BAB 2

32 12 1
                                    

Sore itu, setelah sholat Ashar...
Aku dan Laela termasuk juga dengan teman-teman yang lain berkumpul dimasjid untuk mengaji.

Antara santri dan santriwati tidak ada pembatas, tetapi diwajibkan untuk menjaga jarak dan menjaga pandangan.

"Ani, yuk anak baru sini... Biar bapak ajarin dulu" Suruh Pak Kiyai.

Aku mengangguk, lalu berjalan kedepan sesekali mengucapkan kata 'permisi' untuk meminta jalan.

"Baik nak, nak Ani udah tau huruf hijaiyah kan?" Tanya pak Kiyai lembut.

"Udah pak" Ani mengangguk cepat.

"Yaudah karena nak Ani udah bisa... Bapak bakal ajarin Ani dari Juz' amma dulu ya" Ujar Pak Kiyai

"Iya pak" Ani mengangguk cepat, lagian selama dirumah dia kurang membuka Juz'amma.

Pak Kiyai mengajarkan cara membaca Juz'amma dengan baik, dengan suara yang sabarnya... Ani mulai merasa ilmu yang diberikan akan mudah masuk.

Walau terkadang Ani sering salah, setidaknya dia juga masih dalam proses belajar kan?

"Nak Arga!?" Celetuk Pak Kiyai yang tiba-tiba saja menghentikan proses belajarnya.

"Eh? Iya Bapak, Kenapa?..." Tanya Arga dengan raut wajah sedikit kaget.

"Kenapa nak? Kamu sakit? Dari tadi Bapak perhatikan kok, wajah kamu pucet banget?" Tanya Pak Kiyai.

"Gapapa Pak! Arga baik-baik aja kok" Arga memberikan senyuman pada Pak Kiyai agar tidak terlalu mengkhawatirkannya.

"Kalau kurang enak badan, Nak Arga langsung kekamar aja ya... Istirahat" Pak Kiyai memberikan izin pada Arga, jikalau dia memang ingin istirahat sebentar dikamarnya.

"Iya pak" Arga mengangguk, mengiyakan.

"Baiklah, nak Ani... Kita lanjut ya"

🍀•••🍀

Jam mengaji selesai, kami diharuskan untuk segera melaksanakan sholat Maghrib. Karena selesainya jam mengaji bertepatan dengan waktu maghrib, jadi kami disuruh untuk melaksanakan sholat maghrib sekalian.

Saat melaksanakan sholat, Laela tetiba saja menyenggolku dengan sikutnya.

"Kak Ani, aku kebelet berak" Bisik Laela yang belum memulai sholatnya.

Aku yang sudah sholat hanya diam tidak menggubris Laela, yang terus merintih disebelahku.

"Duh... Ah! Anggi sama Citra mana ya?" Laela yang tidak digubris sang kakak pun, langsung mencari sosok keberadaan Anggi dan Citra.

"Nah! Sama kak Mira aja deh" Laela berjalan pergi, mendekati Mira yang sedang hendak memakai mukena.

"Kak Mira..." Sapa Laela dengan senyuman.

"Tumben La, ada apa?" Tanya Mira mengangkat satu alisnya, tidak biasa Laela ingin mengobrol dengannya.

"Kak Mira, Laela mau minta tolong nih"

"Minta tolong apa La?~"

"Mau gak Kak Mira anterin aku kekamar mandi?" Laela meremas jarinya malu.

"Kekamar mandi? Kan bisa sendiri, lagian masih ada anak-anak yang lain kok didekat kamar mandi"

"Ih kak bukan itu, Aku kebelet buang air besar kak... Tolong temenin kak, Ela takut kalau sendirian" Mohon Laela.

"... Yaudah, yuk" Setelah mendengus pelan, Mira mau menemani Laela pergi ketoilet yang berada dipaling belakang asrama.

Disana sangat lah gelap dan sunyi, makanya beberapa murid lain takut kalau ke kamar mandi sendirian.

"Nah sana, aku tunggu sini..." Suruh Mira menunggu didepan kamar mandi.

PENGORBANAN MAS SANTRI UNTUK CINTANYAWhere stories live. Discover now