EPISODE 15 : RAJA HARVEY

141 32 4
                                    

“$цдан кц дцgа, $ёѫца ѫапц$їа чапg датапg кё тёѫpат їпї напча цптцк ѫёпgаѫбїг аpа чапg бцкап ѫїгїк кагїап. $цдан яатц$ап танцп чапg гагц таpї тїдак ада $атцpцп чапg бёяна$їг. Ѫаяї кїта гїнат кёѫаѫpцап ѫц, ѫапц$їа!”

(Sudah ku duga, semua manusia yang datang ke tempat ini hanya untuk mengambil apa yang bukan milik kalian. Sudah ratusan tahun yang lalu tapi tidak ada satupun yang berhasil. Mari kita lihat kemampuan mu, manusia! )

Kelima bayangan hitam itu berjajar seorang melindungi pintu gerbang, akses masuk ke dalam kasil kuno yang bahkan sudah hampir runtuh.

Indo tidak menggubris ucapan mereka, karena tidak ada gunanya. Ketika salah satu dari monster jenis undead ini mulai melayang dengan cepat kearahnya, dengan sigap Indo menangkis pedang berasap hitam yang beracun itu sekuat tenaga.

Indo : Sangat cepat!

Tidak menyiakan kesempatan, disaat Undead itu mencari jarak untuk menebas kedua kalinya, tangannya terjerat oleh salah satu rantai Indo- dia menarik sambil berteriak, dan membuatnya tidak bergerak sehingga kaki kanan yang sudah berada diatas kepala target siap diluncurkan.

Indo : Taekwondo tehnik tendangan depan. Ap chagi!

Seringai muncul di wajah kesalnya, ini belum seberapa dengan rasa sakit akibat ditikam ketika diberi harapan- tapi bisa membuat lawan k.o dalam satu tendangan membuatnya sedikit besar kepala.

Dua yang lainnya langsung datang menyerang, mereka lebih cepat dari yang tadi, kuda-kuda Indo diganti menjadi posisi bertahan untuk sementara, karena sepertinya monster ini cukup pintar menilai sesuatu hanya dengan melihat satu kali serangan saja- mereka tidak membuat Indo menyerang.

Rantai di tangan kirinya masuk kedalam tanah, kemudian muncul dibekalang mereka berniat untuk mengikat kedua musuhnya. Tapi Undead di belakangnya ikut turun, menepis rantai Indo dan menyerang bagian tubuh belakangnya yang tanpa perlindungan sedikitpun.

Indo mendecih kasar, dia melompat dan berputar dengan rantai yang ikut berputar layaknya tornado.

Karena serangannya, sang musuh mundur untuk menghindari serangan dari rantai Indo.

“Дїа бёпая-бёпая.”

(Dia benar-benar.)

Sementara pertarungan berlanjut dengan sengit, empat monster lawan satu player support cukup terbilang tidak adil- karena Indo tidak bisa memberikan damage besar untuk saat ini, dia hanya bisa melumpuhkan musuhnya untuk beberapa menit.

Orang yang mengintip diatas balkon kastil tua itu sepertinya tertarik dengan pertarungan, dia melihat Indo yang terpojok karena sudah hampir setengah jam menyerang tanpa henti- bahkan dengan tubuh yang sudah tak kuasa menahan rasa lelah.

Keringat bercucuran menghiasi wajah tampan milik remaja yang sejak tadi menggenggam erat rantainya- bernafas tidak karuan.

Harvey : Cцкцp $аѫpаї дї$апа.

Akhirnya ada yang menghentikan pertarungan tidak adil ini, mereka semua yang berada di bawah langsung menatap kearah sumber suara.

Seorang perempuan- ah tidak, lelaki cantik? dengan baju seperti pakaian bangsawan zaman dahulu berwarna putih domain hitam, senada dengan rambutnya yang hitam, mata biru tua seperti langit malam ini, ditambah kulitnya yang putih bersih-

Sudah ku bilang dia sangat cantik, itu duduk diatas balkon dengan santai, membuat tudungnya terjatuh karena terpaan angin malam yang menusuk kulit.

“T-тцапкц.”

SKENARIO Where stories live. Discover now