54 | gloomy

365 41 0
                                    

aula sesoo, langit sooyoon

suara air terjun bergemuruh memekakkan telinga. sesosok peri berpakaian putih berputar-putar naik dari dasar air terjun dan berdiri melayang di atas air deras tersebut dengan ekspresi sedikit heran.

 sesosok peri berpakaian putih berputar-putar naik dari dasar air terjun dan berdiri melayang di atas air deras tersebut dengan ekspresi sedikit heran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌧️

setelah dewa minhyung melewati cobaan, ia akan terbang ke langit. kristal fantasi ini lebih baik kukembalikan padanya saat itu saja.

jaemin tersenyum sembari menggenggam kristal biru di tangannya.

"sekalipun itu adalah pemberian dari minhyung, kau juga tidak perlu memegangnya setiap hari."

peri itu menoleh dan menemukan raja bulan yang tengah bersidekap di belakangnya, "tuan raja bulan masih ingat untuk kembali ke mansion yesi. saat ini cahaya bulan terlihat indah. mengapa tuan raja bulan tidak bersama dengan kekasihmu, menikmati bulan hingga besok pagi? bukankah itu lebih baik?"

"aku hanya bersandiwara saja. orang yang ingin menikmati bulan hingga besok pagi seharusnya adalah dirimu, 'kan?"

jaemin tak menjawab. ia memajukan bibirnya kesal.

"kenapa? kau terlalu senang menikah dengan minhyung sehingga tidak bisa tidur lagi?"

peri itu tersenyum dan menghela napas, berusaha bersabar, "tuan raja bulan sudah mengingatkanku. aku belum mencoba veil untuk pernikahan."

"benar sekali. aku juga ingin mencoba baju pernikahan. tuan muda jaemin, lakukan saja sesuka hatimu."

jaemin menghentakkan kakinya ketika jeno pergi meninggalkannya sendirian di balkon.

kau benar-benar orang bodoh nomor satu di tiga dunia. batinnya.

🌧️

istana kota dewa

"peri donghyuck. melepaskan peri berdosa minhyung untuk kabur dari menara hatae. ia sudah melakukan kesalahan yang berat. berdasarkan hukum peri, tulang perinya harus dimusnahkan, dilemparkan ke aula sesoo, dan jatuh ke dunia fana selamanya."

donghyuck menunduk di hadapan dewa yoonoh dan para dewa tingkat atas lainnya yang berkumpul di sana, termasuk dewa agung youngho, ayahnya.

"yang mulia." ucap youngho panik, "donghyuck masih kecil dan tidak tahu keseriusan masalahnya. semua ini karena aku tidak mengajari putraku dengan baik. aku bersedia menggantikan putraku menerima hukumannya. semoga yang mulia..." ucapan youngho terhenti ketika yoonoh mengangkat tangan kanannya.

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now