Awal Mula

71 16 20
                                    

✮❍


❴ Tidak ada yang harus di banggakan, mana tahu semua hanya titipan yang Maya. ❵



Di Bangsal rumah sakit mawar merah no. 04i itu dipenuhi manusia-manusia yang berbeda umur tengah bersedih. Seorang putri yang selalu mendapat perhatian lebih dan dimanja dengan sepenuh hati seperti kecap malika berbaring kritis di atas ranjang dengan beberapa yang menempel di tangan dan anggota tubuh yang lain.

Pipi merah selalu bersemu merah, kehilangan ronanya. tanpa. Tubuh nya yang berisi menjadi kurus dan ringkih. Gadis yang selalu berisik itu belum membuka matanya hingga saat ini.

Setelah mendapat kabar dari Dokter yang menangani pasien cantik itu bahwa ia mempunyai penyakit jantung koroner atau bisa di sebut CAD. Kabar lain dokter menyatakan 'Umur dia tidak akan lama lagi, saya memang bukan tuhan yang mengatur hidup dan matinya. Tapi, dengan penyakit yang diderita kian memburuk sangat tidak memungkinkan untuk dia hidup bertahan lebih lama lagi'.

Mendengar hal itu orang-orang yang di tinggalkan merasa sakit hati, mereka tidak mau kehilangan gadis kesayangan satu satunya. Gadis yang selalu membuat hati dan hari mereka menjadi berwarna.

Ruangan itu di penuhi dengan isak tangisan yang tertahan dengan bunyi ekg mengiringi kesunyian. Apalagi yang harus di perbuat selain berdoa kepada tuhan meminta yang terbaik.

Banyak penyesalan yang mereka renungi, banyak kata andai yang mereka ucapkan, helaan napas selalu terhembus berat. Kehilangan seseorang yang berharga dalam hidup adalah kutukan.

Termasuk laki laki yang duduk di sebelah ranjang gadis itu, dia tidak berhenti menjatuhkan air dari matanya.
Gadis itu adalah kekasihnya, dialah pusat bagi kehidupan dirinya yang menyedihkannya.

Orang orang itu saling memeluk satu sama lain, menguatkan agar tidak jatuh dalam keterpurukan.

Jika tuhan sudah berkehendak, mau bagiamana lagi. Kehendak tak terbantahkan, ikhlas dan sabar menjadi kunci utama.

Setelah kata ikhlas diucapkan dalam hati mereka, bunyi ekg juga ikut berhenti menampilkan garis lurus.

Disitulah dokter menyampaikan waktu kematian serta penyebab meninggal. Kematian bukan perihal yang bisa di antisipasi apalagi menyuap yang maha kuasa. Rezeki, umur, jodoh kematian dan lain sebagainya telah ia tetapkan.

Seolah dunia berhenti berputar, kebahagiaan mereka seakan direnggut paksa tanpa izin. Semua telah usai dengan air mata yang tak kunjung surut.

Mari ucapkan selamat tinggal kepada 'Bulan Lyyana Isabella'

Gadis beruntung, kecuali dengan kesehatannya. Sedari kecil dia tidak pernah absen untuk pergi kontrol ke dokter mengecek keadaan tubuhnya, padahal dulu ia baik-baik saja, Penyakit yang datang secara tiba-tiba, bahkan keluarganya pun telat menyadari. Bulan tidak pernah mengeluh akan rasa sakit yang ia rasakan. Mungkin hanya kecapean dengan tidur pun sudah sembuh.

Jauh hari dia sudah mengetahui tentang penyakit nya, tidak ingin mengkhawatirkan semua orang ia lebih memilih membungkam mulut.

"Jika pertemuan menciptakan perpisahan, maka perpisahan akan ada pertemuan."

Seorang pemuda yang menyaksikan kepergian pacarnya, dia Bintang Asyraf Kenara, pergi berlari meninggalkan ruangan yang penuh haru.

Hanya ada satu tempat yang ia akan kunjungi, rumah pohon.
Di rumah pohon itu ia pernah di datangi tuyul dengan pakaian rapih dan memberinya satu kuncup bunga tulip. Kuncup bunga itu bisa berubah menjadi mesin canggih yang tidak dapat dibuat satu profesor pun.

Sekarang bintang akan menggunakan kuncup bunga, dan merubahnya menjadi mesin time travel dan akan membuat bulan, kekasih nya hidup kembali dengan mengulang waktu.

Bukan berarti dia mempercayai tuyul rapih itu, tapi dia mempercayai Tuhan yang mengirim tuyul itu untuknya.

Tidak ada kata yang tidak mungkin. Bintang akan melakukan cara apapun agar bisa hidup bersama bulan.
Setelah memohon permohonan pada kuncup bunga tulip sesuai apa yang dikatakan tuyul. Muncul sinar sangat menyilaukan mata berasal dari kuncup bunga. Mesin yang ia inginkan pun terkabul beserta buku panduannya untuk menggunakan mesin tersebut.

Mesin dengan bentukan sederhana, Bintang mulai membaca buku panduan sambil mempraktikkan nya langsung.

Langkah pertama ia memencet tombol on untuk mengaktifkan tidak lupa membaca doa ketika memulai nya.
Langkah kedua ia harus menulis kan nama Bulan diatas bunga yang sudah tersedia di mesin itu. Beberapa langkah sudah Bintang lakukan tinggal bumbu terakhir yaitu memejamkan mata sambil membayangkan wajah kekasih nya.

Namun sayang, ketika memejamkan mata Bintang hilang kesadaran, karena beberapa malam dia tidak tertidur. Kesalahan itu menyebabkan keinginan nya  tidak sempurna.

Tapi kegagalan itu tetap membuahkan hasil meski tidak memuaskan.

Ketika ia terbangun dari pingsan nya Bintang di suguhi pemandangan yang nampak tidak asing. Ia terbaring di kasur UKS sekolah dengan plester yang menempel di pelipis.

"Gue pernah kaya gini deh, ini deja vu atau?? ... " Benak nya berpikir hingga muncul ingatan saat ia menggunakan kuncup bunga tulip pemberian tuyul menjadi mesin waktu.

"GILA TERNYATA SETAN ITU GA BOHONG GUE BISA MUTER WAKTU."

BULAN | Line of DestinyOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz