09.

2.3K 30 5
                                    

Gadis bergaun bodycon biru cerah itu berjalan di belakang Altezza, mereka menuju pintu utama untuk keluar dari gedung, setelah sebelumnya pamit pada Jane dan saudara yang lain.

“lo gak bawa jaket?” tanya Altezza tiba-tiba sedikit menoleh kearah Ayyra.

“engga, barang gua ada di apartemen Jane.” jawab Ayyra, melangkah disamping Altezza “anyways, kita bakal langsung pulang?”

“kenapa? Masih ada urusan?” tanya Altezza balik.

“engga gitu perjalanannya kan lumayan, mana ini udah malem, lu gak capek?”

“engga.” jawab Altezza singkat, “Habis ini kita ke apartemen Jane ambil barang Lo, terus kita pulang–”

“Altezza!”

Langkah Ayyra maupun pria yang barusan dipanggil namanya itupun berhenti, mereka menoleh kearah yang sama, pada gadis cantik berbalut gaun merah yang membuat warna kulit cerahnya semakin mencolok indah.

Altezza menautkan alis bingung, tapi juga tersirat kekesalan yang tipis.

Gadis cantik yang tinggi semampai itu berjalan mendekati mereka berdua, sambil menorehkan senyum cantiknya.

'jalan aja cantik, dia beneran artis ya.' batin Ayyra

long time no see, puddin.” ucapnya saat berada di depan Altezza.

“maaf, tapi saya buru-buru” ucap Altezza formal dan dingin.

“oh, tapi aku gak akan lama kok. Gadis cantik itu bisa nunggu kan?” ujar gadis blonde alias Lauren itu sambil melirik Ayyra.

Ayyra yang sedang dituju menaikan kedua alisnya sedikit kaget, terlihat Altezza menghela nafas lalu selanjutnya ia melepas jas miliknya, dan memberikan benda hangat itu pada Ayyra.

“tunggu diluar sebentar,” ujarnya dengan nada yang lebih rendah daripada sebelumnya.

Ayyra setengah bingung, dan juga kaget, namun memilih patuh karena merasa ini bukan masalah yang dia bisa ikut campur.

“o-oh baik, permisi.” Gadis itu pun berjalan melewati mereka berdua.

Ayyra menunggu diluar, ia melihat orang-orang penting bahkan termasuk Gesya sudah akan pamit pulang. Gadis bermata coklat itupun melihat jam di handphone-nya, ternyata memang sudah pukul 9 malam. Tak lama dering hpnya membuatnya kaget dan segera mengangkatnya.

“Halo tuan Wayne?” sapa Ayyra pada seseorang di balik telfon.

“saya baru akan pulang besok, mungkin bisa atur jadwal di hari lain.. tentu, terimakasih banyak.” gadis itupun mengakhiri telfonnya.

“ayo.” suara berat seseorang membuat Ayyra tersentak kecil lantas menoleh, ternyata Altezza sudah selesai dengan urusannya, dan berada tepat di belakangnya.

“cepet banget(?)”

“gak ada yang penting,”

—————   🍵🍵🍵🍵.   —————

Pukul 21.30, Altezza dan Ayyra sudah selesai mengemasi barang milik Ayyra, dan mereka segera kembali menuju mobil dan pulang ke kota mereka.

Di dalam mobil pria berambut side-cut itu fokus menyetir, sedangkan Ayyra karena kehabisan energi selama acara sedang berusaha menahan kantuknya. Sesekali ia melirik Altezza, khawatir pria itu juga mengalami hal yang sama.

“hey, lu gak mau istirahat di rest area dulu?" Tanya Ayyra

“Lu mau ke kamar kecil?” tanya Altezza balik tanpa menatap gadis itu.

Fallin Love to My Step BrotherWhere stories live. Discover now