Dirinya memutuskan untuk tetap diruang musik sebentar hanya dua puluh menit saja.

Dari jendela Refalin yang sambil memainkan alat drum ia melihat banyak orang berlalu lalang hingga sepi sekali hanya beberapa saja yang lewat.

Refalin memutuskan untuk pergi ke kelas dan mengambil tasnya untuk pulang.

Lingkungan sekolah sudah mulai sepi. Dirinya berjalan dikoridor sekolah sendirian.

Dari kejauhan disebrang sana terlihat ada beberapa murid yang belum pulang, kemungkinan mereka adalah anak ekskul.

Ada belokkan menuju kelas Refalin sendiri. Dirinya menemukan seorang lelaki tengah berdiri didepan pintu kelas seperti menunggu seseorang.

Refalin berbicara dalam hati mungkin lelaki itu tengah menunggu kekasihnya.

Refalin berpura-pura tidak perduli. Tetapi lelaki itu menyadari keberadaan Refalin yang berjalan kearah dirinya karna ingin masuk ke kelas.

"Lin..." panggil Revan. Akhirnya memulai pembicaraan setelah sekuan lama tidak pernah bertegur sapa.

Ditangan lelaki tersebut membawa sebuah paperbag berwarna pink.

Refalin yang semulanya kepalanya menunduk sengaja tidak ingin menatap Revan kini menaikkan kepalanya dan menatap wajah Revan sebentar.

"Iya, kenapa?" jawab Refalin santai sambil menaikkan alisnya.

"Maafin gue ya Lin, untuk satu bulan belakangan ini." Revan menatap wajah Refalin dalam-dalam dengan wajah penuh penyesalan.

Refalin tersenyum hampul, "It's okay Van, gue paham kok!" seolah olah paham Refalin tersenyum lebar. Padahal yang dirinya rasakan saat ini adalah kesakit hatian yang mendalam.

Revan memberikan sebuah paperbag pink yang dirinya bawa tadi kepada Refalin.

"Buat lo, gue harap lo suka sama hadiah gue." Refalin menerima paperbag tersebut tanpa banyak tanya.

"Thanks Van..." ucap Refalin tersenyum sebentar kemudian melebur.

Refalin merasa aneh mengapa Revan tuba-tiba saja memberikan sebuah paperbag kepada dirinya. Seperti hadiah, padahal ulang tahun Refalin dua bulan lagi untuk tahun ini.

"Gue duluan Lin..." ucap Revan pamit, kemudian langsung pergi berjalan meninggalkan dirinya.

Refalin masuk kedalam kelas, dan menaruh paperbag tersebut keatas meja. Dan membereskan barang-barangnya sebelum pulang.

Tetapi Refalin selalu saja melirik hadiah tersebut. Rasanya senang sekali diberi hadiah oleh Revan tiba-tiba.

Dirinya tersenyum lebar. Tetapi karna dirinya penasaran dirinya memutuskan untuk membuka hadiah dari Revan itu sekarang juga.

Refalin duduk dibangkunya kemudian mulai membuka paper bag itu.

Dirinya mengeluarkan barang didalam paperbag tersebut. Refalin tersenyum sumringah melihat hadiah tersebut.

Hadiah yang diberikan Revan adalah sebuah Sweater dengan gambar lukisan Van Gogh stary night.

Namun tak sampai situ saja. Refalin menyadari bahwa Revan menuliskan sebuah surat kepada dirinya.

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Nov 30, 2023 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

FALLIN FOR (U)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ