BAB 20

95 10 3
                                    

Italia

Disinilah akhirnya Dante dan Amanda berada.Kampung kelahiran Amanda.Amanda merasa seperti mimpi bisa kembali ke kampung halamannya sendiri.Ada perasaan yang luar biasa tidak bisa dia lukiskan saat ini.

Menatap Dante yang sibuk dengan laptop disampingnya,Amanda membiarkan Dante larut dalam kesibukan pekerjaannya itu sembari dia menatap hamparan pepohonan yang mereka lewati menuju jalanan ke rumah Amanda.

Perkebunan anggur yang berada disepanjang sudut jalan sudah menegaskan bahwa dirinya benar-benar kembali hari ini ke kampung halamannya.

Dante,pria ini tidak pernah main-main dengan ucapannya.Ketika mengatakan bahwa mereka akan segera pulang ke Italia dan Amanda menjadi semakin gugup untuk mengetahui bahwa mereka benar-benar akan menikah.

Entah bagaimana dia akan menjelaskan seluruh hal tentang pria ini kepada orang tuanya,karena selama ini Amanda selalu mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki seorang kekasih atau tidak sedang berkencan dengan siapapun tapi,tiba-tiba kepulangannya ini justru membawa berita mengejutkan bukan hanya sekedar membawa seorang kekasih tapi juga seorang pria yang akan menjadi suaminya.

Meski pernikahan ini bersifat semantara tapi,Amanda tidak bisa mengabaikan perasaan yang berkecamuk dan bergejolak dalam hatinya sendiri.Perasaan berdebar sekaligus takut yang dia rasakan dan dia sangat penasaran apakah pria disampingnya ini juga merasakan hal yang sama.

"Jika nanti orangtuaku bertanya bagaimana pertemuan kita,apa yang kau ceritakan?" Tanya Amanda kearah Dante.Dante menyungingkan senyumnanya kemudian menatap Amanda.

"Menurutmu bagian mana aku akan menceritakan pertemuan kita pada awalnya Betrice?" Mata Dante menjadi liar menatap Amanda.Mengingat pertmuan pertama mereka bukanlah hal wajar.Hawa panas seketika menyerbak keluar disekitar kita.Amanda bisa merasakan atmosfir terasa berubah.Dia menelan kerongkongannya.

"Kau tidak mungkin menceritakan ruangan merah terkutuk itukan?" Delik Amanda tajam.Suara tawa Dante membahana.Baru pertama ini Amanda melihat seorang Dante tertawa seperti itu.

"Bagaimana jika aku menceritakannya. Apa yang akan kau lakukan?"

"Dante!!!" Dante menarik dagu Amanda dan mendekatkan wajah wanita cantik didepannya itu kepada dirinya.

"Kau harus membayar untuk ini dan terutama syarat konyolmu sebelum perrnikahan." Ujar Dante mengeram menahan hasratnya pada Amanda.Amanda hanya mencibir.

"Dasar pria mesum.Hanya itu yang kau pikirkan.Jadi katakana kepadaku bagaimana kau akan menjelaskan pertemuan kita.Aku sangat gugup saat ini tidak tahu harus bicara apa kepada orangtuaku."

"Aku yang akan bicara kau tenang saja.Kau cukup mengiyakan semua yang aku katakan."

"Hanya itu?"

"Benar hanya itu."

"Awas jika kau bicara yang macam-macam."

"Aku hanya menyukai satu macama.Yaitu dirimu."

"Dasar gombal,aku tidak tahu jika kau sekarang jadi sangat pandai bermulut manis."

"Yah,aku hanya mencoba untuk jadi pria idaman." Amanda terkekeh.Lelucon Dante tidak buruk.

"Pria idaman? Yang benar saja.Jika mereka tahu sifat aslimu tidak akan ada wanita yang mengidam-idamkan dirimu."

"Begitukah?"

"Iya pasti begitu."

"Banyak yang tahu sifat asliku dan mereka masih memujaku dan rela menjual dirinya kepadaku bahkan jika tidak membayar mereka sedikitpun."

"Apa kau punya penyakit narsisme?"

"Penyakit apa itu?"

"Penyakit memuji diri sendiri." Ledek Amanda membuat Dante tertawa kembali. Sementara itu asisten Dante yang satu mobil dengan mereka duduk di depan.Masih tidak percaya bahwa pria yang bicara dan tertawa dibelakang itu adalah Dante yang dirinya kenal.Pria itu benar-benar bisa menjelma menjadi Dante yang berbeda jika sudah bersama Amanda.

Begitulah perjalanan Amanda dan Dante berlangsung menuju kediaman Amanda.Italia menjadi saksi bagaimana perjalanan baru Dante dan Amanda dimulai dalam memulai bahtera rumah tangga.

The Darkness Of DanteWhere stories live. Discover now