa?!." Sungguh perubahan clutch time Hyuuga sangat berguna untuk kondisi saat ini.

Seirin melanjutkan pertandingan. Meski begitu, akurasi pass Kuroko mulai menurun. Chizuru yang melihat itu merasa khawatir, terlebih lagi saat bola dilempar ke dalam ring, tapi memantul keluar. Beruntungnya Kagami yang berada di dekat ring dengan cepat lompat dan memasukan kembali bola di detik terakhir. Membuat Seirin memenangkan babak terakhir dengan skor 89 vs 87 dan berhasil lolos ke semifinal.

¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤

Keesokan harinya, Chizuru jalan beriringan dengan Riko. Kedua tangan mereka penuh mengangkat kardus yang sejujurnya cukup berat untuk mereka.

"Senpai, kore wa --."

"Ha'i, Chizuru-chan pasti sudah mengetahuinya bukan," kata Riko tersenyum yang mengerti maksud Chizuru.

Chizuru mengangguk mengerti. Sebuah ide terlintas di pikirannya, menoleh ke arah Riko yang kebetulan juga menoleh ke arahnya, kedua gadis itu tersenyum seolah mengerti pemikiran satu sama lain. Mengangguk, mereka melangkahkan kakinya serempak menuju kesuatu tempat.

Pintu belakang kelas terbuka, Riko dengan segera memanggil orang yang ada dipikiran mereka.

"Ah! Kagami-kun, Kuroko-kun! Kebetulan, kemarilah sebentar!," seru Riko.

Kagami dan Kuroko yang dipanggil sontak menoleh dan keluar kelas bersamaan. Alis Kagami berkerut bingung, sedangkan Kuroko menatap kedua gadis di timnya tanpa ekspresi.

"Ha'i kore/Tolong bawakan ini," kata Chizuru dan Riko bersamaan tersenyum manis seraya memberikan kardus di tangannya kepada Kagami dan Kuroko.

Selama perjalanan di lorong sekolah, Riko dan Chizuru memasang wajah sumringah sedangkan Kagami menekuk wajahnya. Menggerutu mengenai badan mereka berdua yang pegal tapi disuruh membawa kardus yang berat. "Oni ka!."

"Chotto, kamu ingin membuat seorang gadis manis membawa kardus berat itu? Lagipula itu tugas kalian, para lelaki," kata Riko dengan nada yang diimutkan. Chizuru yang mengikuti mereka dari belakang mengangguk menyetujui.

"Aku hanya melihat satu gadis manis di- Akhh!," jerit Kagami yang dipukul Riko secara mendadak. Chizuru yang melihat dibelakang mereka hanya mengedipkan mata bengong.

Chizuru tidak begitu memperhatikan perbincangan antara Kagami dan Riko selanjutnya. Dia hanya memperhatikan punggung Kagami, pandangannya naik ke atas mengamati bahu Kagami. "Ternyata bahu Taiga-kun lebar sekali jika dilihat seperti ini," batinnya tanpa menyadari Kuroko yang sedari tadi meliriknya. Tanpa perlu diberitahu, Kuroko sudah bisa menebak apa yang dipikirkan gadis silver itu mengetahui kebiasaannya sewaktu mereka SMP dulu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 15, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Chance || OC X Kuroko no BasketWhere stories live. Discover now