19

755 87 8
                                    

Para pelayan pria dan wanita tampak sibuk menata istana utama dengan berbagai hiasan. Aula utama tampak telah di sulap menjadi lokasi pesta yang mewah. Kain dominan biru lembut dan putih tampak menghiasi di berbagai sisi. Hari yang di tunggu tunggu telah tiba. Malam ini adalah malam penobatan Wei Yuan sebagai Putra Mahkota.

Dan sejak beberapa hari sebelum nya sejak rumor sengaja di sebarkan, rakyat telah menyambut nya lebih dulu. Mereka telah menghiasi rumah atau toko yang mereka miliki dengan nuasa biru lembut.

Suasana kota selalu ramai dengan perbincangan mereka tentang kebahagiaan menyambut Wei Yuan sebagai Putra Mahkota yang baru.

"Tampak nya, Pangeran ketiga benar benar telah mendapat hati para rakyat." Seorang pemuda tampak menopang dagu di jendela kereta kuda yang ia tumpangi. Ia memperhatikan warga yang tampak antusias dengan penobatan Wei Yuan.

"Menyelesaikan masalah dalam Keluarga Kaisar, mengembalikan kehormatan bagi ibu nya dan, menyembuhkan rakyat. Apakah hal itu masih di pertanyakan." Wanita dewasa di kursi sebrang nya menjawab.

"Dan yang paling penting, jaga sikap mu di depan Pangeran ketiga. Tidak perduli seberapa buruknya etika mu. Kau harus melindungi wajah ibu sebagai orang yang pernah menjadi guru etika Pangeran ketiga. Kau dengar itu Xue Yang." Sambung nya.

Laki laki muda itu hanya merotasikan kedua bola matanya.

"Ibu, tata krama Krama ku tidak buruk." Xue Yang
"Tidak buruk, tapi mulut mu tidak bisa di jaga." Tuan Xue
"Ada apa dengan mulut ku? Aku hanya berbicara sesuai fakta yang ada saja." Bela Xue Yang

"Anak ini, seharian saja tidak membantah apakah sangat sulit bagi mu." Nyonya Xue tampak marah
"Sudah sudah,sebentar lagi kita sampai." Tuan Xue.

.+.

"Tuan Xue, Nyonya Xue selamat datang." Xiao Xingchen menyambut keluarga Xue.
"Lama tidak melihat anda Tuan Muda Xue." Xiao Xingchen tersenyum manis kepada Xue Yang.

"Lama tidak bertemu Tuan Xiao." Xue Yang membungkuk sopa

"Mari saya antar ke ruang anda untuk istirahat." Xiao Xingchen
"Tentang Ling Wen dan Tuan Qiren. Apakah itu benar?" Tuan Xue

"Berita yang beredar adalah berita yang sesungguhnya." Xiao Xingchen
"Saya tidak menyangka jika mereka bisa melakukan hal itu." Nyonya Xue

"Siapa pun tidak akan menyangka hal itu, kita semua tau bagaimana Ling Wen sangat menyayangi Permaisuri. Dan Permaisuri pun cukup percaya kepada nya." Tuan Xue

"Dari pada itu, apakah Pangeran ketiga baik baik saja?" Nyonya Xue
"Semua pasti berat bagi Pangeran, tapi beliau tak lagi sendirian. Juga, saat ini rakyat begitu mencintai nya." Xiao Xingchen membuka sebuah pintu ruangan.

Setelah mengantar pasangan Xue, Xiao Xingchen menyambut tamu tamu yang lain. Ya, mereka datang lebih awal. Dan telah berada di kamar istirahat mereka masing masing.

"Aku sangat penasaran dengan Pangeran ketiga itu." Seorang gadis tampak duduk di depan meja rias dengan beberapa pelayan menata nya.

"Wei Yuan... mengapa ia tidak memakai marga Lan?" Di sisi lain, seorang tuan muda dengan pakaian khas berwarna emas bergumam sambil memainkan koin emas di tangan nya.

.+.

"Yang Mulia anda sangat cantik!!" Ketiga pelayan yang membantu Wei Yuan bersiap. Tampak kegirangan melihat bagaimana cantik nya Wei Yuan.

"Rambut anda sangat halus dan hitam mengkilat. Sangat cocok dengan kulit anda yang berwarna putih." Ucap yang lain.

"Semua orang pasti akan terpesona." Mereka terlihat semakin bersemangat.
"Baik gadis gadis, segera bereskan semua nya. Penjaga mengatakan Yang Mulia Pangeran Kedua telah menuju kemari." Lou Qinyang
"Baik!"

Memiliki Tahta Kembali Where stories live. Discover now