Cellyn hanya terkekeh beberapa maid dan bodyguard juga ikut terkekeh melihat kehangatan yang belum lama terbangun ini, mereka berharap tuan dan nyonya benar-benar meluangkan waktu untuk nonanya untuk mengambil rapot. atau kalau tidak takut nonanya kembali ke setelan awal menjadi dingin tak tersentuh.

Pagi nya ia sudah berada di dalam mobil bersama papah nya, Justin memaksa untuk mengantarkan nya pagi ini dan cellyn pun mau tidak mau harus setuju.

Di perjalanan cellyn di lontarkan beberapa lontaran yang membuat nya sedikit menyesal karena mau menerima paksaan justin.

"Kamu sudah punya pacar?" Pertanyaan itu sudah 10 kali di lontarkan justin.

"Pah sudah ku katakan, aku tidak punya pacar dan aku belum ada niat untuk pacaran" Balas nya sedikit kesal.

Justin terkekeh melihat wajah cemberut cellyn, cellyn sangat mirip evelyn ketika marah "haha maafkan papah sayang" Ujar nya di tengah tawa nya.

Mereka sampai di gerbang sekolah dan ia pikir papah nya akan mengantarnya sampai gerbang saja tapi ia salah, justin malah masuk ke dalam sekolah dan memarkirkan mobil keluaran terbaru di tengah lapangan.

Cellyn menepuk dahi nya malu saat orang-orang menatap kagum mobil nya, justin yang melihat putri nya memegang kepala pun langsung bertanya "kamu sakit? ada apa dengan kepalamu sayang?" Tanya justin khawatir.

"Ini karena mu pah!" -batinnya.

Ia mengangkat kepala nya lalu senyum terpaksa "tidak, aku tidak apa-apa" Balasnya.

"Kalau begitu apa yang kamu tunggu ayo kita keluar, guru mu sudah menunggu" Ajak justin, lalu pria itu keluar duluan untuk membukakan pintu putri nya.

Pintu terbuka bisik-bisik pun mulai terdengar, ia meringis karena perlakukan justin yang membuka kan nya pintu mobil. bukan nya apa-apa seorang justin loh, Justin membukakan pintu mobil? apa kata dunia?

"Tidak perlu sebegitu nya pah" Bisik cellyn.

Tertanya benar guru-guru dan beberapa petugas sekolah tengah berbaris rapih, cellyn menyipitkan matanya ketika melihat seseorang yang asing di mata nya.

"Selamat pagi pak Justin" Kepala yayasan memang sedang berada di sekolah dan kebetulan sekali ia bertemu dengan Justin dan ia ikut menyambut kedatangan miliarder ini.

"Pagi"

"Jarang sekali pak justin ke sekolah ini apa ada kendala pak?" Tanya hamdan kepala yayasan ini.

Cellyn membulatkan mata nya ternyata ini orang yang ia cari, tua bangka ini yang akan ia balas nanti. dalam hati ia tersenyum senang berkat papah nya ia tidak perlu mencari siapa kepala yayasan nya dan tidak di cari juga ia datang sendiri.

"Tidak, saya hanya mengantarkan putri saya sekolah" Ujar justin sambil merangkul cellyn, hamdan menatap cellyn lalu pria tua bangka itu tersenyum sembari membungkuk.

Cellyn hanya tersenyum tapi senyuman palsu, setelah itu kepala yayasan kembali menatap justin dan berbincang-bincang.

Malas menjadi pusat perhatian ia izin kepada Justin untuk masuk ke kelas nya "pah aku masuk ke kelas ya" Pamit nya.

Ia menciun tangan justin "kerjakan dengan benar cellyn" Kata justin dan di balas jempol oleh cellyn.

Kepala yayasan melihat interaksi itu ikut tersenyum "baik kalau begitu saya pamit pulang, tolong titip putri ku"

"Baik Pak justin, hati-hati di jalan"

Justin mengangguk lalu masuk kedalam mobil nya, mobil itu pun keluar dari gerbang sekolah dan pergi.

Kepala sekolah berbalik badan dan berbisik kepada kepala sekolah "bagaimana pun beri cellyn nilai yang bagus, kalau perlu jadikan dia peringkat satu"

Kepala sekolah mengangguk dan kemudian kepala yayasan kembali keruangan nya, kepala sekolah pun memang sering mendapatkan uang tambahan dengan cara seperti ini. ia pun meminta beberapa guru untuk memberikan soal serta jawaban kepada cellyn, dan mereka pun mengangguk walau beberapa guru tidak setuju dengan tradisi ini. tapi apa boleh buat?

Di kelas cellyn duduk sendiri dan itu atas permintaan nya, ia melempar tas nya dan menjadikan tas menjadi tumpuan kepala nya. ia ingin memejamkan mata sebentar sampai jam masuk berbunyi.

"Bokap nya cellyn ganteng banget"

"Cocok jadi sugar dady gue"

"Cakep banget anjir kaya umur 25 an"

"Bokap nya aja cakep apalagi nyokap nya"

"Iyalah anak nya aja cakep anjir"

Bisik-bisik terdengar dari kuping nya tapi tak ada niat pun ia membalas bahkan mengangkat kepala nya, ia tertawa dalam diam mendengar 'cocok jadi sugar dady gue' hei! apakah ia tidak pernah bekaca? mana mau justin dengan jalang kecil.

Akhirnya bel berbunyi ia pun mengangkat kepala nya ketika guru sudah masuk, selembaran pun mulai di bagikan dan ulangan pun di mulai.

🎗🎗🎗

Part ini mungkin bakal di revisi juga

Btw pegel part sekian

Vote!

R FOR REVENGE (TAMAT) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon