Act 3 chapter 2 part 2

Start from the beginning
                                        

Radit:
Apa yang salah dengan cita-citaku? kan aku hanya ingin menuruti apa yang dikatakan ayahku.. dia sendiri yang menyuruhku menjadi wirausaha..

Kang Radit ternyata memiliki dendam setelah dihina, lalu ia melihat dari kejauhan, ia melihat sebuah lapangan yang dimana di lapangan tersebut ada Pak Soetejo yang sedang melatih ilmu beladiri kepada seorang anak remaja

Radit:
Itu.. Pakde Soetejo? teman dekat ayah.. dia mengadakan pelatihan ilmu bela diri untuk anak-anak yang berminat untuk menjadi ahli bela diri..

Kang Radit pun mendapatkan ide..

Radit:
Apa aku harus menjadi ahli bela diri agar bisa membalaskan dendamku? *Mengepalkan tangannya

Ren:
Mmm?

Kang Radit kecil pun menghilang, Ren diperlihatkan kembali ke rumah kang Radit, disana ia melihat kang Radit yang sedang meminta uang untuk mengikuti pelatihan ilmu bela diri ke Soetejo

Ayah kang Radit:
Aduh.. biaya listrik, biaya air, biaya sekolah Radit, pengeluaran untuk istri.. bagaimana caranya aku bisa terhindar dari pak Abadd ya? *Berbicara sambil menghitung pengeluaran dan mengetik kalkulator

Kang Radit kecil pun datang

Radit:
Yah?

Ayah kang Radit:
Apalagi sih nak? jangan ganggu ayah dulu! *Marah sekaligus pusing

Radit:
Bolehkah aku belajar bela diri?

Ayah kang Radit yang pusing dan sibuk menghitung pengeluaran pun tiba-tiba menjadi sedikit nambah emosi dan melihat wajah anaknya setelah mendengarnya mau belajar ilmu bela diri

Ayah kang Radit:
Apa kamu bilang? belajar bela diri? belajar sama siapa?

Radit:
Sama pak Soetejo.. kata temenku yang jadi muridnya biaya pelatihannya murah kok

Ayah kang Radit pun mulai marah

Ayah kang Radit:
Sama Soetejo? Kau ingin menjadi seorang ahli bela diri?! apalagi kau ingin latihan ama si Soetejo itu?
Heh dengar kamu, kita ini lagi banyak pengeluaran dan kamu nambah pengeluaran keluarga lagi cuma buat ngikutin bela diri gakjelas itu?
Ucap ayah kang Radit yang marah

Radit:
Tapi pah

Ayah kang Radit:
Tapi apa? buat apa sih ikut latihan? gak ada gunanya! masa laki-laki gakbisa latih diri sendiri!
mending kamu fokus aja belajar teori di sekolah! bebanin ayah aja

Karena perkataan marah dari ayahnya membuat kang Radit kecil mengurungkan niatnya menjadi ahli beladiri.. dan membuatnya trauma

Ayah dan anak itu menghilang.. dan Ren diperlihatkan sebuah TV yang menyala

Reporter:
Berita terbaru, terjadi sebuah kecelakaan di jalan tol.. terdapat mobil yang menabrak pada pukul 2 dinihari.. penumpang mobil diketahui terdapat seorang pria dan wanita yang merupakan suami istri beserta anaknya... tapi sayangnya pria dan wanita tersebut meninggal karena kecelakaan sedangkan anaknya masih hidup cuma dalam keadaan kritis..

Ren pun diperlihatkan di sebuah rumah sakit.. disana terdapat paman dari keluarga ayah kang Radit bernama Bira yang sedang menelpon nenek dari keluarga kang Radit

Nenek:
Bagaimana keadaan Radit?

Paman Bira:
Nek, Radit saat ini kata dokter masih dalam perawatan... sangat disayangkan orangtuanya meninggal..
Memangnya apa yang menyebabkan ayahnya Radit pergi tengah malem gitu? gakguna sekali

Nenek:
Kamu jangan gitu.. keluarga Radit memang ada masalah..
Ayahnya terjerat hutang dan udah sering ditagih berkali-kali..
Sebelum pergi melewati jalan tol, ayahnya Radit menelepon nenek kalo
Dia udah pusing sama kejaran rentenir sehingga dia mutusin buat kabur aja bersama keluarganya..
Mungkin kecelakaan itu terjadi karena saat menyetir mobil, si ayahnya radit gak fokus karena banyak pikiran

REstarting from ZERO Where stories live. Discover now