07

823 101 4
                                    

"Salam kenapa Yang Mulia Pangeran kedua." Ling Wen memberi hormat dengan sangat elegan. Lan Wangji melihat nya dengan wajah datar.
"Apa yang ingin kau katakan." Lan Wangji
"Saya mendengar jika Yang Mulai Permaisuri telah di racuni. Saya datang untuk melihat keadaan Permaisuri." Ling Wen

"Nona Ling, Istana permaisuri tidak ada di sini." Xiao Xingchen
"Ah, saya tau Tuan Xiao. Saya hanya ingin menyapa Pangeran Ke dua saja." Ling Wen tersenyum sopan.
"Saat Tuan mu sedang di racuni, kemana saja diri mu. Sekarang tiba tiba datang dan masih punya waktu untuk melakukan hal yang tidak berguna." Lan Wangji menatapnya tajam.

"Ling Wen bersalah karna tidak kompeten, mohon maafkan saya Yang Mulia Pangeran kedua." Ling Wen meremas pakaian samping nya.
"Pergi." Lan Wangji
"Baik." Dengan perasaan kesal. Ling Wen meninggalkan kediaman pribadi Lan Wangji.

"Xiao Xingchen, untuk selanjutnya. Tetapkan larangan tidak boleh masuk kedalam kediaman ku tanpa izin ku." Lan Wangji
"Baik, Yang Mulia." Xiao Xingchen

.+.

"Pangeran ke-3, apakah anda bosan?" Lou Qinyang bertanya dengan hati hati. Wei Yuan menutup buku yang ia baca.
"Sedikit, apa ada pertemuan kelas lagi setelah ini?" Wei Yuan
"Tidak ada, karna Pangeran telah menyelesaikan semuanya." Lou Qinyang tampak bangga dengan Wei Yuan.

"Benarkah?" Wei Yuan
"Ya! Anda sangat hebat." Puji nya.
"Berkat mama." Wei Yuan
"Benar..." Lou Qinyang tersenyum lembut.
"Nona Wei, sangat hebat sejak dulu saya kagum kepadanya." Lou Qinyang

"Kagum?" Wei Yuan
"Em, saya dulu juga berkerja untuk nona Wei. Saya tidak pernah bertemu dengan bangsawan yang sangat lembut kepada bangsawan kelas 3 seperti saya selain nona Wei." Lou Qinyang tampak sangat berseri seri.
"Mama, seperti itu kepada semua orang?" Lou Qinyang

"Ya! Semua orang, tidak perduli dia budak, pelayan atau orang biasa. Beliau sangat lembut dan ramah." Lou Qinyang
"Tapi, walau begitu. Tidak ada yang menolong nya saat ia terdesak." Wei Yuan, Lou Qinyang menunduk sedih.

"Nona Wei melarang kami." Lou Qinyang, Wei Yuan tersentak dan melihat nya.
"Ia tau bahwa ia tidak bisa melindungi orang orang yang membelanya, maka dari itu ia memerintahkan kepada kami untuk diam dan tidak melakukan apa apa." Lou Qinyang meremas pakaian di depan pahanya.
"Maafkan saya, Pangeran maaf kan saya." Lou Qinyang

"Tidak, mama benar. Kalian lah yang akan di rugikan jika membela mama. Mama tidak pernah senang dengan pertumpahan darah, karna itu ia mendorong kalian untuk pergi." Wei Yuan melihat kearah luar jendela.

"Tapi, aku bukan mama. Aku akan melakukan apa pun untuk membersihkan nama mama. Bahkan jika aku harus membunuh, akan aku lakukan." Lou Qinyang dapat melihat tekat yang begitu kuat dari sorot mata Wei Yuan.

"Pangeran, saya akan membantu anda. Saya telah gagal melindungi Nona Wei. Maka saya harus berhasil melindungi anda." Lou Qinyang
"Bahkan jika nyawamu dalam bahaya?" Wei Yuan.
"Saya tidak akan ragu untuk memberikan nyawa saya." Lou Qinyang berlutut di depan Wei Yuan. Dan menundukan kepalanya.
"Baik, ku terima sumpah mu." Wei Yuan.

.+.

"Ling Wen,memberi hormat kepada kedua Yang Mulia. Semoga kedua yang Mulia selalu sehat dan panjang umur." Ling Wen membungkuk dengan hormat.

"Nona Ling, selamat datang kembali ke istana. Bagaimana istirahat mu, apakah kau sudah baik baik saja?" Lan Qinghe Jun
"Terimakasih untuk perhatian Yang Mulia, saya sudah baik baik saja. Dan saya sudah mendengar tentang Permaisuri. Apakah anda sudah baik baik saja?" Ling Wen

"Ya, berkat cucu bungsu ku. Sekarang aku baik baik saja." Lan Yi
"Ah, tentang pangeran ketiga. Apakah saya bisa bertemu dengan nya?" Ling Wen
"Bertemu dengan nya?" Lan Qinghe Jun
"Saya harus berterimakasih, karna Pangeran ketiga sudah menggantikan saja menjaga Permaisuri." Ling Wen
"Panggil Yuan'Er kemari." Lan Qinghe Jun memerintah seorang pelayan.
"Baik." Pelayan itu segera pergi.

"Salam kepada Yang Mulia dan Permaisuri." Wei Yuan memberi hormat dengan sopan.
Sikap nya membuat Ling Wen mengerut kening nya.

'Aku sudah mendengar jika ia memahami tata krama bangsawan. Tapi, aku tidak menyangka jika ia akan sebaik ini. Humph, tapi kita akan lihat, sampai kapan anak ini mampu bertahan di istana.' Ling Wen

"Ada apa anda memanggil saya?" Wei Yuan sedikit melirik kearah Ling Wen. Ia tersentak saat melihat aura racun yang familiar baginya.

'Racun itu....' Wei Yuan.

"Dia Ling Wen, tabib yang bertanggung jawab untuk menjaga nenek. Dia mengatakan ingin melihat mu." Permaisuri
"Nona Ling, apa keperluan anda mencari saya." Wajah datar Wei Yuan mengejutkan Ling Wen

'Menarik.' Ling Wen

"Saya berhutang kepada anda, karna Pangeran Permaisuri bebas dari bahaya. Ling Wen, sungguh berterima." Ling Wen

"Bukan masalah besar, racun itu bukanlah racun biasa. Perlu kemampuan khusus untuk bisa menangani nya. Kau memiliki kemampuan yang baik. Tapi, itu belum cukup." Ucapan Wei Yuan membuat Ling Wen tersentak. Dan amat terkejut dengan tatapan meremehkan anak itu.

"T-terima kasih telah memahami kemampuan saya." Ling Wen menggertakan gigi nya kesal.

'Sialan! Kurang ajar! Dia merendahkan aku!' Ling Wen

"Yang Mulia, karna saya 'tidak perlu' lagi belajar tentang tata krama. Hari ini saya akan mengunjungi rakyat." Wei Yuan.
"Mengunjungi rakyat? Apa kau yakin? Keadaan mereka saat ini tidak stabil." Lan Qinghe Jun

"Sebab itu saya harus segera melihat mereka, saya tidak ingin mendengar kabar kematian yang semakin bertambah." Wei Yuan

"Lakukan itu, kawal ketat pangeran ke tiga." Lan Qinghe Jun memerintah bawahan nya.
"Baik, Yang Mulia." Pengawal
"Wei Yuan, pamit." Wei Yuan membungkuk sopan dan pergi. Ling Wen melirik nya dengan mata menyala marah.

'Tunggu dan lihat, bagaimana aku menyingirkan kan mu seperti aku menyingkirkan ibu mu!' Ia menyeringai kejam.

Lan Yi meremas kuat tangan nya, ia sadar dengan segala sikap Ling Wen.

.+.

"Wangji, Wei Yuan meninggalkan istana. Kau harus menempatkan penjagaan yang tepat." Lan Qinghe Jun
"Wangji mengerti." Lan Wangji
"Dia belum terbukti mampu menyembuhkan Pohon Suci yang saat ini masih layu. Apakah perhatian ini layak." Lan Qiren

"Memiliki Pagoda Kehidupan dengan 4 lantai nya telah menyala. Apa kau masih memerlukan bukti lain nya 'adik ipar?'" Lan Qiren diam.
"Juga, Ling Wen yang kau sebut sebagai tabib yang handal. Bahkan tidak mengetahui tentang racun yang ada di dalam tubuh ku." Lan Yi

"Tidak tau, atau ia pura pura tidak tau." Jiang Wanyi
"Jiang Wanyi, jaga ucapan mu. Jangan sampai menimbulkan konflik." Lan Qiren
"Konflik? Ia mengatakan jika dia adalah tabib yang handal. Lalu mengapa ia sampai tidak sadar ada racun dalam diri Ibu? Padahal, ia selalu memeriksa ibu setiap Minggu. Bahkan, selalu berada di istana seakan istana adalah rumah nya." Jiang Wanyi tampak sangat jengah berbicara dengan Lan Qiren

"Aku juga meragukan kemampuan nya." MengYao
"Sebab itu, aku tidak pernah setuju Sizhui di sentuh oleh nya." Sambung nya.
"Apa kalian mencurigai nya telah berbuat hal buruk kepada Permaisuri?" Lan Qiren
"Bukan hanya itu, aku juga yakin dialah yang memfitnah Wu Xian." Jiang Wanyi
"Bicara tanpa bukti, adalah omong kosong." Lan Qiren

"Bukti itu, akan segera kau dapatkan." Lan Wangji
"Dan saat hari itu datang. Saya ingin Yang Mulai Kaisar menghukum sesuai kejahatan nya." Lan Wangji menatap Lan Qinghe Jun dengan serius.

"Memfitnah dan meracuni keluarga kerajaan adalah tindakan keji. Hukuman yang pantas adalah hukuman gantung." Lan Qinghe Jun
"Wangji yakin, Yang Mulia akan berlaku adil." Lan Wangji.

Lan Qiren meremas pakaian di balik meja. Secara terbuka, orang orang di sekeliling nya tidak lagi mempercayainya.

'Jika orang itu sungguh melakukan tindakan keji itu. Aku yang akan membunuh nya dengan tangan ku sendiri.'  Lan Qiren

TBC !!

Kasian Ling Wen sama Lan Qiren 🤭🤭

Memiliki Tahta Kembali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang