Keajaiban

56 13 21
                                    


"Jika dunia membuat kita kehilangan sebagai ganti mendapatkan sesuatu, kita harus mengikuti garis takdir"

🦈🦈🦈🦈🦈🦈

"Non! .... , Nona!!? 'tok tok tok'. Panggilan dari luar kamar memanggil seseorang yang berada didalam nya. Orangyang mengetuk pintu itu khawatir karena tidak ada sahutan dari dalam membalas panggilan yang ia layangkan beberapa kali. Mungkin saja dia sedang tertidur pulas sehingga tidak mendengar panggilanya, tapi tetap saja waktu sarapan sudah lama berlalu.

Pintu kamar itu ternyata terkunci saat pembantu yang bernama Juminten mencoba membuka nya. Bi Juminten pergi mencari kunci cadangan, seingat nya kunci itu ia simpan di lemari gudang. Gudang itu menjadi berantakan bi Juminten sama sekali tidak menemukan kunci kamar milik putri keluarga ini.

Suara yang di timbulkan menggema membuat nyonya di rumah itu mengintip apa yang tengah di lakukan pembantunya.

Dia bertanya, "Apa yang sedang kau lakukan di sini?" Juminten membeku mendengar suara yang sangat ia kenal. Dengan tergagap juminten menjawab, "A-a-a nu i-i-tu, ekhem Saya lagi nyari kunci kamar non lea, nyonya."

"Kunci kamar?, kenapa dia belum turun dari pagi?."

Juminten mengangguk mengiyakan pertanyaannya. "Biarin aja nanti juga turun" selepas mengatakan itu dia pergi meninggalkan juminten yang termenung. Pasti sesuatu sedang terjadi, sulit menemukan kunci. Ia memberanikan diri untuk langsung menghubungi tuan pemilik rumah.

Juminten menunggu didepan pintu, tuannya akan segera datang. Pembantu ini sudah bekerja di mansion ini sejak tuannya, kecil. Dia sangat tahu permasalahan kecil hingga besar yang terjadi.

"Bagiamana pria itu datang di jam kerja nya?." Melihat kedatangan suaminya yang mendadak ia kalut, bergegas menghampiri. Juminten yang sedari tadi setia menunggu sangat lega melihat kedatangan majikannya.

"Tuan, bagiamana ini .... " Ucap khawatir juminten. Pria tampan dan kokoh berusia kepala empat itu sangat cemas, berbeda dengan wajah nya yang datar nampak tidak peduli.

Pemilik mansion besar ini adalah Pratama Gantara Anderson, anak sulung dari keluarga Anderson yang terkenal dengan perusahaannya yang tak pernah gagal dalam mengelola bisnis.

Tangan berotot itu memegang tuas pintu ternyata benar pintunya terkunci.

"Kunci nya sudah ketemu?," Tanya Pratama pada Bi juminten.

"Aha iya kuncinya hilang"

"Saya tidak bertanya kepada anda."
Siska menutup mulut rapat.

"Kuncinya memang hilang bibi udah cari tapi gak ketemu."

Tidak ingin mendengarkan penjelasan lagi, Pratama mengerti. Pratama membuka pintu itu dengan satu dobrakan kuat.

"Tolong suruh bodyguard saya menyiapkan mobil sekarang!!."

"Baik tuan." Juminten berlari keluar, tubuhnya bergetar melihat kejadian dimana nona nya terbujur kaku dengan busa yang keluar dari mulutnya

Pratama menggendong anaknya yang tak sadarkan diri, tatapannya kian mendingin melihat siska yang menghalangi langkahnya.

"Mas, Lea kenapa??."

"Menyingkir." Siska menelan ludahnya mendengar nada bicara suaminya, sangat menakutkan.

Dirumah sakit, Lea di letakkan di ruang VIP, keadaan nya sangat mengkhawatirkan, ia kritis. Hasil lab yang keluar menyatakan bahwa lea meminum racun dengan dosis yang sangat banyak.

Bi juminten menceritakan bagiamana kejadian itu terjadi. Tentang bagaimana Siska yang menghukum nya karena Lea pulang malam dan berakhir di kamar. Bi juminten mengaku bukan dia yang memberikan nampan berisi makanan dan minuman, tapi kezzio anak kedua Siska.
Siska mempunyai dua anak laki-laki kembar yaitu Kezzia dan kezzio. Faktanya Siska tidak akan menganggap kedua anak kandungannya jika mereka tidak berguna

BULAN | Line of DestinyWhere stories live. Discover now