🍃 20 - Cemburu

210 25 4
                                    

20 - Cemburu

Aresh tidak pernah berpikir akan bertemu Ardan di apartmen Resya dalam keadaan canggung begini. Setelah kemarin mencoba menyatukan Ardan dan Feli kembali kini sahabatnya itu malah berada di tempat Resya, gadis yang hendak Aresh dekati.

"Lo ngapain di sini?" tanya Aresh kaget. Yang ditanya hanya menggedikan bahu tak acuh.

"Main," jawab Ardan singkat.

"Kak Ardan, siapa yang datang?" Suara Jihan terdengar dari dalam.

"Bukan siapa-siapa, Dek. Cuman orang salah alamat."

Aresh menatap tak suka. Apa-apaan jawabannya itu?! Orang salah alamat? Hey, Aresh tidak salah alamat, ia memang hendak menemui Resya.

"Gue mau ketemu Resya," ucap Aresh tegas.

"Gak bisa. Gue sama yang lain lagi makan-makan dan gak mau diganggu, mending lo pergi."

"Lo siapa berani ngatur-ngatur?"

"Gue? Menurut lo aja deh gue siapa?"

Aresh berdecak sebal. Ia sudah lelah bekerja dan semakin dibuat lelah dengan semua ucapan Ardan.

"Mending sekarang lo pulang, kalau mau datang besok aja." Belum sempat Aresh kembali bicara, Ardan sudah lebih dulu menutup pintu.

Mau tak mau Aresh mengalah. Akan sangat memalukan jika dia memaksa masuk tapi Resya ternyata tidak mau menemuinya. Aresh cukup tahu diri untuk mengakui kesalahannya tempo hari.

Ia kembali memasuki lift untuk kembali ke parkiran. Tidak, jangan kira Aresh akan menyerah bahkan sebelum memulai. Ia sudah merelakan Feli bersama Ardan, maka kali ini takkan ia biarkan Resya didekati oleh lelaki lain. Entah itu Ardan atau lelaki lain yang akan Arkha kenalkan.

Sedangkan di dalam apartmen Ardan cukup terkejut mendapati Arkha yang sudah berdiri di belakangnya. Tapi bukannya bertanya tentang apa yang baru saja ia lihat, Arkha hanya tersenyum tipis lalu kembali ke dapur untuk membantu Jihan dan Resya menyiapkan daging yang akan mereka panggang.

Acara barbeque malam ini adalah ide Arkha yang gabut di rumah katanya. Agar acara semakin seru ia meminta Jihan untuk turut serta mengundang Ardan. Awalnya Ardan bingung, alih-alih mengundang Aresh kenapa Arkha malah mengundang dirinya?

Tapi setelah kejadian barusan sepertinya Ardan tahu alasannya.

***

Awalnya Ardan berniat tinggal lebih lama di tempat Resya karena di sana juga ada Arkha, mereka bisa membicarakan banyak hal hingga malam. Namun satu panggilan dari Jeara membuat Arkha harus segera pulang.

Arkha keluar dari apartmen, melangkah cepat memasuki lift. Tepat saat lift akan tertutup, seseorang menahannya dari luar.

"Loh, Bang Ardan? Mau pulang juga?" tanyanya bingung. Ardan mengangguk lalu segera menekan tombol lift yang akan membawa mereka ke parkiran basemen.

"Saya masuk pagi besok, jadi harus cukup istirahat biar mood bagus saat melayani pasien."

Kali ini Arkha yang manggut-manggut, membiarkan Ardan memencet tombol lantai basemen yang akan mereka tuju.

"Kamu gak mau bertanya, Kha?" tanya Ardan saat keduanya sama-sama diam.

"Nanya apa, Bang?"

"Soal yang kamu lihat tadi di depan."

Arkha menatapnya bingung. "Lihat apa? Aku gak lihat apa-apa."

"Kamu lihat, gak usah pura-pura. Kamu sengaja ngundang saya ke sini karena tahu Aresh bakal datang 'kan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Om GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang