Momiji's Murder

23 7 2
                                    

Malang nian ketika bernapas di zaman revolusi sebab mati atau tidaknya ditentukan dari derajat seseorang dan hal itu disaksikan oleh leluhurku yang ke-16.

•••••••••••••

Hanseong, November 1905

Satu tahun setelah kami mendesak mundur tentara Rusia di sekitar Sungai Yalu, perdamaian kembali singgah. Meskipun demikian, butuh waktu yang lama sampai kedua belah pihak menyatakan selesai. Bagiku yang masih pemula dalam urusan politik dan birokrasi negara sangat aneh menyimak untaian peperangan tersebut. Hanya untuk menunjukkan otoritas kekaisaran kami sampai rela menyinggung Rusia. Memang gila dan rakus pejabat-pejabat senior itu. Akan tetapi, sisi baiknya orang kulit putih mulai menyegani kaum Asia karena kami berhasil memukul mundur Rusia. Itu tidak buruk juga dalam satu sisi, sih.

Ya, aku kira pemerintah sudah puas setelah menunjukkan cakarnya pada Rusia. Sayangnya, tidak. Ito Hirobumi dengan siasat jitunya berhasil membujuk kaisar untuk menjalin perjanjian dengan Kaisar Gojong di Hanseong. Karena itulah kami berada di Hanseong hendak menemui pemimpin dan pejabat lainnya.

Negara ini sangat menarik bagiku. Budaya, bahasa juga orang-orang nya. Namun, sungguh disayangkan mereka tidak menaruh rasa curiga kepada kami. Mereka masih berpikir bahwa kami hanyalah utusan biasa. Miris sekali.

Dan mereka pun menjamu kami dengan baik seperti sekarang. Kami disambut oleh salah satu pejabat menteri kekaisaran lalu dia menggiring kami menuju paviliun pribadi miliknya. Hidangan demi hidangan, tawa dan gelak bersahut. Tidak ada yang aneh. Masing-masing pihak menahan diri untuk menunjukkan jati diri.

Ketika jamuan usai, Ito Hirobumi menyuruh para politikus junior berkumpul di kamarnya. Dia sesumbar mengatakan bahwa negara ini akan menjadi penyokong utama bagi Kekaisaran Jepang melalui perjanjian. Isi perjanjian itu dijelaskan begitu rinci salah satunya menjadikan kaisar dan seluruh dewan negara sebagai protektorat kami.

Protektorat betul. Kukira salah dengar. Tidak, ini tidak aneh sama sekali. Justru beginilah wujud sesungguhnya dari Ito Hirobumi Si Perdana Menteri Haus Kekuasaan.

Setelahnya, aku memilih kembali ke kamar sambil merenungkan hal itu. Perjanjian yang diajukan akan merampas kedaulatan Kaisar Gojong beserta jajarannya. Padahal ada cara lain untuk mencaplok sebagian Hanseong. Ah, sial, aku masih junior jadi pendapatku tidak akan didengar.

Sial, sial!

Permainan politik dan perebutan kekuasaan sangat memuakkan. Ini baru permulaan saja. Si Tua Rakus Ito benar-benar menyulitkan kami.

Jadi, sekarang aku hanya perlu mengamati arus perputaran kekuasaan sampai sejauh mana.
.
.
.
Harbin, Oktober 1909

Tepat empat tahun setelah kedaulatan Kaisar Gojong dikontrol oleh pihak kami, seisi daratan Hanseong dan sekitarnya dijungkirbalikan. Pembatasan anggota kerajaan, penyerahan paksa, pengiriman paksa ke Jepang dan aturan tidak logis lainnya. Rakyat di sana bagai sapi perah yang siap dikirim kapan saja. Pula hasil bumi harus melewati kantor kami.

Tentu saja, beberapa pelajar cerdik di Hanseong tidak tinggal diam. Beberapa demonstrasi, serangan fisik dan ancaman pembunuhan kami terima. Namun, itu tidak menyulutkan nafsu rakus Ito Hirobumi yang semakin menggila. Seharusnya di usia tuanya dia duduk santai sembari meminum teh di rumah menunggu anak pula cucu berkunjung, sedangkan dia sekarang pelesiran ke berbagai negara di Eropa dengan dalih lawatan politik.

20 SesonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang