3

910 137 42
                                    




.....

"Kita akan membeli buah Tomat juga untuk Sasuke-kun, Bi. "

Deg..

Mendengar nama yang sangat familiar di telinganya,, membuat Sakura langsung menghentikan pergerakannya yang hendak mengambil beberapa ramen didepannya.

"Persediaan buah kesukaannya benar-benar sudah menipis dikulkas. Jadi kita harus membelinya sedikit lebih banyak untuk persediaan. "

'Mungkinkah yang dibicarakan perempuan itu adalah Sasuke-nya Bibi Mikoto? ' Sakura terlihat terdiam.
Suara perempuan itu juga terdengar sangat familiar untuknya.
Tapi Sakura tidak ingin mendekat,, karena dia khawatir kalau dirinya akan semakin kecewa jika perempuan itu benar-benar orang yang sangat dikenalinya.
'Kalau itu memang benar,, maka itu artinya perempuan itu adalah istrinya Sasuke. '

Istrinya Sasuke berada di rak sebelah. Jadi Sakura tidak bisa melihat wajahnya saat ini.

Sakura sedikit tersenyum kecut saat ia membayangkan kalau perempuan yang sangat dikenalnya itu benar-benar menjadi istrinya Sasuke.

"Bibi Mikoto sudah meninggal dua hari yang lalu.
Dan Sasuke menolak perjodohan kalian, karna dia akan menikahi kekasihnya. "

Sakura terlihat terdiam.

"Sasuke memiliki kekasih tanpa sepengetahuan ibunya.
Dan lagipula,, memangnya siapa yang akan mau dijodohkan dengan gadis sepertimu.
Bahkan saat melihat fotomu pun,, Sasuke langsung membuangnya.
Dan sialnya,, akulah yang terkena imbasnya sekarang.
Sasuke menyuruhku untuk memungutmu, dan menikahimu. "

Sakura menangis tertahan saat ia kembali mengingat ucapan Naruto tepat saat mereka bertemu untuk yang pertama kalinya.

'Jika kau memang tidak menginginkanku,, kenapa kau harus melemparkanku kepada pria lain yang juga tidak menginginkanku, Sasuke? '

Sakura meremat pelan dadanya yang terasa begitu sesak.

'Naruto terlihat sangat membenciku, karena mungkin dia tidak bisa melakukan apapun untuk menolak perintahmu. '

Sakura mulai melangkah pelan,, dan dia benar-benar melupakan ramen yang seharusnya dibeli olehnya.

'Aku tidak akan pernah masalah jika bahkan kau ingin menolakku dihadapan semua orang.
Tapi jika harus seperti ini,, rasanya ini benar-benar sangat menyakitkan.
Aku tidak mampu untuk pergi kemanapun, karena aku bahkan tidak tahu apa yang harus kulakukan.'

*****




"Kau sudah pernah bertemu dengan istrinya Naruto? "

"Hn, Tidak. "

"Pernikahannya sangat tersembunyi dan terkesan terburu-buru.
Dia juga menikah karna perjodohan. Dan Naruto juga mengatakan kalau dia sangat terpaksa untuk melakukannya. Jadi karna itulah,, dia menyembunyikan pernikahannya dari semua orang.
Tapi tidakkah ini terasa sangat janggal?" Shikamaru menatap Sasuke yang terlihat langsung menghentikan kegiatannya.
"Kita ini temannya, bukan? Dan tidak seharusnya Naruto menyembunyikan tentang pernikahannya dari kita.
Dia juga terlihat sangat menyembunyikan istrinya.
Oh, yaampun... Apakah istrinya benar-benar sangat buruk, dan dia terlalu malu kalau kita akan mengejeknya?"

"Aku tidak peduli. Apapun tentang si kuning itu,, aku benar-benar tidak akan mempedulikannya." Sasuke terlihat kembali berkutat dengan berkas-berkas didepannya.

"Tapi Sas.. Apa kau benar-benar tidak mencurigainya? "

"Tentang? "

"Naruto adalah orang yang berhasil menemukan calon istrimu.
Bahkan saat kita tengah mencari fotonya,, dialah yang lebih dulu menemukannya, bukan? "

"Hanya ada satu foto disana, dan itu berada di dalam kamar ibuku. Apakah kau sedang berpikir kalau sikuning itu sudah menyusup sebelum kita masuk kesana? "

"Lebih buruk dari itu,, tapi kuharap kecurigaanku ini tidaklah benar. "

"Apa maksudmu? "

"Aku mencurigai kalau Naruto sudah menukar fotonya saat kita lengah.
Tapi sepertinya itu memang tidak mungkin, karena jika dia benar-benar melakukannya,, dia tidak memiliki keuntungan apapun untuk hal yang dilakukannya itu. "

Sasuke mulai terlihat terdiam saat mendengar itu.

"Istrimu memang--.. Ah, maksudku-- sepertinya dia memang bukan tipemu, dan--"

"Aku memang tidak menyukainya. Jadi katakan saja apa yang kau ingin katakan. " Sasuke menatap Shikamaru.
"Jika kau ingin mengatakan kalau dia jelek,, maka katakan saja.
Aku tidak akan keberatan. "

"A-ah.. Sepertinya kau sedikit kurang beruntung, karena gadis pilihan ibumu tidak sesuai dengan hatimu. "

"Aku menyukainya. " Sasuke tiba-tiba berucap yang membuat Shikamaru terlihat mengangkat satu alisnya bingung.

"Istrimu?

"Tidak. Bukan. Tapi gadis dalam mimpiku. "

"Ah, yaampun.. Kau mulai lagi. "

"Dia sangat cantik, dan--.. Ah, tidak. Maksudku,, aku langsung menyukainya tepat saat aku melihat matanya. "

"Tunggu sebentar.. Jadi kau-- benar-benar melihat jelas wajahnya? "

"Hn, ya.. Aku melihatnya.
Aku benar-benar melihat dengan sangat jelas wajahnya yang sangat cantik."
Sasuke tersenyum tipis saat ia kembali mengingat gadis cantik yang selalu muncul dalam mimpinya itu.
"Dia memiliki rambut pink yang sangat indah. Dan itu mulai mengingatkanku dengan ucapan Kaasan tempo hari. "

"Menurutmu,, apakah itu sebuah petunjuk? " Shikamaru terlihat mulai tertarik dengan mimpi Sasuke.

"Entahlah.. Tapi aku sangat ingin bertemu dengan gadis itu, jika dia memang benar-benar ada. " raut wajah Sasuke berubah muram.
"Dia selalu terlihat terluka dan terkadang menangis. Dan aku merasa,, kalau dia sedang sangat kecewa padaku. "

"Ah.. Sepertinya ini sudah sangat mendalam. " Shikamaru menghela nafasnya pelan.
Dia benar-benar mulai merasa kasihan dengan pria disampingnya itu.
"Kendalikan dirimu, Sasuke.. Aku tidak ingin melihatmu kecewa, jika sampai gadis yang kau sukai itu benar-benar hanya khayalanmu saja. "

"Aku akan mulai mencarinya. "

"A-apa.. " Shikamaru menatap tak percaya kearah sahabatnya itu.

"Aku benar-benar akan mulai mencarinya. " Sasukepun berdiri.
Dia melangkahkan kakinya menuju jendela kaca besar di depannya.
"Kau tidak perlu membantuku, jika menurutmu aku memang hanya berhalusinasi saja. "

"Bukan seperti itu maksudku, Sas. Hanya saja--,, kita akan mulai mencarinya darimana? Dan sangat sulit untuk menemukan gadis yang tidak diketahui namanya, bukan?"

"Seluruh penjuru tempat dikota ini. Bahkan tempat yang terpencil sekalipun,, aku akan mengerahkan beberapa orang untuk mencarinya.
Dan aku yakin--,, aku pasti akan menemukannya."

"....."

-------

Blood Of Wedding (end) PdfWhere stories live. Discover now