Extra Part 1 : Lima Tahun Kemudian

3.9K 75 2
                                    

Catatan:
Hai, terimakasih banget untuk kawan-kawan yang sudah membaca cerita ini. Bahkan views ceritanya juga melambung cepet banget 😂. Nah, karena sudah sampe 100k views, maka aku kasihkan lima extra part! Selamat menikmati! Cium jauh dari Azura! 😘

Friends with Benefits °•° Extra Part 1

Cahaya terang dari laptop adalah satu-satunya yang terlihat mencolok di ruangan yang temaram itu. Jefian—si pelaku hanya bisa menguap kecil sambil terus-menerus mengetikkan tugasnya. Sudah lima tahun berlalu dan Jefian saat ini sedang berada di bangku perkuliahan. Tugas-tugas kuliahnya yang menumpuk membuatnya sering kali menghabiskan jam tidurnya untuk berkutat dengan rentetan tugas yang tiada habisnya.

Saat sedang fokus dengan tugasnya, sebuah usapan lembut pada pundaknya mengalihkan perhatian Jefian. Ia menoleh dan mendapati pacarnya sekaligus tunangannya—Azura kini sedang mengusap lembut pundaknya sambil menyandarkan kepalanya di sana.

“Kenapa, hm?” tanya Jefian. Ia peka kalau Azura sedang butuh perhatiannya, makanya ia total abai dengan tugasnya dan memberikan segala atensinya pada Azura yang kini dengan nakalnya memindahkan tangannya ke dada Jefian sambil membuka kancing baju pemuda itu.

“Lo mah asyik sama tugas mulu, guenya dianggurin.” Jefian terkekeh begitu mendengar ucapan Azura yang terdengar merajuk. Ia menuntun tangan cantik Azura yang tadinya di dada Jefian hingga turun ke pahanya.

Azura tentu saja paham maksud tindakan tersebut, lagipula mereka sudah hampir seminggu tidak bercinta. Bukan hanya Jefian yang rindu, Azura juga merindukan bagaimana Jefian dan segala perlakuannya ketika mereka bercinta.

“Tangan lo anget,” ucap Jefian dengan nada lembut. Azura membalas, “gue abis mandi air hangat tadi.”

Jefian terkekeh geli, “ngapain mandi kalo lo mau ngegoda gue begini? Ntar lo malah mandi lagi, ngabisin air tau.” Azura tak mempedulikan godaan Jefian. Ia justru menggigit telinga Jefian hingga pemuda itu memejamkan matanya seolah menikmati perlakuan Azura.

“Sejak kita pindah ke apartemen sendiri, gue jadi kangen seks sama lo diam-diam di kamar trus di luar ada Bang Cakra yang ngetokin pintu nyariin kita,” ucap Jefian.

Ya, setelah mereka lulus dari SMA, keduanya memilih untuk pindah dari rumah Cakra dan tinggal di apartemen berdua. Tentunya setelah perdebatan yang panjang dengan orangtuanya Jefian dan Ibunya Azura. Biar bagaimanapun mereka saat itu belum bertunangan. Ibunya Azura bilang keduanya masih dalam tahap pacaran dan belum ada kepastian, kalau mereka tinggal hanya berdua takutnya mereka malah melakukan hal yang aneh dan merugikan diri sendiri. Akhirnya Jefian pun menjanjikan bahwa mereka akan bertunangan asal boleh tinggal di apartemen bersama-sama dan setelah Jefian lulus kuliah, ia akan menikahi Azura. Arjuna juga meminta agar setelah Jefian menikahi Azura, maka Jefian harus mengambil alih perusahaan milih Arjuna. Begitulah semuanya terjadi.

“Jef, di sofa aja apa ke kamar?” tanya Azura yang menyadarkan Jefian dari lamunannya. Jefian yang mendengar itu tersenyum geli dan langsung menutup laptopnya.

Azura yang melihat itu tentu saja bersorak gembira di dalam hati. Namun, itu tak berlangsung lama karena Jefian langsung mendorongnya hingga terlentang di atas sofa panjang yang mereka duduki. Jefian yang berada di atas tubuh Azura pun menahan kedua tangan Azura di atas kepala gadis itu dan mulai mencumbu bibir yang sudah begitu ia rindukan.

Azura dengan senang hati membalas ciuman dari Jefian bahkan memberikan akses untuk lidah Jefian agar bisa masuk ke dalam mulutnya. Suara basah bibir beradu memenuhi ruangan temaram itu. Andai saja Jefian tadi tidak mematikan lampu, mungkin ia bisa melihat betapa berantakan dan seksinya Azura di bawahnya saat ini.

FRIENDS WITH BENEFITS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang