Chapter 10

9 3 0
                                    

¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤

Peluit dibunyikan menandakan quater pertama telah selesai. Kedua tim kembali ke bangku mereka. Sekali lagi terdengar seruan marah Takeuchi pada anak didiknya. Mengabaikan Kaijou, Chizuru lebih fokus ke timnya. Memanfaatkan waktu istirahat dua menit dengan menyusun rencana.

Menoleh ke arah Kagami, Chizuru mengamati perubahan Kagami. Merasa dirinya sedang dilihat, Kagami balik menatap Chizuru. Alisnya terangkat, tanda bertanya. Hingga perkataan Riko mewakili Chizuru yang mengatakan jika Kagami sudah tenang.

"Tidak, aku dari tadi s--," perkataan Kagami terpotong oleh seruan anggota yang lain. "Kau tadi benar-benar marah!."

Chizuru memandang datar Kagami, "Baka," gumamnya.

Riko melanjutkan penjelasan jika kombinasi antara Kagami dan Kuroko adalah kuncinya. Melihat Kagami yang sedikit ragu, Kuroko langsung menusuk perut Kagami. Chizuru berusaha menahan tawanya melihatnya. Detik kemudian Chizuru tersentak melihat Kagami yang balas menusuk perut Kuroko.

Mendekati Kagami, Chizuru memukul lengan Kagami. "Hora, Taiga-kun! Tetsu-kun tidak sekuat kamu," celetuknya yang hanya dibalas malas Kagami.

Chizuru memeriksa keadaan Kuroko memastikan pemuda baby blue itu baik-baik saja yang dibalas anggukan.

Waktu istirahat telah berakhir. Para tim kembali ke lapangan untuk memulai quarter kedua. Suara seruan semangat berkumandang di gedung olahraga, baik dari Kaijou maupun pemain cadangan Seirin.

Mengeratkan pelukan papan catatan yang dibawanya, Chizuru menatap para pemain di lapangan, serius dan khawatir. Kedua tim terus bermain tanpa henti, saling mencetak skor satu sama lain.

Chizuru melihat Kagami yang memegang bola berlari menuju ring Kaijou, rencana yang sudah direncanakan Riko. Chizuru tersenyum kecil melihatnya, serangan kombinasi antara Kagami dan Kuroko telah dimulai dengan melewati Kise dan berhasil mencetak skor. Gerakan yang tidak pernah diduga oleh Kaijou sebelumnya.

Gerakan Kagami selanjutnya membuat Kaijou lengah. Pass yang dioper ke Kuroko tidak kembali ke Kagami melainkan ke arah Hyuuga yang dengan segera mencetak three-point.

Tapi ada juga saat dimana pass Kagami tidak diterima Kuroko yang berada di belakangnya. "Ah!," beo Chizuru yang melihatnya. Terdiam, sungguh itu pertama kalinya Chizuru melihatnya, membuatnya tidak bisa berkata apa-apa.

Atensinya melihat ke arah Kise dan Kuroko. Terdapat suatu desiran di dadanya melihat kedua temannya yang dulu satu tim kini menjadi lawan. Tidak tahu apa yang sedang mereka berdua bicarakan.

"Kamu kuat, Kise-kun. Aku tidak berdaya dan Kagami-kun tidak bisa melawanmu. Tapi saat kami bekerja sama, kami punya kesempatan untuk melawan."

Kuroko, Kagami dan Kise saling tatap. Sorot mata mereka sangat serius. "Kamu berubah, Kurokocchi. Kita tidak pernah bermain basket seperti ini di Teiko. Bahkan Chizurucchi sepertinya juga begitu," kata Kise melihat ke arah bangku cadangan Seirin. "Atau mungkin tidak(?)," lanjutnya ragu.

Kuroko mengikuti arah pandang Kise. Melihat manajernya sekarang yang dulu juga manajernya di Teiko sedang melihat ke arah mereka berdua dengan tatapan khawatir. "Mungkin ini yang selalu dicari Chizuru-san, kerja sama tim."

Kagami yang sedari diam sebenarnya menyimak perbincangan mereka. Saat mereka membahas Chizuru, Kagami ikut melirik ke arah gadis silver itu. Gadis yang memiliki hubungan dan kenangan bersama mereka, Kiseki no Sedai.

Kise melanjutkan pertandingan dengan menerima bola yang mengarah ke arahnya. Langkah yang ingin berlari ke ring Seirin terhenti dengan kehadiran Kuroko di depannya.

Chance || OC X Kuroko no BasketWhere stories live. Discover now