"Karna aku memiliki Angel " aku berhenti sejenak untuk kembali menghela nafasku "Angel dan Alena adalah dua orang yang membutuhkan kasih sayang, perlindungan dan kebahagiaan niall. Kumohon mengertilah aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika Angel yang ada di posisi Alena? Apa kau akan melakukan hal yang sama?"

Diam. Hanya itu yang terjadi niall tidak mengelurkan kata apapun "ah shit! Aku tidak bisa gabriella! Berpura-pura untuk mencintai orang yang sama sekali tidak aku cintai, dan bahkan telah aku anggap sebagai adikku sendiri "

"Tidak. Bukan pura pura, tapi belajarlah mencintai dia, aku yakin kau bisa " walaupun aku tidak yakin dengan perkataanku tapi, akan aku lakukan, aku hanya ingin Alena bahagia. Sudah cukup penderitaan dia dengan penyakit sialan itu. Aku janji akan membuatmu bahagia alena

"Gabriella.. dari awal aku hanya mencintai satu orang wanita, yang akan menjadi istri untukku, ibu untuk anakku dan nenek untuk cucuku, dan wanita itu dirimu gabriella" mata biru itu kini menjadi kelam dan berubah abu abu, air suci itu sebentar lagi akan menetes, tapi aku yakin ini yang terbaik

"Kalau begitu cintai dia untuk aku, sayangi dia untukku, bahagiakan dia untuk aku. Aku yakin kau bisa niall, aku yakin " ucapku sambil memaksakan untuk tersenyum ini sulit, bahkan untuk tersenyum pun sulit

"Aku tidak yakin" kuhapus air matanya "Kau bisa, demi aku" ucapku tersenyum simpul.

***

Hari ini aku dan niall pergi kerumah sakit tempat Alena dirawat.

"Gabriella " ucap Mrs. Horan yang melihatku datang

"Bagaimana keadaanmu" aku mencoba sebisa mungkin untuk bersikap netral, seakan akan tidak terjadi apa apa

" Seperti kau lihat, aku baik baik saja, aku hanya kelelahan saja, mama aja yang berlebihan suru aku dirawat " ucapnya sambil tersenyum pembohong kau kira aku tidak tau

"Mama permisi sebentar" Mrs. Horan melenggak pergi aku yakin pasti dia akan menangis sekarang

Melihat bubur yang masih utuh aku berinisiatif untuk menyuapi Alena " Aku suapai ya, pasti kamu belum makan "

Mencoba menghindar " Tidak usah kak, aku bisa sendiri"

"Udah panggil aja gebby, lagian jarak kamu sama aku cuman tiga tahun, kalo ke niall baru kaka kamu kan beda lima tahun " mencoba menuangkan nada humor disitu, tetapi hanya membuatku tambah sakit "buka mulutnya dong"

Alena tertawa melihat tingkahku " Gabriella, aku ini bukan anak umur lima tahun yang harus kau perlakukan begitu haha"

"Hahaha yauda makan lagi ya " berdiam sejenak aku memiliki ide " Emmm niall tolong suapin Alena bentar ya, aku mau kebawah mau beli makan, laper nih"

Mendengar ucapanku Alena pun menolak " Eh,, gak usah aku bisa makan sendiri kok "

"Udah deh,, gak usah gitu kamu itu lagi sakit " ucapku "niall.. loh kok bengong ayok suapin" niall datang menghampiri kami dan mengambil mangkok bubur "yauda aku keluar dulu ya"

Gadis bodoh berusaha tegar? Aku tau pasti hatimu menangis kan hahaha. Ucap gadis batinku diamlah.

Aku meranjakkan kakiku menuju pintu luar, dari balik pintu aku bisa melihat kebahagiaan Alena berada di dekat niall, aku bisa melihat mata coklat itu kini berbinar dan terbang melihat mata biru yang menawan itu, tak terasa air suci kini telah mengali sesuka hatinya melewati setiap lekuk wajahku, aku tidak sanggup aku tidak sanggup.

"Maafkan mama sayang" ucap seseorang, aku menoleh dan menghapus kasar air mataku

Aku tersenyum "ini semua salah mama, mama telah merebut kebahagiaanmu dan niall, maafkan mama"

Menghapus air matanya " ma gak papa kok, aku baik-baik aja" bohong.

"Seharusnya mama lebih bisa memperhatikan Alena, apalagi dia anak dari ade mama " ya Alena anak dari ade perempuan mama niall "seharusnya besok kamu dan niall akan melangsungkan pernikahanmu nak, maafkan mama maafkan mama"

Aku memeluknya sanggat erat "semua akan baik-baik saja ma, akan baik-baik saja, Alena akan bersama kita "

damn! Angel aku teringat akannya "ma aku pergi dulu ya, kasian angel dirumah " melepas pelukannya aku bergegas pergi


Aku berjalan melintasi setiap lorong-lorong rumah sakit, aku terus bertanya tanya apa aku bisa? Memberikan orang yang berharga untukku dan angel, oh angel. Aku semakin sesak menginggat nama itu ditambah lagi angel yang sangat dekat dengan niall.

Tek! Seseorang menarik tangangku, aku menoleh

"harry?"


-----

Haiiiii,, sorry chapternya jelek, gak tau mau ngomong apa, yang jelas makasii buat semuanya yang ngevote yang koment yang Siders haha makasii luv kalian {}

Oh ya,, selamat bulan ramadhan wkwkw~

Gakpapa baca kok, gak ada gituannya hihihih

Hopefully // N.H {Completed}Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon