Prolog

3.1K 112 1
                                    

California

Gerimis datang menghiasi ibu kota. Gemercik hujan turun membasahi jalanan. Dedaunan jatuh berguguran di terpa angin yang datang memberi pertanda hujan akan datang bersama rintik air di langit . Musik klasik terdengar mengalun di sudut ruangan sebuah apartemen.

Musik yang mendebarkan namun juga penuh prustasi. Hening, sunyi tanpa suara hanya ada suara alunan musik klasik yang bergema. Keheningan bagai disurga. Menenangkan dan mendamaikan. Begitu lah yang di pikirkan seorang pria setengah telanjang yang berbaring di kasurnya menatap langit-langit kamar nya yang di terpa kegegelapan sore karena hujan akan datang.

Suara musik Bergema memenuhi sudut ruangan. Dante terpaku di kasur. Pikiran nya kosong. Tidak memikirkan apa pun terkecuali rencana lain yang telah disusun untuknya. Kulit eskositisnya licin mengkilat bagaikan porslen klasik yang indah. Wajahnya di ukir bagai pahatan patung yunani.

Mata tajamnya menembus ke dalam sudut terdalam jiwa seseorang. Dante dilahirkan seperti itu tidak ada yang bisa mengubahnya. Iya Dante pria terpanas dengan segala pesonanya. Tapi pria ini kesepian dan juga penuh kegegelapan yang menyelimuti dirinya. Dia kotor. Dia bajingan dan dia adalah seorang brengsek kelas atas.

Itulah dirinya. Dante. Dia tidak menyukai namanya dia tidak menyukai setiap sisi dirinya. Tapi semua yang mengenalnya akan ketakutan dan memuja dirinya. Dia pengontrol dan pengantur. Dia berkuasa dan itulah dirinya Dante.

Kisah pria yang telah kehilangan jiwanya. Kehilangan jiwanya karena tidak tahu arah tujuan hidupnya. Berdarah dingin dan berhati panas. Emosi terbakar menyulut dalam setiap dirinya. Dante Fernandez. Ini kisahnya. Kisah dimana kegegelapan nya berada. Dan juga dimana dia menemukan sisi lain dirinya yang tidak pernah ketahui ada.

The Darkness Of DanteWhere stories live. Discover now