5

955 153 36
                                    



.....

Sakura memasuki kamar, dan sepertinya suami pemarahnya itu tengah berada didalam kamar mandi saat ini.

Drrt..
Drrt..
Drrt..

Sakura menatap kearah ponsel Naruto yang terlihat bergetar diatas meja kecil beberapa langkah darinya.

Benda pipih itu berada tepat dipinggir meja dan masih terlihat bergetar.

Dan karena Sakura khawatir ponsel Naruto akan terjatuh,, maka diapun memberanikan diri untuk memegangnya dan hendak memindahkannya.

Sasuke is calling..

Sakura terdiam menatap nama yang tertera di ponsel yang tengah dipegangnya itu.

Itu panggilan dari Sasuke.

Dan Sakura sangat mengenal siapa nama itu.

Meskipun Sakura tidak pernah bertemu dan mengetahui wajah Sasuke,, tapi dia sangat tahu kalau pria itu adalah putra tunggal dari sahabat ibunya.

Pria yang sudah menolak perjodohan mereka, dan pria itu jugalah yang sudah menciptakan malapetaka dalam hidupnya.

Cklek...

Karena terkejut dengan Naruto yang tiba-tiba saja keluar dari kamar mandi,, Sakurapun tidak sengaja nenekan tombol pengangkat panggilan di ponsel yang masih dipegangnya itu.
Dan panggilan pun terhubung tanpa disadarinya.

"Apa yang kau lakukan dengan ponselku! " Naruto menatap tajam Sakura yang terlihat gugup.

"A-aku--"

"Berani sekali kau menyentuh barang-barangku, hah! " Naruto melangkah mendekat dengan luapan amarahnya.

"M-maafkan aku. Tadi ponselnya berada terlalu pinggir. Jadi aku--"

"Jadi kau menyentuhnya, lalu memeriksanya. Begitu maksudmu! "

"Tidak. " Sakura menggeleng cepat. "Tadi aku benar-benar hanya ingin memindahkannya--"

PLAAKK...

Naruto menatap tajam Sakura setelah dia melayangkan tamparan keras diwajah cantik itu.

"Jangan pernah berani menyentuh barang-barang milikku. " Naruto berucap penuh penekanan tanpa ia tahu kalau saat ini panggilan ponselnya sedang terhubung.
"Sekali lagi kau berani melakukannya,, maka aku tidak akan segan-segan untuk melenyapkanmu saat itu juga."
Naruto langsung merebut kasar ponselnya, dan ia pun segera memasuki walk in closet.

Sakura pun terlihat menangis tertahan.




Sementara diseberang sana,, Sasuke yang sudah mematikan sambungan telponnya, dia terlihat terdiam dengan keterkejutannya.

'Apa yang terjadi disana? Apakah Naruto baru saja menampar seorang gadis? Apakah itu istrinya? '

Berbagai pertanyaan mulai bermunculan dalam pemikiran Sasuke.

'Kenapa aku merasa seperti mengenal suaranya? '

Sasuke melangkah pelan menuju kursi kerja yang berada di Mansionnya, lalu iapun mendudukan dirinya disana.

Awalnya Sasuke hendak menghubungi Naruto untuk menanyakan sesuatu terhadap pria kuning itu.

Tapi Sasuke tidak menyangka kalau dirinya akan mendengar sesuatu yang sangat mengejutkan.

'Aku tidak harus mempedulikannya, bukan? Tapi kenapa aku merasa gelisah seperti ini? '

Sasuke menghembuskan nafasnya kasar. Kepalanya menengadah keatas menatap langit-langit ruangan yang malah semakin membuat kepalanya terasa pening.

Blood Of Wedding (end) PdfWhere stories live. Discover now