Bab 11 : Untuk Sementara

133 11 2
                                    

Tidak akan ada yang bisa menggantikan dirimu.
Kau adalah kau.
Mereka adalah mereka.
Satu hal yang harus kau tahu, sejak awal hatiku sudah memilihmu.

— Abimanyu Ghaffar Elrasyid —

☔☔☔

Long Distance Married.

Sudah seminggu ini, Syafira dan Banyu menghabiskan waktu bersama diluar. Mereka mengunjungi Kinan untuk pergi ke Puncak dan menginap selama dua malam. Mereka mengunjungi Safari Zoo. Membuat moment yang belum mereka lakukan bersama. Lalu, Banyu mengajak Syafira staycation berdua. Seperti pasangan pengantin baru lagi padahal belum ada dua bulan mereka menikah.

Sejak Banyu mengatakan akan mengikuti Program Pendidikan, pria itu disibukkan dengan banyak persiapan. Syafira ikut membantu mengemas barang suaminya. Dari pakaian, dokumen, sampai list menu sehat. Syafira akan selalu menghubungi dan memastikan apa saja yang suaminya makan. Banyu dibuat tertawa oleh tingkah imut istrinya.

Saat memberitahukan Yumna, tentu saja Bunda turut bahagia jika memang itu yang putranya inginkan. Yumna menanyakan apakah Syafira baik-baik saja di tinggal. Namun, Syafira meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja dan mendukung apapun yang suaminya lakukan selama itu baik dan berada di jalan Allah. Semoga Allah meridhai langkah suaminya untuk kedepannya.

Tak terasa, besok Banyu sudah akan berangkat melanjutkan pendidikan. Semua barang sudah siap dan Banyu memastikan tidak ada yang tertinggal.

Malam terakhir ia bisa memeluk sang istri. Banyu berharap, Syafira bisa sabar dalam menunggu. Banyu pun akan berusaha untuk tidak berlama-lama dan menyelesaikan pendidikan dengan cepat sehingga ia bisa berkumpul lagi dengan Syafira, Bunda dan tentu saja Kinan.

“Janji ya, telepon aku terus?”

Banyu mengangguk, ia mengusap punggung Syafira yang terus memeluknya.

“Kabarin aku terus. Pokoknya makan yang teratur.”

“Iya, sayang. Udah ratusan kali kamu ngomong gitu. Gini-gini aku bisa masak, tahu.”

“Kalau kamu sibuk, capek, masa mau masak?” tanya Syafira.

“Kan ada yang lain juga. Nanti bergantian.”

Banyu mencium dahi Syafira, “kalau mau ke rumah Abi sama Umi nggak apa-apa. Bunda juga pasti ngerti, kok.”

Syafira menggeleng, “masa ninggalin Bunda sendiri? Nanti aja aku ajak main sesekali ke rumah. Atau Abi sama Umi yang kesini.”

“Makasih ya, sayang. Selama aku pergi, aku titip Bunda ya. Nggak perlu masak kalau capek.”

“Iya, Mas.”

“Belum apa-apa saja rasanya sudah merindukan kamu.”

Syafira hanya diam. Dia semakin dalam memeluk suaminya. Berharap, waktu juga akan berlalu cepat dan Banyu segera kembali.

***

Banyu, Ramdan, Joseph, Hilman, dan Farel sudah menunggu di stasiun keberangkatan menuju Jogja.

Banyu meminta Syafira untuk segera pulang setelah mengantarnya. Syafira pun mengangguk, mereka berpisah setelah saling mengucapkan selamat tinggal. Bunda Yumna terus memberi menantunya semangat dam perjalanan pulang.

On Your Wedding DayWhere stories live. Discover now