Chapter 9 Merelakan

6 0 0
                                    

Hoseok membawa Yeoreum ke sebuah resto Jepang di dekat kampus, tempat dimana mereka berdua dan Seokjin makan siang di sana kalau sedang bosan dengan menu di cafetaria kampus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hoseok membawa Yeoreum ke sebuah resto Jepang di dekat kampus, tempat dimana mereka berdua dan Seokjin makan siang di sana kalau sedang bosan dengan menu di cafetaria kampus. Hoseok berharap dengan membawa wanita yang tangannya kini dalam genggamannya mau memakan sesuatu dengan baik setelah mendengar dari Hyena maupun kakak sepupunya Yeoreum hanya makan sangat sedikit bahkan tidak mau memakan apapun.

"Aku tidak mau di sini" Yeoreum membalikkan badannya hendak melangkah pergi meninggalkan Hoseok. Pria bertas ransel hitam itu langsung menahan dengan mengeratkan genggamannya "bukannya ini tempat kesukaanmu, sayang. Lalu kamu mau kemana?"

"Sungai Han." Dengan senang hati Hoseok membawa Yeoreum kesana walaupun raut wajah Yeoreum masih datar.

Diam menjadi kebiasaan Yeoreum untuk sekarang, dia tidak banyak bicara pada Hoseok yang sedari tadi melihat ke arahnya. Yeoreum memandang ke arah luar taksi yang sedang membawa mereka ke Sungai Han.

Sesampainya di kawasan Sungai Han,Yeoreum berjalan lebih dulu meninggalkan Hoseok yang sedang mengambil tas ransel bawaannya di bagasi. Ia tidak pulang dulu ke rumahnya saat sampai di Seoul. Hoseok langsung menuju kampus untuk segera bertemu dengan wanita yang hampir seminggu itu dia khawatirkan.

Mereka berjalan beiringan dengan tangan Hoseok menggenggam tangan Yeoreum. Wanita yang sedari tadi melamun itu tersadar dengan sendirinya lalu melihat ke arah Hoseok yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Bagaimana kalau kita makan ramyeon dulu di sana?" tunjuk Hoseok pada sebuah minimarket yang terakhir mereka kunjungi. Yeoreum tidak menolak maupun mengangguk, dia dengan senyum kaku.

Mereka berdua masuk ke dalam minimarket dan memilih satu cup mie instan dan dua kaleng minuman soda. Yeoreum memilih untuk duduk terlebih dulu menunggu Hoseok di tempat yang tidak jauh, cukup ramai sore menjelang malam itu.

Tubuh Yeoreum sangat terlihat sekali kurusnya padahal baru seminggu ini dia merasakan patah hati, sepertinya dia kehilangan banyak berat badannya. Wajahnya terlihat kesedihan ditambah dia diam tidak seperti biasa yang akan selalu membicarakan hal apapun. Hoseok merindukan senyum dan suara ceria dari wanita yang sedang duduk di depannya dengan tatapan kosong.

Hoseok sudah meniupkan mie instan itu dari uap panas yang sangat telihat jelas karena malam ini suhu sangat dingin. Yeoreum tidak juga membuka mulut saat mienya mengenai bibirnya yang ditutup rapat.

"Aku mohon makanlah." Suara Hoseok memelas, dia benar-benar khawatir dengan kondisi Yeoreum. Wanita itu menggeleng pelan, Hoseok menaruh kembali sumpitnya "aku ke sini bukan untuk makan Hobi"

Hoseok menaruh kembali mienya di meja yang menjadi pembatas mereka berdua. Dan perhatiannya sekarang ia fokuskan pada Yeoreum.

"Lalu mau apa?" kedua tangan Hoseok menggenggam tangan Yeoreum yang dingin sembari menatap wajah sendu wanita yang menunduk. Setetes air mata jatuh, Hoseok melihatnya "ingin menangis lagi? Hhmm?" 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 29, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Let's Not...Where stories live. Discover now