BAB 18

131 14 2
                                    

Seperti keinginan Amanda,kini dirinya kembali ke kampus. Dante terpaksa melepasnya. Namun,dia juga harus mengurus bisnisnya terutama pasar gelap yang sedang menunggunya saat ini. Hampir seminggu sudah dia berpisah dari Amanda. Dan seminggu yang sangat menyiksa.

Karena dia tidak bisa menemui Amanda. Kesibukannya menyita waktunya. Dante ingin segera melihat Amanda. Dia merindukan wanita itu.

Sementara Amanda sendiri disibukan dengan jadwal akhir semesternya. Penelitiannya membutuhkan perhatian lebih. Tapi ada sedikit yang berbeda dari penilitiannyq kali ini.

Pria yang menjadi dosennya kini sungguh sangat gencar dan semangat mengajari Amanda. Dia ternyata lebih tahu banyak tentang artefak kuno daripada yang Amanda pikirkan.

"Ternyata anda memang benar-benar ahli dibidang ini ya."

"Aku menyukai artefak sejak lama. Mempelajari mereka seperti memiliki kepuasaan tersendiri untukku."

"Jadi sudah berapa lama anda mengeluti ini?"

"Seperempat abad hidupku sudah ku habiskan bersama mereka."

"Artinya anda senang mengali rahasia ya?" Ruan terhenti sejenak dari meniliti peningalan kuno didepannya. Dia melirik Amanda sejenak dan kemudian tersenyum tipis.

"Sepertinya begitu? Kalau boleh tahu kemana dirimu beberapa bulan ini? Ku pikir kau mahasiswi yang akan rajin ada dikampus." Amanda terdiam sejenak dia tidak mungkin memberitahu keberadaan dirinya bersama Dante. Terlebih Dante adalah donatur kampus ini.

"Saya sedang beristirahat. Setelah pekerjaan akhir semester ini saya memilih berlibur sejenak."

"Oh begitu. Berpergian bersama kekasih ya?" Amanda cukup terkejut mendengar pertanyaan Ruan. Dia mencoba mengalihkan pembicaraan. Dia tidak ingin siapapun tahu tentang dirinya dan Dante.

"Teman yang cukup dekat. Menurut anda kenapa artefak kuno selalu memiliki nilai lebih?"

"Karena mereka langka."Amanda bisa merasakan pria ini penasaran dengannya.Tapi entah tentang apa.

"Begitu ya?"

"Benar,Amanda apa kau benar belum memiliki kekasih?"Amanda terdiam.Dia bingung bagaimana menjawab pertanyaan pria ini.Sementara itu bulu kuduk Amanda terasa meremang.Dia merasakan hawa panas dan menyeramkan dari belakang tubuhnya.
Seperti sesuatu sedang menatapnya dari kejauhan.

Amanda menatap kesekeliling tapi tidak menemukan siapapun,merekapun melanjutkan perjalanan dan berbincang kembali.

"Betrice."Suara itu mengejutkan Amanda.Dante berdiri dan bersandar di pagar lorong kampus.

"Dante,kau kah itu?"

"Menurutmu?"Seketika Amanda menegang tidak percaya bahwa Dante menyusulnya kemari.Mata gelapnya menatap Amanda dengan tatapan tajam.Mengeram menahan kesal.

"Ruan,perkenalkan ini Dante Fernandez,donatur tetap kampus ini.Dante,ini Ruan dia adalah dosen baru dikampus ini."Tidak memperdulikan satu sama lain.Dante berfokus kepada Amanda.

"Amanda aku ingin kita pulang."

"Tapi,aku masih ada kelas Dante."

"Tidak perduli,kita pulang sekarang."

"Tidak bisa."

"Aku tidak suka dibantah Betrice.Mulai besok kampus ini milikku jadi kau tidak perlu belajar lagi."

"Apa!!kau gila bagaimana kau ingin membeli kampus ini."

"Pulang dan ikuti perkataanku."

"Dante!!!"Amanda setengah berteriak.Pria itu tidak memperdulikan teriakannya dan terus menyeret Amanda.Karena tidak ingin mengikutinya Dante terpaksa mengendong wanitanya itu.

The Darkness Of DanteWhere stories live. Discover now