Chapter 1 Bermula

71 7 15
                                    

Hai!

Selamat menikmati ceritaku :)

Di ruang musik salah satu Universitas ternama di Korea Selatan, tinggal hanya dua orang yang masih setia duduk dengan kesibukkannya masing-masing. Seokjin seorang mahasiswa jurusan musik sedang duduk menghadap sebuah piano besar, jarinya dengan lincah menekan beberapa tuts piano lalu menuliskan nadanya pada selembar kertas yang berada diatas piano.

Sedangkan Yeoreum yang juga mahasiswi jurusan musik sedang sibuk memandangi Seokjin dari arah seberang. Dengan kedua tangannya yang mengepal lalu menopang dagunya serta kedua matanya terlihat cerah dan berbinar saat menatap Seokjin. Senyum di bibirnya pun tidak lupa dia kembangkan di wajahnya yang kini sudah berseri dengan riasan tipis, namun tetap terlihat cantik.

Kenapa kamu sesempurna itu sih, Jin?

Wanita dengan rambut yang terikat dengan sebuah pita berwarna putih ini beranjak dari duduknya. Degup jantungnya semakin kencang saat ia mendekat ke arah Seokjin yang masih sibuk, ia ingin urungkan niatnya untuk mengungkapkan perasaannya tapi tidak ia merasa hari ini merupakan hari yang tepat.

Huft...

Yeoreum menghela napas bersiap untuk mengatakan sesuatu pada pemilik punggung tegap dan lebar itu. Seokjin tidak sadar kalau Yeoreum sudah berdiri di belakangnya. Setelah mengumpulkan seluruh keberaniannya, gadis berambut panjang terurai itu akhirnya menepuk bahu Seokjin. Laki-laki itu menghadap kearah Yeoreum seiring melepaskan satu earphonenya.

"Hhmm.. Ada apa?"

"A.. Aku suka sama kamu, Jin" ucap Yeoreum terbata mengungkapkan isi hatinya, sembari memberikan selembar kertas yang terlipat dengan tempelan sticker berbentuk hati ditengahnya.

"Eoh.. maksudnya?" tanya Jin yang bingung dengan ucapan Yeoreum seraya menerima kertas itu

"Eum.. "

Saat Yeoreum akan menjelaskan pada Jin, Hoseok datang dengan suara riangnya masuk ke dalam ruang musik. Yeoreum dan Seokjin otomatis menoleh ke arah Hoseok.

"Wah pas sekali. Ada kalian berdua. Bagaimana kalau kita pergi makan bertiga. Aku sudah sangat lapar" ajak Hoseok dengan mata bergantian memperhatikan Yeoreum dan Seokjin sambil mengelus-elus perutnya sendiri

Kenapa harus datang disaat seperti ini sih Hobi?

Yeoreum kesal dengan kedatangan Hoseok merusak rencananya dan meninggalkan mereka berdua.

"Maaf.. aku harus pergi" Yeoreum pergi meninggalkan mereka berdua dengan langkah cepat.

Kedua pria itu bingung saling menaikkan kedua bahunya, yang mengartikan kalau tidak mengerti kenapa Yeoreum bersikap seperti itu. Di antara mereka pun tiidak ada yang menahan Yeoreum, membuat gadis itu semakin kesal.

Kedua sahabat itu akhirnya pergi kesebuah kedai makanan Jepang yang tidak jauh dari Kampus mereka. Makanan di depan mereka sudah hampir setengah habis, Seokjin memulai pembicaraan yang cukup serius.

"Hob..." panggil Seokjin ragu sembari memandangi kertas di tangan kirinya.

"Hhmm.. apa" jawab Hoseok sembari mengunyah makanannya

"Maksudnya ini apa ya? Yeoreum yang memberikannya tadi" Seokjin menyodorkan selembar kertas pada Hoseok.

"Buka saja kalau penasaran" saran Hoseok dan mengembalikannya.

Hoseok tahu surat itu isinya apa, sebab kemarin Yeoreum bercerita ingin memberikan sebuah surat untuk mengungkapkan perasaan pada Seokjin yang sudah dia rasakan ditahun kedua mereka berkuliah. Perasaan Yeoreum tumbuh dengan seiring dengan seringnya mereka bersama. Seokjin dan Yeoreumpun sering ikut project yang sama untuk mewakili dari Kampus mereka. Dari situ Yeoreum merasa ada kecocokan dengan Seokjin walaupun pria itu lebih diam dan kurang peka, tidak membuat Yeoreum patah semangat untuk mendapatkan hatinya Seokjin.

Let's Not...Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz