71 | the illusion of the dozens of skies

346 48 1
                                    

suara seruling wookhee yang indah dan khas mendayu-dayu di tepi hutan tempat ia biasa menghabiskan waktu bersama gurunya. lee youngheum duduk di hadapannya sembari memejamkan mata. sang guru menikmati sejenak musik yang sedang ia mainkan. namun, tak lama kemudian youngheum bangkit berdiri dan memandang wookhee serius.

"wuki, sebenarnya apa yang sudah kau sembunyikan dariku?"

wookhee menghentikan permainan serulingnya, "tidak ada apa pun. kenapa?"

"suara musik yang kau mainkan dulunya adalah yang paling murni di tiga dunia ini. namun, sekarang malah dipenuhi oleh perubahan yang tanpa batas. sebenarnya apa yang sudah kau alami?"

dewa bertubuh tinggi itu sedikit salah tingkah, "mungkin karena beberapa hari ini aku terus mengkhawatirkan kondisi luka guru. jadi..."

"kau berbohong. beri tahu aku. sebenarnya apa yang sudah kau tutupi?"

"aku tidak bisa mengatakannya. aku mohon guru jangan menanyakannya lagi." wookhee menatap lurus ke depan, tetapi ia tak mengarahkan tatapannya ke ke mata gurunya.

dahi youngheum mengerut, "bisa-bisanya kau bahkan tidak mematuhi perkataan guru lagi."

"aku tidak ingin guru mengingat penderitaan yang sudah dilupakan itu." wookhee baru berani menatap mata youngheum, "guru, bukankah kau pernah berkata bahwa sejak awal kau sudah muak dengan pertarungan di segala penjuru dan ingin kembali ke hutan bambu rahasia? saat ini wuki sudah membantumu mewujudkannya. kelak guru ikut bersama wuki dan hidup dengan baik di hutan bambu rahasia ini. apa hal ini tidak bagus?"

youngheum tak menjawab. ia merespon dengan memunculkan pedangnya di tangan, lalu menebaskannya ke udara hingga hutan bambu yang tanahnya sedang mereka injak dikelilingi oleh warna kelabu. wookhee bangkit berdiri dengan panik, namun kelabu itu sudah terlanjur menyebar.

"di mana ini?" youngheum melihat sekeliling dengan waspada.

"ini adalah rumah." desis wookhee.

"mengapa bisa seperti ini?"

wookhee berlutut dengan tatapan kosong, "guru, apakah kau tahu pedang ini sudah tiga puluh ribu tahun?"

youngheum segera menjatuhkan pedang di tangannya, "tiga puluh ribu tahun? sebenarnya apa yang sudah terjadi?"

saat itu juga, terdengar gema suara tawa yang mengerikan di telinga youngheum.

tuan, kau mengkhianatiku. aku akan membuatmu mati mengenaskan karena mengkhianatiku. mengapa kau berbuat seperti ini padaku?

dewa perang terdahulu itu menutup telinganya dengan napas terengah-engah. sang murid yang melihatnya seperti itu menjadi panik.

"guru." wookhee bergegas ke arah sang guru dan membantu menutupi telinganya, "guru, kau jangan mendengarkannya. semua ini adalah ingatan yang menyakitkan darimu selama seribu kehidupan yang lalu. awalnya aku ingin kau melupakannya. namun, ia akan muncul setelah ilusinya berakhir."

karena youngheum terus menutupi telinganya, wookhee langsung mengarahkan sihirnya ke arah youngheum agar ia menjadi lebih tenang.

🌌

istana kota dewa, langit sooyoon

lee youngheum berlutut dan meletakkan pedang yang barusan ia gunakan di hadapannya, "pengkhianat wookhee melakukan kesalahan yang tidak bisa dimaafkan. ia tidak bisa diampuni. peri pendosa youngheum tidak mengajarinya dengan baik. aku sudah seharusnya diberi hukuman yang sama. mohon yang mulia antarkan peri berdosa dan muridnya ini ke altar pembunuhan dewa untuk memberikan sebuah kejelasan kepada dewa kecil gunung si, klan gunung si tak berdosa yang dibantai, dan seluruh makhluk hidup tiga dunia yang ikut terlibat dalam peperangan."

fairy and devil | nomin, markminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang