17

648 90 4
                                    

"Yang Mulia Pangeran..." Lou Qinyang bersama para pelayan yang lain menyambut Lan Wangji.
"Yang Mulia, apakah Pangeran terluka?" Lou Qinyang tampak khawatir. Saat melihat Lan Wangji menggendong Wei Yuan

"Dia hanya lelah." Lan Wangji terus melangkah menuju kamar Wei Yuan. Kemudian ia menidurkan Wei Yuan dengan lembut di atas ranjang tidur nya.
"Kalian bisa pergi, aku akan menemani nya." Lan Wangji
"Baik Yang Mulia." Lou Qinyang bersama dengan tiga pelayan lain nya meninggalkan kamar Wei Yuan.

Lan Wangji perlahan naik keatas ranjang, tidur menyamping memperhatikan wajah tidur Wei Yuan. Kedua pipinya tampak sedikit memerah. Pelupuk matanya tampak sedikit membengkak.

"Putraku.. Wei Yuan.." bisiknya sambil mengecup kening Wei Yuan.

.+.

"Ughm... Berat... Apa... Ini....?!" Wei Yuan sontak terkejut. Bagaimana tidak, saat ia akan bangun lengan kokoh Lan Wangji tampak tersimpan manis di pinggangnya.

Benar! Lan Wangji tidur sambil memeluknya.
Dengan hati hati, Wei Yuan menurunkan lengan Lan Wangji.

"Kau sudah bangun?" Suara serak Lan Wangji mengagetkan nya.
"I-iya.. s-selamat pagi." Wei Yuan
"Em, selamat pagi." Lan Wangji mengambil posisi duduk dan mengelus lembut kening Wei Yuan.

"Tidur mu nyenyak?" Lan Wangji mengerut kan keningnya saat Wei Yuan tampak menutup wajahnya sampai sebatas hidung dengan selimut tebal nya.

"T-tidur saya baik." Cicit Wei Yuan.
"Itu bagus, tidurlah lagi jika kau merasa lelah." Lan Wangji turun dari ranjang.
"Apa ayah, bisa sarapan bersama mu di sini?" Lan Wangji
"T-tentu." Wei Yuan.

"Pangeran, apa anda ingin mandi?" Segera setelah Lan Wangji meninggalkan Wei Yuan. Lou Qinyang masuk kedalam kamarnya.

"Mengapa?!" Jerit Wei Yuan
"Maaf?" Lou Qinyang tampak kaget sekaligus bingung.

"Mengapa ayah.. tidur di sini.." Wei Yuan, kedua bola mata Lou Qinyang membulat kaget.
"Kalian sudah berbaikan?!" Pekik nya heboh.
"Memang nya siapa yang bermusuhan?!" Wei Yuan
"Pangeran, walau anda tidak mengatakannya, anda jelas membuat tembok pembatas yang sangat tinggi kepada Yang Mulia Pangeran." Lou Qinyang

"Abaikan itu! Apa menurut mu anak berusia 13 tahun masih pantas tidur di pelukan ayah nya?!" Wei Yuan, kedua pipi nya tampak merona.
"Mengapa tidak pantas?" Lou Qinyang
"Mengapa?! Apakah anda juga masih seperti itu saat seusia saya?" Wei Yuan.
"Em, saya masih seperti itu." Lou Qinyang, Wei Yuan semakin lemas.
"Anda seorang anak perempuan, dekat dengan ayah adalah hal yang wajar." Wei Yuan
"Jadi, anak laki laki tidak boleh dekat dengan ayah mereka?" Lou Qinyang
"Bukan seperti itu!" Wei Yuan.

"Baik, baik mari segera mandi. Bukan kah anda dan Yang Mulia Pangeran akan sarapan bersama." Lou Qinyang, Wei Yuan dengan lesu segera membersihkan dirinya.

.+.

Lan Wangji dan Wei Yuan tampak menikmati sarapan bersama.

"Yang Mulia Kaisar ingin bertemu dengan mu." Lan Wangji memecah keheningan.
"Em, saya pasti akan segera menemui nya. Beliau pasti memerlukan informasi yang saya dapatkan." Wei Yuan.

"Setelah itu, saya juga harus segera bertemu dengan Pohon Suci." Wei Yuan
"Kau tidak harus, kau bisa menundanya." Lan Wangji
"Tidak bisa, rakyat telah banyak menderita." Wei Yuan, meletakan sumpit makan nya.

"Wei Yuan, menghadap Yang Mulia Kaisar." Wei Yuan bersama Lan Wangji segera menghadap Lan Qinghe Jun setelah menyelesaikan sarapan mereka.

"Bagaimana tanggapan Kerajaan Barat, apakah mereka mengakui perbuatan nya?" Lan Qinghe Jun
"Dalang di balik semua ini bukanlah Raja Xie. Terapi anak bungsunya, Hua Cheng." Wei Yuan.
"Ia yang telah membujuk dan memberikan Ling Wen bermacam racun." Lan Wangji.

Memiliki Tahta Kembali Where stories live. Discover now