CHAPTER 3

20 2 0
                                    

¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤


Drap... Drap... Drap..

Duk... Duk... Duk...

Suara langkah kaki berlarian dan bola dipantulkan bersamaan terdengar, mengisi kesunyian malam hari. Chizuru duduk di pinggir lapangan, memangku tasnya, menemani Kagami yang sedang bermain basket seorang diri di sana. Mengamati setiap gerakan laki-laki itu, caranya berlari, melompat dan melempar bola ke ring basket.

Saat Kagami hendak melakukan Jump Shot, dirinya seperti melihat seseorang di bawah ring basket membuat tembakannya meleset. Chizuru yang melihat otomatis berdiri tidak mempercayai pemuda baby blue itu ada di sana. Meskipun dirinya sudah terbiasa dengan kehadiran pemuda itu semenjak SMP tapi kali ini berbeda. Chizuru masih belum siap bertemu dengannya.

"Sejak kapan kamu disitu?," tanya Kagami.

"Domo," sapa Kuroko datar. Atensinya kemudian menatap Chizuru, "Konbanwa Chizuru-san." Tubuh Chizuru menegang, dia hanya bisa mengangguk kepalanya pelan.

"Apa maumu?," tanya Kagami, menaruh sebelah tangannya di pinggang ekspresi wajahnya terlihat garang.

Chizuru hanya melihat interaksi Kagami dan Kuroko, menyimak pembicangan keduanya. Hingga perkataan Kagami membuat Chizuru membeku. Ekspresi Kagami terlihat serius.

"Aku sudah mendengar semuanya. Mengenai Kiseki no Sedai yang seumuran denganku yang katanya adalah pemain-pemain terkuat itu," matanya melirik ke arah Chizuru. Menatap teman gadisnya yang sudah menyembunyikan sesuatu darinya.

Kuroko mengikuti arah pandang Kagami, melihat Chizuru yang sedang menatap mereka takut dan khawatir.

"Kamu juga salah seorang anggota di tim itu, bukan," lanjut Kagami menghadap Kuroko. Mereka kini saling pandang. Kagami memutar bola basket di ujung jari telunjuknya. "Aku bisa tahu seberapa kuatnya seseorang. Orang-orang yang kuat, baunya berbeda dari orang lain," lanjutnya seraya melempar bola basket ke arah Kuroko yang ditangkap dengan baik.

"Tapi, kamu ini aneh. Orang lemah seharusnya berbau seperti orang lemah ..... Tapi kamu tidak berbau apa pun. Berarti kekuatanmu tidak terukur. Tunjukkan padaku, sekuat apakah Kiseki no Sedai itu!," kata Kagami seraya menyeringai.

Kuroko yang mendengar perkataan Kagami menjadi serius, "Kebetulan sekali. Aku juga berharap bisa bertanding melawanmu," seraya melepas jaketnya. "One on one."

Kagami tersenyum melihatnya, "Boleh juga."

Chizuru memeluk erat tasnya menyaksikan pertandingan One on One antara Kagami dan Kuroko. Bola pertama dipegang oleh Kagami, men- dribblenya dengan mantap. Melewati Kuroko dan menembakkan bola ke ring. Selama pertandingan Kagami selalu berhasil memasukkan bola dan menangkis tembakan Kuroko. Membuat Kagami sedikit merasa kesal terhadapnya. Apa yang diharapkannya tidak sesuai dengan ekspetasi.

Chizuru yang sedari menonton pertandingan mereka hanya meringis. Dia tahu betul seperti apa kekuatan Kuroko. Hingga suara bentakan Kagami terdengar membuatnya terkejut.

Kagami terlihat melampiaskan rasa kesalnya pada Kuroko yang terlihat lemah menurutnya. Hingga Kagami menarik kerah kemeja Kuroko, Chizuru berdiri, "Taiga-kun berhenti!."

"SHUT UP, CHIZURU!."

Chizuru terdiam di tempatnya, pertama kalinya Kagami membentak dirinya.

"Kagami-kun, kamu menakuti Chizuru-san," kata Kuroko datar setelah melihat Chizuru.

Menyadari perkataan Kuroko, Kagami segera melihat Chizuru. Benar saja, gadis itu hanya menundukkan kepala dan memeluk tasnya. Kagami seketika merasa bersalah. Melepas Kuroko, Kagami merasa dirinya seperti orang bodoh. Meladeni Kuroko yang terlihat lemah bahkan sampai membentak Chizuru yang berusaha menghentikannya.

Chance || OC X Kuroko no BasketWhere stories live. Discover now