04

1.2K 123 3
                                    

Lan Wangji mengira jika Wei Yuan akan terlambat bangun seperti anak anak remaja pada umum nya. Rupanya anak itu tampak telah rapi dengan pakaian baru yang ia beli sebelum nya.

Wei Yuan tampak melihat bulan dari jendela kamar nya, bulan bersinar lembut. Menantikan matahari yang akan menggantikan tugas nya menerangi langit. Walau bulan bersinar lembut dan terlihat sangat indah. Lan Wangji hanya melihat guratan kesedihan di wajah anaknya itu.

Dengan lembut, Lan Wangji mengetuk pintu kamar Wei Yuan yang memang sengaja ia buka lebar. Wei Yuan menoleh, ia pun segera melangkah mendekat dan membungkuk sopan.

"Saat nya pergi." Lan Wangji, Wei Yuan hanya mengangguk lalu mereka pun meninggal kan penginapan bersama para pengawal.

Wei Yuan terdiam, ia tak menyangka dari menara teleportasi ia dapat melihat seluruh kota bahkan, ia dapat melihat desanya. Ia juga melihat menara menara teleportasi lain nya yang berjarak sangat jauh di depan nya.

"Wei Yuan.." Lan Wangji mengulurkan tangan nya. Dengan ragu, Wei Yuan menyambut tangan Lan Wangji dan perlahan sihir teleportasi aktif. Wajah Wei Yuan tampak semakin sendu, saat perlahan tubuh nya terangkat naik.

'Mama, adik adik, paman Song. Aku pergi, doakan aku agar aku dapat mencapai semua yang telah aku rancanakan.' Wei Yuan memejamkan matanya saat tubuhnya terasa semakin ringan.

.+.

Saat Wei Yuan membuka mata, ia telah berada di sebuah ruangan yang lebih mewah dari penginapan sebelum nya. Dinding tampak terbuat dari marmer yang cantik. Juga lampu hias yang membuat ruangan semakin cantik.

"Anda sudah bangun? Apakah anda merasa sakit di suatu tempat?" Seorang pria yang ia tau bernama Xiao Xingchen mendekat dengan membawa segelas minuman hangat.

"Saya tidak papa." Jawab Wei Yuan pelan.
"Kesan awal menggunakan menara teleportasi memang seperti itu, tapi saya yakin akan akan seger terbiasa." Xiao Xingchen tersenyum lembut.
"Hmm." Wei Yuan hanya bergumam dan menerima gelas dari tangan Xiao Xingchen setelah ia duduk.

"Ada dimana kita sekarang, kapan akan sampai ke Kota Kisar?" Wei Yuan.
"Satu malam lagi, dalam satu malam kita akan sampai ke Kota Kisar. Anda perlu waktu untuk beristirahat." Xiao Xingchen, lagi lagi Wei Yuan hanya mengangguk.

"Saya akan pergi, jika memerlukan sesuatu. Ada penjaga di pintu depan. Katakan saja kepada mereka." Xiao Xingchen, Wei Yuan mengangguk (lagi).

'Sepertinya, memang akan cukup sulit untuk membuat nya nyaman dengan semua ini.' Xiao Xingchen

.+.

"Bagaimana keadaan nya?" Lan Wangji
"Cukup baik, mungkin Pangeran ketiga hanya terlalu lelah karna untuk pertama kalinya, energi nya berbenturan dengan energi menara teleportasi." Xiao Xingchen

"Bagaimana reaksi nya saat berbicara dengan mu?" Lan Wangji
"Sangat menjaga jarak, dan hanya berbicara untuk hal penting." Xiao Xingchen, Lan Wangji diam. Ia meletakan cangkir teh nya.

"Menurut mu, apakah aku harus memperbaiki kesalah pahaman kemarin malam?" Lan Wangji
"Menjawab Yang Mulia Pangeran Kedua, menurut saya anda harus melakukan nya. Saat ini, saya yakin dalam benak pangeran ke tiga, Kaisar memanggilnya karna Pohon Suci membutuhkan jantungnya dan kondisi rakyat kekaisaran semakin memburuk." Xiao Xingchen

"Juga, sikap dingin anda kepadanya semakin memperjelas hal itu. Walau sebenarnya, anda hanya orang yang tidak mudah berekspresi. Tetapi, Yang Mulai Pangeran. Pangeran ketiga, tidak mengerti tentang hal itu." Xiao Xingchen

"Jika hal ini tidak segera di luruskan, maka Pangeran ke-3 hanya akan berfikir. Anda dan Kaisar melihat sebagai sebuah alat saja." Xiao Xingchen, mendengar penjelasan Xiao Xingchen, membuat Lan Wangji bingung. Ia tidak pernah memiliki anak sebelum nya.

Walau ia memiliki keponakan dari kakak nya, Lan Xichen. Ia dan keponakan nya pun tak sedekat itu. Ia bingung bagaimana caranya untuk meluruskan masalah kemarin malam.

.+.

Setelah makan siang, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Sepanjang jalan, di dalam kereta kuda. Hanya ada keheningan tanpa pembicaraan apa pun. Lan Wangji yang bingung dan masih memikirkan cara untuk menjelaskan kesalahpahaman sebelum nya.
Sedangkan, Wei Yuan sedang berfikir apa ucapan nya sebelumnya terlalu kasar. Melihat itu Xiao Xingchen menghelang nafas.

'Ya Dewa, bagaimana sekarang.' Xiao Xingchen

"Yang Mulia Pangeran Kedua, kita telah sampai." Seorang pengawal membuka pintu kereta.

Lan Wangji keluar lebih dulu, lalu di susul oleh Wei Yuan dan Xiao Xingchen. Wei Yuan menatap datar menara sihir di depan mereka.

'aku.. sungguh tidak suka dengan energi menara teleportasi.' Wei Yuan.

"Apa kau ingin beristirahat lebih lama?" Lan Wangji yang menyadari itu, bertanya agar Wei Yuan dapat istirahat lebih baik.
"Tidak, saya tidak papa." Wei Yuan

"Hormat kepada Yang Mulia Pangeran Kedua. Apakah anda akan melakukan perjalanan hari ini?" Pengelolah menara mendekat.

"Ya." Jawab Lan Wangji singkat

"Maafkan saya Yang Mulia, ada sedikit masalah dalam sihir menara. Kami memerlukan waktu sejenak untuk memperbaiki nya." Pengelolah itu membungkuk dalam. Wei Yuan melirik Lan Wangji. Menunggu bagaimana reaksinya, apakah ia akan marah saat perjalanan nya terganggu. Atau ia akan menunggu dengan sabar.

"Xiao Xingchen, cari penginapan." Lan Wangji
"Baik Yang Mulia." Xiao Xingchen
"Perbaiki secepat nya." Lan Wangji melangkah pergi.
"Baik, kami akan melakukan yang terbaik." Pengelolah, Wei Yuan diam dan hanya mengikuti Lan Wangji.

.+.

'Mengapa harus ada masalah dengan menara teleportasi. Aku ingin segera sampai dan mengakhiri perjalanan suram ini.' Wei Yuan tampak menghelang nafas nya. Semilir angin tampak menggoyang goyangkan helaian rambut panjang nya. Saat ini, ia tengah duduk di taman kecil dimana ia menginap.

"Ahk! Hiks.. Mamaaa." Tak jauh darinya, seorang anak kecil tampak jatuh dan menangis.

"Adik kecil, apa kau terluka?" Wei Yuan segera menghampiri nya. Ia membantu anak itu bangun dan duduk di tanah.

"Hiks.. sakit.." anak itu tampak masih menangis, melihat pakaian di bagian lututnya sobek dan mengeluarkan darah.

"Pasti sangat sakit, lukanya mengeluarkan darah. Tapi, jika kau tenang Gege akan menyembuhkan nya." Wei Yuan tersenyum manis.
"Benarkah?" Tanya nya dengan mata berair.
"Em! Janji!" Wei Yuan menyodorkan jari kelingkingnya.
"Baiklah! Aku akan diam!" Anak itu menautkan jari kelingking nya dan seketika berhenti menangis.

"Hahah, kau sangat hebat. Baiklah, Gege akan menepati janji." Wei Yuan menutup mata anak itu dengan sebelah tangan nya. Sedangkan tangan nya yang lain ia tempelkan di lutut anak itu.

Perlahan, energi biru muncul dan menyembuhkan luka anak itu tanpa ada rasa sakit sedikit pun.

"Huh? Ge, apa yang kau lakukan? Aku tidak bisa melihat. Bagaimana dengan luka ku?" Anak itu tampak bingung, namun ia tak memberontak.

"Luka mu.. dimana kau terluka?" Wei Yuan menyingkirkan tangan nya dari lutut dan mata anak itu.
"Ini luka ku di si...-?! Eehh?! Dimana luka nya?!" Anak itu segera bangun dan memeriksa lutut nya berulang.

"Gege! Luka ku! Luka ku hilang!" Heboh nya
"Benarkah?" Wei Yuan tersenyum manis melihat kepolosan anak kecil itu.
"Apakah sakit?" Wei Yuan
"Tidak! Mana mungkin sakit, luka ku sudah tidak ada!" Anak itu tampak sangat senang.
Hal itu membuat Wei Yuan tak berhenti untuk tersenyum dan tertawa.

"Pangeran ketiga, sangat mirip dengan Yang Mulia Putri Wei ya.." celetukan Xiao Xingchen membuat Lan Wangji tersentak, ia sejak tadi terdiam melihat senyuman Wei Yuan yang sangat mirip dengan Wei wuxian.

"Tawa dan sifat nya.. sungguh Yang Mulia Putri sekali." Xiao Xingchen
"Yang Mulai Pangeran, bisakah kita sungguh melindunginya kali ini.." wajah Xiao Xingchen tampak murung dan sedih.

"Akan ku lakukan apa pun untuk melindungi nya." Lan Wangji
"Tapi, Tuan Lan Qiren.." Xiao Xingchen menggantung ucapan nya.
"Xiao Xingchen, aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti 13 tahun yang lalu. Akan aku pastikan, kali ini aku akan melindungi anak ku." Lan Wangji

TBC !!!

Memiliki Tahta Kembali Where stories live. Discover now