Chapter 6 - Truth or Dare

9 3 2
                                    

Mereka bertiga telah menyelesaikan makan siangnya dan beralih ke ruang tengah. Hoseok tiba-tiba punya ide untuk bermain permainan Truth or Dare yang di setujui oleh Yoreum dan Seokjin. Hoseok datang dengan kedua tangannya penuh membawa botol kosong dan satu botolnya lagi soju dengan rasa buah peach yang kadar alkoholnya rendah, karena dia dan Yeoreum tidak bisa meminum alkohol yang kadarnya tinggi. Tidak lupa dengan tiga gelas kecil yang berbahan kaca khusus untuk minum soju yang Hoseok bawa setelahnya.

Seokjin wajahnya sudah sedikit pucat, entah kenapa dia bisa seperti itu. Tersirat dari wajahnya ada ketakutan jika nanti ia harus mengatakan sesuatu yang sebenarnya, atau ini akan menjadi moment baginya untuk akhirnya bisa memutuskan hubungannya dengan Yeoreum.

Yeoreum kesenangan dan bersemangat bisa memainkan permainan ini, terakhir kali saat ia masih duduk di bangku SMA.

"Oke. Kita tentukan dulu siapa yang akan memulainya dengan suit" Hoseok dan Yeoreum sudah mengepalkan tangan mereka berhadapan sedangkan Seokjin masih diam termenung, pikirannya sedang menerawang tidak jelas. Yeoreum menarik tangan pria yang duduk disampingnya itu untuk segera ikut bergabung.

Seokjin tersadar dan mengulurkan tangan dan otomatis mengepal.

"Gai bai bo!" Yeoreum menyerukan dengan semangat. Seokjin lebih dulu menang karena dia mengeluarkan dua jari yang di ibaratkan seperti gunting, sedangkan Yeoreum dan Hoseok sama-sama membuka ke lima jarinya yang di ibaratkan seperti kertas. Tinggalah mereka berdua yang sekarang ber-suit. Yeoreum kalah lagi karena dia mengeluarkan gunting sedangkan Hoseok mengeluarkan batu.

"Hah, aku selalu paling akhir. Ayo, Jin kau putar lebih botolnya" Yeoreum sudah menaruh botol berwarna hijau itu didepan Seokjin. Dengan pelan Seokjin memutar botol itu dan berhenti di depan dirinya sendiri.

"Wah kalau begitu kita yang kasih kamu pilihan. Truth atau Dare? Kalau tidak bisa menjawab dengan jujur atau melakukan tantangannya harus meminum soju, satu gelas saja" Seokjin diam sejenak dia berfikir supaya tidak terjebak dalam pilihannya sendiri. 

"Dare. Aku pilih Dare. Kalian mau menantangku apa?" ucapnya sedang nada sedikit ragu, takut kalau Hoseok atau Yeoreum akan mengerjainya.

"Eum.. katakan cinta pada Yeoreum" tantang Hoseok dengan sorot mata sedikit sinis. Seokjin yang merasa tantangan dari Hoseok itu sulit dia lebih memilih untuk meminum soju. Ia menuangkan sendiri ke dalam gelas kecil, saat akan meminumnya Yeoreum menyambar gelasnya langsung menenggaknya.

Kedua pria yang berada di sampingnya bingung dengan sikap Yeoreum. Mereka bertiga saling menatap bergantian seakan bertanya tanpa mengeluarkan pertanyaan satupun.

"Hobi, Jin itukan sangat pemalu jadi, dia tidak bisa mengucapkan di depan orang lain. Kalau hanya berdua atau chatting dia sudah terlalu sering" Yeoreum berbohong pada Hoseok untuk menolong Seokjin. Namun, kebohongannya bisa terbaca oleh Hoseok dengan menatap kedua mata Yeoreum yang bergetar.

"Dan Seokjin harus membawa mobil nanti pulang. Jadi, aku tidak mau nanti dia membawa mobil dalam keadaan mabuk" lanjut Yeoreum pada ke dua pria itu. Hoseok hanya mengangguk mengerti sedangkan Seokjin hanya diam seribu bahasa sedari tadi saat melihat Yeoreum sedang membelanya supaya dirinya tidak merasa malu di depan Hoseok.

"Sulit sekali ya Jin, mengatakan cinta untukku, walaupun berbohong sekalipun. Apa aku tidak layak untuk kamu cintai? Atau sebenarnya apakah sudah ada wanita lain yang kamu cintai? Lalu, kenapa kamu menerimaku? Sakit. Tapi kamu sudah memenuhi seluruh isi kepala dan hatiku, Jin. Sepertinya aku tetap harus bersabar" batinnya Yeoreum bergejolak

Botol sudah kembali di putar dan berhenti lurus pada Hoseok. Hoseok memilih untuk Truth.

"Aku dulu"

"Aku dulu"

Let's Not...Where stories live. Discover now