"Masuk, Mungkin udah ada di kelas."

"Ya barengan kita"

Awan senyum tipis saat Langit mau turuti permintaan dirinya

"Yodah turun takut ntar telat"

"Yaelah ngapain khawatir telat si bang?? Kalau sekolahan ini aja milik kita bukan??" Memutar bola matanya yang malas mendengar perkataan Langit

"Heh denger ye meski ni sekolah punya papah gua tetap gak boleh telat"

"Cih ntar gue beli sekolahan ini deh pake uang Ayah gue"

"Yaen. Dah buru masuk tod udah mau bell"

"Yayadah"


ଓ ̄ ̄ ̄ଓ

Pas diloromg lobby sekolah Awan dan Langit beda arah karena kelasnya berbeda

Sesampainya kelas Awan menarik nafas yang ngerasa mau berhenti

Sania dan Laut pun menghampiri Awan. "Woi wa tumben lo ga telat, biasa'nya telat wkwkk" Tanya Laut sedikit mengejek Awan

"Yeeeu gak selamanya gue telat mulu njing. Au ah minggir-minggir kalian berdua gue mau sendirian" Usir Awan kepada ke 2 sahabat nya itu

"Weh lu kenapa dah? Lagi dapet? Atau lagi marahan ama Bumi?" Tanya Sania

"Gausah bahas Bumi malas gue kalau namanya di sebut bisa kebakar" Jawabnya

"

Yaudah deh cari aman ajah San dari pada kena marahnya Awan" Kata Laut sembari mendorong pelan tubuh Sania untuk duduk kembali ke kursinya


DENG DONG DENG DONG


"Wa mau kantin bareng kita??" Tanya Laut

"Kalian duluan gue mau ke perpus" Jawab Awan dengan menolak halus ajakkan Laut

"Lo kenapa si kayak gini? Si Bumi tlol itu ngapain lo? Sakiti lo?" Tanya Sania yang tak tega melihat sahabatnya jadi orang pendiem dan selalu menolak ajakan mereka

"Kepo, hus huss kalian mau ke perpus"

"Dah lah cabut aelaa"

"Yaa" Balas Sania


Pov Awan


Awan yang baru saja berdiri dan keluar dari kelas tiba-tiba ponselnya berdering pesan masuk kedirinya

Lantas Awan mengambil ponselnya dan membuka pesan yang baru masuk


Lantas Awan mengambil ponselnya dan membuka pesan yang baru masuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Awan pun kaget saat melihat pesan yang tidak ia kenal

Perdetik Awan mematung sebentar dan sehabis itu berpikir 'nomor yang gak gue kenal? Dapet dari mana?' Pikir Awan

Tanpa babibu Awan bergegas menuju ke rooftop yang dimana orang tersebut mengancam Laut sama Sania

Setibanya di rooftop, Awan celingak-celinguk mencari orang tersebut. Tetapi Awan tidak menemukan orang nya

"Hi kita bertemu lagi!" Berucap mulut perempuan yang Awan sedikit kenal

"Suara itu.." Dalam hati Awan terkejut

"Lo gak usah terkejut gitu. Btw lo gak telat, Segitu sayangnya lo sama dua sahabat lo itu?? " Tanyanya

Menghadep belakang "K-kiara??."

"Iya ini gua, Kenapa? Lo takut kalau sahabat lo di bunuh sama gua?"

"Kalau iya kenapa?, Btw tudep. Lo mah bicarain apa ke gue?"

"Tadi gua dengar kalau lo itu lagi gak baik-baik aja yah hubungan lo sama Bumi?? Dan tadi pagi lo ngeliat gua berangkat bareng sama Bumi??" Senyum jahat Kiara sembari mutarin area tubuh Awan

"Lo dengar?"

"Lah iya lah gua dengar, Gua punya kuping jadi denger bego" Jawab Kiara ketus

"Oo, Terus hubungan lo sama Bumi apa? Sedekat itu? " Tanya Awan

"Gua? " Smirk dan melipat kedua tangan "Kenalin gua mantan pacarnya Vincent Bumi Chelivier alias cowo lo itu" Ucap Kiara membuat Awan tambah shock pengucapan yang keluar dari Kiara

"T-tidak.. Tidak mungkin," Menggeleng kepala dengan cepat

"Kalau mungkin? Lo kalau gak percaya tanya langsung sama Bumi biar makin perjelas"

"Maybe that's all I want to say, Semoga lo sama Bumi hubungan nya cepat berakhir dan Bumi kembali kepada gua" Bisik Kiara lalu meninggalkan Awan sendiri di rooftop dengan Awan yang masih shock

"Pantes Ya Tuhan tadi pagi mereka sangat akrab. Apa gue kuat melihat mereka?? " Batin Awan yang sekarang kecewa kepada Bumi, karena Bumi dari awal tidak bilang kalau ia punya mantan yang jelas-jelas saudara nya. Mau kecewa tetapi mau di apain? Batin Awan sekarang

"Jahat lo Bum ama gue! JAHATT!!" Teriak Awan yang untung saja Rooftop itu paling atas jadi tiada satu orang pun berada disana

Awan kembali pergi dari daerah itu, dan bergegas menemui sahabatnya

"Gue masih gak nyangka sama lo Bum. Gue kira lo beneran tulus sama gue, ternyata gue cuman second choice doang" Ucap Awan dengan Lesu dan berlinang air mata


Bersambung....


GUYS GIMANA PART INI??SERUU??MAU LANJUT TIDAKK??MAAF JARANG UP YAA GUYSSෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ

Continue or not


Bumi&Awan


Bumi&Kiara

Jangan lupa vote dan komen yaa untuk menghargai karya author. Maaf jika di cerita tersebut masih banyak kesalahan dan gak nyambung

#TBC

He's Past Is Back [ ON GOING ]Where stories live. Discover now