Black Dream

8 4 0
                                    

Leluhur ke-20 mengalami serangkaian kejadian aneh setelah memimpikan penyihir sesat. Dia baru menyadari bahwa waktu bagi manusia tinggal sebentar lagi.

•••••••••••••••

Tahun 1995

Musim panas kala itu terasa lebih lama. Matahari benar-benar menyengat sekali. Percuma menyalakan kipas angin sebab tidak terasa dingin malah semakin panas udaranya.

Hah, menyebalkan. Makanya aku benci musim panas.

Tidak ada yang bisa kulakukan di hari sepanas ini. Jadi, aku memutuskan rebahan di lantai sambil memakan es krim dan menonton televisi. Disampingku adik perempuanku sibuk merajut, sedangkan ibuku berada di dapur membuat mie dingin. Katanya ibu mendapat resep itu dari tetangga baru yang berasal dari Korea.

Kemudian, di layar televisi beberapa orang berpakaian putih sedang diliput oleh salah satu media. Ah, aku ingat mereka adalah kelompok Aum Shinrikyo. Kudengar mereka sebuah kelompok agama baru yang mengatakan kalau kiamat bagi manusia akan datang sebentar lagi. Selain itu, para pengikutnya sangat banyak dan terus bertambah.

Orang sinting.

Aneh sekali mereka menggabungkan beberapa agama jadi satu. Kuharap keluargaku tidak terkena bujuk rayu masuk kelompok aneh.

Adikku yang semula terdiam tiba-tiba terkekeh dan mengatakan kalau temannya sudah nenjadi bagian Aum Shinrikyo. Kalau begini aku harus mencegahnya agar tidak berdekatan dengan adikku. Namun, adik tetap bilang kalau kelompok itu sangat murah hati mau menerima segala kekurangan dan katanya pemimpin sekte mereka sudah menyiapkan sebuah armaggedon untuk manusia agar selamat dari bencana kiamat.

Aku tertawa karena tidak mempercayai ucapan itu. Tentu aku mewanti-wanti kepada adik agar tidak dekat-dekat dengan temannya. Aku tidak mau adik yang kusayangi jatuh ke dalam agama aneh.

Dan kami berhenti mempermasalahkan Aum Shinrikyo saat ibu datang dengan membawa mangkuk-mangkuk berisi mie dingin.

Setelah itu aku menerima panggilan telepon rumah dari kantor pos. Katanya pengiriman surat juga paket hari ini sangat banyak. Mereka terpaksa meminta bantuan anggota yang sedang libur. Ya, baiklah aku menerimanya meskipun malas karena cuaca panas.

Saat tiba di kantor benar saja tumpukkan paket dan surat menggunung. Bergegas aku mengambil lalu merapikannya ke dalam tas pengantar surat pun paket.

Tanpa banyak bicara aku segera mengantarkannya menggunakan sepeda. Selama beberapa jam aku terus mengayuh sepeda hingga tiba di sekitar jembatan. Aku melihat orang-orang Aum Shinrikyo sedang melakukan pidato. Masyarakat mulai berkumpul di sana.

Aku melihat dari kejauhan saja karena tidak tertarik. Namun, seorang wanita berpakaian putih mendekatiku sambil memakaikan gelang abu secara paksa. Dia bilang untuk keselamatanku nantinya.

Sial! Padahal aku tidak mau mengenal kelompok ini. Jadi, tanpa sepengetahuannya aku membuang gelang itu.

Kukira setelah gelang dibuang aku akan baik-baik saja nyatanya saat malam hari dan aku memasuki dunia mimpi.

Mimpiku sangat aneh.

Aku berada di sebuah daratan gersang yang dipenuhi bebatuan juga pohon kering. Tidak ada satu pun manusia atau kehidupan lainnya. Aku terus melangkah mencari cara agar keluar dari daratan ini. Hingga di depan sana seseorang dengan pakaian hitam. Wajahnya tertutupi oleh rambut dan dia memegang tongkat juga kalung yang terbuat dari tengkorak.

20 Sesonحيث تعيش القصص. اكتشف الآن