74 | seo

310 39 6
                                    

"inti jiwanya rusak, hati dan jiwanya kacau. ia hanya mengatakan ucapan gila saja." yoonoh hanya fokus membaca literatur dan tampak tak tertarik dengan laporan minhyung.

"tapi, inti jiwa dewa perang terdahulu ditelan oleh hawa iblis. masalah ini aneh. jika benar-benar ada hubungannya dengan dewa kejahatan taesoo, maka ini bukan masalah kecil. sebaiknya harus mengumpulkan kekuatan para peri langit sooyoon dan bersiap lebih awal, itu baru benar."

"setelah tubuh emas taesoo dihancurkan oleh dewa kecil generasi pertama pada zaman purba, inti jiwanya disegel oleh dewa kecil beserta dewi dari generasi ke generasi dan telah musnah selama ratusan ribu tahun, sudah lama tidak bisa membangkitkan kekuatan dewa kejahatan purba. apalagi dewa kecil nana bangkit, ia tentu bisa menekan sisa jiwanya. seorang dewa kejahatan purba yang bertahan hidup dengan napas terakhirnya tidak termasuk ancaman apa pun bagi langit sooyoon."

"kalau begitu, menurut kakak, sebenarnya apa ancaman bagi langit sooyoon?" minhyung mulai merasa kesal, "di mata kakak, hal yang paling penting sepertinya adalah perang khayangan dan bulan, 'kan?"

"apakah bukan?" sergah yoonoh, "klan bulan brutal dan kejam, juga sangat membenci klan khayanganku. klan khayangan dan klan bulan berhenti perang hanya tindakan sementara saja. sekarang segel 10.000 pasukan musuh telah terbuka, kekuatan laut changyoon bertambah besar. jika menunggu hingga seratus tahun untuk memulai perang lagi, entah akan segila apa tindakan mereka."

"tapi, aku melihat sekarang laut changyoon sedang beristirahat, tidak ada niat untuk berperang. ingin memprovokasi perang khayangan dan bulan, aku rasa itu hanya keegoisan kakak saja."

"seluruh makhluk hidup punya keegoisan. apakah youngheum tidak punya keegoisan? ia mendadak membahas taesoo, belum tentu bukan karena ingin meringankan dosa murid tercintanya."

mata minhyung melebar, "bagaimana bisa kakak meremehkan dewa perang terdahulu seperti ini?"

"sudah cukup. aku tahu kau tidak bersedia berbagi beban dengan langit sooyoon. aku juga tidak bisa memaksamu." yoonoh berjalan ke pintu keluar, namun ia menghentikan langkahnya ketika tiba di sisi sang adik, "persiapkanlah pernikahan dengan dewa kecil dengan baik. urusan lainnya, kau tidak perlu mengurusnya lagi."

🤍

"yang mulia, meskipun dewa youngheum punya pencapaian luar biasa dalam perang, tapi jika terus membiarkan inti jiwanya ditelan oleh hawa iblis, akibatnya akan fatal. masalahnya sudah seperti ini. sepertinya hanya dengan membunuh dewa youngheum baru bisa mencegah terjadinya bahaya yang lebih besar lagi."

"tapi, dewa perang bermoral tinggi. ia mengorbankan dirinya sehingga langit sooyoon bisa mendapatkan kedamaian selama puluhan ribu tahun. apakah hatimu cukup tega untuk membunuhnya?"

"mohon yang mulia memikirkannya lagi."

"dewa youngheum pasti juga tidak ingin ternodai oleh darah segar sesama klan lagi. yang mulia membunuhnya hanya untuk membebaskannya."

perdebatan itu terus terjadi di dalam istana kota dewa. yoonoh yang duduk di singgasana tampak kewalahan mendengarnya.

"sudahlah. pada akhirnya, masalah ini adalah akibat dari tindakan melawan langit yang dilakukan oleh peri berdosa wookhee. hatiku tetap saja tidak tega, tapi juga tidak bisa menentang perintah langit." raja itu menghela napas, "sebarkan perintah. besok siang, bunuh lee youngheum di altar pembunuhan dewa."

🤍

wookhee memejamkan mata di dalam sel penjara jurang dogae. kini ia mengenakan pakaian putih polos khas tahanan langit sooyoon. kedua tangannya merentang dan terikat. seekor kupu-kupu ungu yang merupakan perwujudan deokjun terbang ke hadapannya dan berbisik padanya.

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now