8 | withered

978 118 17
                                    

"30 ribu tahun lalu, perang besar antar dua klan berlangsung dengan sangat sengit. dewa perang terdahulu, lee youngheum, sangat berani dan tak tertandingi. ia berusaha sekuat tenaga dan rela meninggal demi menyegel sepuluh ribu prajurit klan bulan." jaemin membacakan buku untuk ketiga teman bunganya dengan penuh semangat dan tawa bahagia, "para peri terinspirasi oleh keberanian dan kegigihan dewa perang terdahulu. ia membuat lee jeno hancur berkeping-keping, babak belur, dan berlutut untuk memohon ampun!"

"cukup!" bentak jeno yang tiba-tiba muncul di taman bunga. yangyang, sootae, dan minjeong langsung kabur ketakutan.

"apa yang kau lakukan, nono?"

"babak belur dan berlutut untuk memohon ampun, apakah semua buku sejarah langit sooyoon menulis seperti itu?"

jaemin tersenyum polos, "kau mempermasalahkan hal ini ya. buku tentu saja tidak menuliskan sebanyak itu."

"mengubah fakta sejarah, pantas saja kau tidak bisa lulus ujian peri."

"apa yang kau mengerti? bahasa di buku sejarah ini agak berat dan ceritanya tidak begitu panjang. jika aku ingin lulus ujian peri, aku harus menggunakan teknik kiasan dan aku harus menggambarkan situasi sengit pada saat itu dengan jelas."

"kau yang mengarang detail-detail ini?"

"benar. aku yang mengarangnya. bagaimana? bukankah ceritanya menjadi sangat jelas?" mata jaemin berbinar.

jeno menghela napas, meredam emosi, "untuk apa sebuah tanaman membaca cerita pembunuhan seperti ini seharian? baca yang lain saja."

jaemin nampak berpikir, "benar. oh ya, festival yang harus dirayakan akan segera tiba. aku akan mendengarkanmu. aku tidak akan membaca cerita pembunuhan hari ini. bagaimana jika kita membuat kue saja?"

🥀

lee jeno mengamati mangkuk putih berisi adonan kue yang menurutnya aneh. sesekali ia meniup mangkuk itu dan kembali keheranan melihatnya.

tak berselang lama, peri melati datang dengan mangkuk yang sama, duduk di sebelahnya, dan mulai mengaduk adonan sembari berceloteh.

"festival ini untuk merayakan hari kemenangan klan khayangan saat perang besar antar dua klan. ini adalah festival untuk memperingati dewa lee youngheum yang menyegel klan bulan."

BRAK

jaemin menghentikan pekerjaan dan celotehannya. ia sangat terkejut mendapati mangkuk, meja, dan alat-alat pembuat kuenya pecah berkeping-keping, dibanting oleh lee jeno. mata besarnya melirik jeno yang berusaha menetralkan napasnya dengan dahi yang berkerut marah.

"apa yang kau lakukan? kau mengejutkanku saja. nono, kau tidak perlu mengeluarkan tenaga sebesar itu saat membuat kue festival."

"kue..." jeno melirik jaemin dengan tajam, "festival?"

"benar. tidak apa-apa jika kau tidak bisa. aku akan mengajarimu. pelan-pelan saja. kau lihat." jaemin menggeser duduknya agar lebih dekat dengan sang raja bulan, "kau tumbuk keras ketannya dengan tangan seperti ini."

jeno membuang muka dan menghela napas lelah. peri ini benar-benar tidak peka atau terlalu bodoh?

"tumbuk sampai menjadi gumpalan. lalu, nanti bisa dibuat menjadi kue. kau lihat." jaemin mempraktikkan cara menumbuk ketan tepat di hadapan wajah lee jeno yang menatap ke arah lain.

peri kecil itu tetap asyik sendiri walaupun jeno tidak mengacuhkannya. kini ia mengangkat panci berisi air panas untuk diletakkan ke atas meja. beberapa detik kemudian, peri itu menjerit dan meniup-niup jarinya, "panas sekali!"

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now