BAB 19

135 12 2
                                    

Masih mengenakan handuk putih yang membalut tubuh mulusnya.Amanda membelalakkan matanya mendengar permintaan aneh Dante.Sejak kapan pria itu kepikiran untuk menikah.Sudah jelas hubungan yang Dante inginkan bukanlah sebuah pernikahan.

"Kau sedang gila ya Dante?"

"Aku tidak gila Amanda,aku serius.Aku ingin kita menikah."

"Tidak,dalam perjanjian kita tidak ada pernikahan.Kau jangan mempermainkanku Dante."menahan amarahnya,Dante menarik Amanda kearah dirinya.Dante menindih Amanda di tempat tidur.Menatap mata sehijau savana didepannya.

"Aku tidak bercanda,aku benar-benar ingin menikahimu."Ujar Dante menatap kearah bibir merah Amanda.Jantung Amanda terasa berdetak lebih cepat saat ini.

"Dante bangunlah.Aku tidak bisa bernafas lega sekarang."

"Tidak sebelum kau menjawab permintaanku Betrice."Amanda menatap mata hitam Dante.Dia bisa merasakan dante sedang menahan dirinya sekarang entah karena amarahnya yang tertahan atau karena ada sesuatu yang lain.

"Dante,pernikahan itu bukan sebuah permainan."

"Aku tahu,tapi aku membutuhkan kamu disampingku Amanda.Jadi menikahlah denganku.Setahun aku ingin kita menikah selama setahun."

"Setahun?"

"Benar,setidaknya kamu dalam penjagaanku sebagai istriku.Aku tidak bisa membiarkan dirimu disampingku tanpa status Amanda.Nyawamu akan terancam."

"Dante apa kau serius?"

"Iya,aku serius.Menikahlah denganku Betrice."

Amanda menulusuri manik hitam Dante dan mencari kebenaran dalam mata pria itu.Dan hanya ada satu hal yang Amanda dapatkan dari mata hitam itu hasrat dan juga ketulusan yang bersemayam dalam mata itu.

"Baiklah aku setuju.Tapi selama proses menuju pernikahan kita tidak akan melakukan apapun."

"Oke.Aku akan mengurus segera pernikahan kita."

"Segera?"

"Tentu saja kau tidak perlu khawatir kau cukup menjadi pengantinku dan aku akan mengurus semuanya."

"Lalu bagaimana orangtuaku?"

"Aku akan mengurusnya.Maksudku kita akan bertemu mereka segera.Betrice apa kau tahu jika sekarang aku sangat ingin melumat bibir merahmu itu."

"Aku tahu,jadi berhenti menatapku dengan wajah itu." Amanda memalingkan wajahnya malu.

"Kau tidak boleh lagi keluar memakai handuk putih ini.Ini benar-benar menyiksa."

"Salahmu sendiri kenapa masuk kemari.Sudah tahu ini kamarku."

"Baiklah ini karena aku pikir kau kabur jadi aku panik."

"Aku tidak akan kabur berapa kali aku katakan.Jadi sekarang beranjak dari atasku Dante." Dengan berat hati Dante beranjak dari tubuh Amanda.Mau tidak mau dia harus mengikuti keinginan Amanda untuk tidak menyentuhnya gsampai mereka menikah.

"Aku keluar dulu.Pakai bajumu,jangan memakai pakaian seksi.Aku tunggu dibawah untuk membicarakan pernikahan ini lebih lanjut.

"Baiklah."

****

Setelah mengenakan pakaian santai.Amanda berjalan menyusuri tangga,Dante sudah menunggunya diruangan sambil menatap seberkas kertas didepannya.Amanda mendekati ruangan tamu yang terasa cukup luas itu.

"Apa itu?"tanya Amanda ketika sampai dan mengambil duduk disofa sebelah kanan Dante.

"Surat perjanjian baru yang aku perbarui." Alis Amanda terangkat melihat kertas yang Dante pegang.

The Darkness Of DanteWhere stories live. Discover now