09. Sial Terciduk 🔞

Mulai dari awal
                                    

Kini Theo dan Marsha berada disalah satu ruangan kosong dikantor polisi. Theo menyenderkan tubuhnya menatap Marsha menilai,

"Kamu gak level sama Jemmy atau Reno, Marsha. Kamu pintar, cantik dan berprestasi disekolah harusnya kamu habiskan masa mudamu dengan lebih berprestasi dari kemarin," Kata Theo membuka obrolan. "Kamu gak malu berita memalukan ini viral? Kalau saya jadi kamu saya malu,"

"Pikirkan orang tuamu, pikirkan orang sekitar akan berpikir jelek tentang kamu," Kata Theo menerawang.

Marsha terisak menghapus air matanya, apa yang dikatakan Papa Jemmy benar.

"Saya emang gak suka sama kamu, tapi saya gak mau kamu semakin rusak. Umur kamu masih muda, masih akan terkena arus. Jauhin mereka, saya akan menjamin semuanya." Lanjut Theo.

"Mak--sud om?" Binggung Marsha.

"Saya bisa membiayai apapun selama kamu bisa menjauh dari anak-anak om. Very easykan?" Tawar Theo. "Saya gak akan pakai cara licik, kejam atau menjebak apapun karena itu menyakitkan!"

"Saya tahu saya menyimpang, bukan berati hidup kamu juga seperti saya, Marsha! Berpacaran dan berhubungan seks dengan dua orang diusia belia, kamu mau dengar fakta menyakitkan?" Kekeh Theo tajam. "Jangan percaya omongan laki-laki yang belum menikahi kamu, itu semua omong kosong!"

"Ka--lau semis-al saya tidak bisa menjauh dari anak-anak om bagaimana?"

"Kamu yang akan rugi, saya jamin itu."

Marsha mengangguk, "Saya akan mencoba menjauhi Jemmy dan Reno, om,"

"Saya sangat menyesalkan tingkah laku anak bapak yang masih dibawah umur sudah berani berzina---"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya sangat menyesalkan tingkah laku anak bapak yang masih dibawah umur sudah berani berzina---"

"Berapa?!!" Sentak Theo tidak suka dengan polisi yang menurutnya munafik.

Theo mendapatkan kabar dari bawahannya bahwa anaknya kena razia dari petugas sosial yang katanya memang selalu merazia hotel-hotel
yang selalu digunakan para pemuda pemudi untuk seks bebas. Alhasil setelah pulang bekerja Theo sudah nangkring dikantor kepolisian setempat.

"Saya tetap akan memberikan sanksi sosial dan juga akan memviralkan kasus tidak terduga ini kalau bapak tidak berhati-hati---"

"Berapa? Tidak usah berbelit-belit seperti itu pak? Bapak mau mengangkat kasus anak saya? Boleh, tapi saya pastikan besok pangkat bapak sudah dicopot." Ancam Theo tidak main-main.

Polisi berperut buncit itu terkekeh, "Hukum tidak bisa dibeli dinegara ini pak? Saya minta maaf sekali karena harus mengatakan itu,"

Ponsel Theo berdering lalu membuka sebuah file data-data yang ia inginkan, "Kalau hukum tidak bisa dibeli, kalau begitu saya akan menyebarkan kasus pengelapan yang bapak lakukan selama beberapa tahun ini."

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang