DM LANGIT

511 131 11
                                    

Aku tersentak dari tidur ku karena mendengar alarm berbunyi. Saat membuka mata, aku melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 08.30 AM. Aku melihat ponsel berharap ada pesan yang aku dapatkan, tetapi tidak ada pesan dari siapa pun. Aku segera bangkit dari tempat tidur dan bersiap-siap untuk berangkat kuliah.

"Ibuuu, gwen berangkat dulu yaaa"

"Iyaa, hati-hati ya gwen nanti kabarin kalau sudah sampai di kampus" sahut ibu.

Pagi itu, aku pergi kuliah naik ojek online. Di sepanjang perjalanan, aku masih berusaha mencerna atas kejadian yang menimpa ku, begitu banyak pertanyaan di otak ku tentang kekasih virtual yang telah menipu aku.

****

"Gwen" sapa Aca yang bertemu dengan ku di depan gerbang kampus.

"Eh acaaa" Aku berjalan mendekati aca dengan girang karna bertemu sahabat ku. Kami berjalan bersama menuju kelas sembari berbincang-bincang.

"Gimana? lo udah dm kak langit?" tanya Aca.

Jawab gwen dengan nada bicara pelan. "belumm, gue nggak se nekat itu untuk dm kak langit"

Aca menepuk jidatnya sendiri "aduh, kok lo jadi cupu gini? ayo lah gwennn, lo harus berani"

"Iyaa deh iyaa, gue usahain" ucap ku.

Setelah kelas selesai, cukurukuk gang memutuskan pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas. Setelah sampai di perpustakaan mereka langsung memberi banyak pertanyaan kepada gwen.

"Sini sini duduk" Pinta Jenandral.

"Sih jenan mah kalau mau dengerin cerita langsung semangat 45, tadi aja waktu di kelas dia malah ngantuk ngantuk" Ledek Aca kepada jenan dengan raut wajah yang tengil.

"Mending lu diem dah kutu" Cetus Jenan.

"Kerja kalian berdua ini berantem terus, ntar malah saling suka" kata ku dan Nana dengan nada canda.

"Najis gue sama jenan" Ungkap Aca.

"Apa lagi gua" Jawab Jenan dengan ketus.

"Jadi gimana gwen? udah lo dm kak langit? te-" Belum selesai nana berbicara, Jenan langsung memotong pembicaraan nana.

"Lu jadinya lanjut mau dekatin langit atau ngerasa udah cukup sekedar untuk tau aja tentang informasi cowo virtual lu itu?" Sela Jenan memotong pertanyaan nana kepada gwen.

"Nah iya, gimana gwen kelanjutannya?" tanya Aca dengan antusias.

"Aduh, lo semua pada banyak pertanyaan. Gue belum dm kak langit karna belum nekat, gue takut" Jawab ku kepada sahabat-sahabat ku.

"DM gwenn, toh kak langit nggak makan orang" Usul Aca.

"Kalau nggak di balas gimana?" Tanya ku kepada mereka berdua.

"Yang penting di coba dulu" Ucap Nana.

Aku mengambil ponsel ku, membuka aplikasi instagram dan mencari akun Langit. Saat sudah menemukan akun Langit, aku langsung follow akun itu.

"ah ini pasti nggak bakal di balas, followers nya banyak banget" ucap ku dengan lesu.

"Tidak ada salahnya mencoba" balas Nana.

Dengan rasa ragu aku mengirimkan pesan kepada langit. Tanpa menunggu lama, ponsel ku bergetar menandakan ada notifikasi follback dari langit dan notifikasi balasan pesan.

"Nah tuh kan di balas" Seru nana kepada Gwen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nah tuh kan di balas" Seru nana kepada Gwen.

Aku tersenyum kepada mereka. Ntah kenapa jantung ku berdetak lebih cepat sekarang.

"Senang lu di bales dm nya sama langit? terus selanjutnya lu mau ketemu sama langit? kalau lu mau ketemu sama langit yang ada capek, karna harus ke gedung sebrang" Jenan memberikan pertanyaan bertubi-tubi kepada gwen.

"Apaan sih lo jen, jadi bingung mau jawab pertanyaan yang mana. Gue kok jadi deg deg an ya" Sahut ku.

Kata Aca dengan nada yang menggoda gwen.

"Halah, kesenengan itu namanya. Tapi typing kak langit nggak ada cakep cakepnya"

"Yang penting orangnya cakep" sahut Nana.

"Udah lah, nggak usah di bahas sekarang, mending kerjain tugas aja yuk" Ajak ku  kepada mereka.

"Pengen joki deh, capek nugas terus" Keluh Jenan.

"Udahlah nan kerjain aja" Ucap ku.

Jam menunjukan pukul 17.00 PM, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing.

****

Saat udah sampai di rumah, gwen langsung menemui ibu nya.

"Assalamualaikum bu, gwen pulang"

"Waalaikumsalam, hari ini gimana ngampusnya?"

"Alhamdulillah lancar" jawab ku dengan tersenyum hangat kepada ibu.

"Kok kamu kaya happy banget? ada cerita apa?"

"Nggak ada cerita apa apa, lagi happy aja hari ini" Aku pergi meninggal kan ibu dan langsung masuk ke dalam kamar ku.

"Gwen, makan duluu" teriak ibu gwen.

"Iya, sebentar lagi" Sahut ku.

Aku membuka ponsel berharap ada balasan pesan yang terakhir ku kirim kan kepada Langit. Hingga sampai malam tiba, aku tidak mendapat balasan pesan apa pun lagi dari sang kating.

"Yaudah lah, mungkin kak langit bingung mau balas apa lagi, toh DM gue nggak sepenting itu"

________________________________________

*HARI DEMI HARI DIJALANIN OLEH GWEN. GWEN TIDAK LAGI MEMIKIRKAN TENTANG KEKASIH VIRTUALNYA. DIA SUDAH MULAI MEMIKIRKAN BAGAIMANA UNTUK DEKAT DENGAN LANGIT, GWEN MULAI KAGUM PADA SOSOK LANGIT, SAMPAI HAMPIR SETIAP HARI PERBINCANGAN GWEN PADA SAHABATNYA HANYA TENTANG LANGIT ANGGANTARA*

"Pengen nulis surat deh buat kak Langit" hal itu muncul begitu saja dalam pikiran ku. Tanpa berpikir panjang aku mengambil secarik kertas, segala yang ingin aku katakan kepada Langit, aku tuang semuanya dalam secarik kertas.

Setelah selesai menulis surat, aku kembali memikirkan sesuatu "eh ini nanti ngasih ke siapa ya? yaudah lah bisa di cari tau sama Nana besok. Mending gue tidur deh mana tau besok ketemu kating cakep"

 Mending gue tidur deh mana tau besok ketemu kating cakep"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Strange Love Story [ ON GOING ]Where stories live. Discover now