jalan setapak, ruh beranjak
hati yang hitam, tubuh membiru menyorakan aku
dalam palung sendu.
bibirku kelu, membisu. tak sebaris kata pun keluar merdu.
aku ini hidup atau mati?
punya energi tapi tak mampu berdiri
tatapan kosong, jiwaku ingin pergi
entah mengapa ia kembali,
setelah seminggu lebih ia pergi berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua empat tujuh kepalaku tak mau berhenti
PoetryLagi-lagi, ini hanya apapun itu otak rusak berdialog dengan hati sakit. warning : not for self diagnose or romanticize