dengarkah suara remuknya hatiku. berkali-kali namun tetap tak terbiasa
wajahku yang katanya selalu sendu muram
mataku yang terlihat lelah, kosong
diriku yang terlihat lemas
tetap terbayang dan terasa ditinggalkan orang-orang
jalan berliku dan aku tersesat pada ketakutanku ditinggalkan.
persetan dengan mereka yang berkata semesta sedang menyaring orang yang buruk dari hidupku.
atau mungkin aku yang buruk?
aku, menanggung rindu sekaligus dendam.
aku tak tau apa yang membuat mereka mengatakan wajahku selalu muram.
berwindu-windu aku merasakan banyaknya patah hati, kekecewaan, pengkhianatan perginya semua yang ku cinta.
semua yang kucinta, hilang. mereka pergi tanpa sempat ku bertanya kenapa
YOU ARE READING
Dua empat tujuh kepalaku tak mau berhenti
PoetryLagi-lagi, ini hanya apapun itu otak rusak berdialog dengan hati sakit. warning : not for self diagnose or romanticize