4 Berbicara di depan umum

2 0 0
                                    

Mereka berbincang banyak hal, berbincang tentang masalah Seminar.

Hal ini membuat Arfa dan Ethan menjadi lebih akrab.

Setelah beberapa menit berbincang, acara lalu dimulai dengan MC yang memulai penyambutan kepada para peserta yang hadir.

Lalu acara utama dimulai, Disana ada 3 coach yang berpakaian rapi, usianya rata rata dikisaran 40 an.

Dikiri ada Coach Ivan, ditengah ada Coach Indra, dan di kanan ada Coach.

Mereka satu per satu mulai menjelaskan perjalanan hidup mereka dari awalnya orang yang biasa hingga menjadi seperti sekarang.

Setelah menceritakan pengalaman, para coach duduk kembali.

Setelah lama mendengarkan cerita perjalanan hidup mereka, Ethan juga tahu nama namanya.

Di Kiri ada Coach Chandra, ditengah ada Coach Indra, dan di kanan ada Coach Helmi.

Ethan lalu melihat hp nya
" sudah jam 8 lebih" Ethan sedikit tertegun, dia tidak sadar karena asik mendengarkan pengalaman para Coach.

Mendengarkan cerita perjalanan para coach yang luar biasa, membuat mata Ethan berbinar dan merasa termotivasi untuk juga menjadi seperti mereka.

Selama sesi seminar, ada kesempatan bagi peserta untuk bertanya mereka tentang topik berbisnis.

Disana ada beberapa orang yang sudah bertanya beberapa hal, membuat Ethan yang mendengarkan merasa mendapat pencerahan.

Ethan juga ingin bertanya tapi merasa tegang dan tidak yakin apakah dia bisa berbicara di depan banyak orang.

Jantungnya berdetak kencang, namun dia berpikir positif menyingkirkan rasa mindernya.

'Aku harus mencoba bertanya, ini adalah kesempatan yang jarang terjadi, aku harus memanfaatkannya dengan baik' Ethan memikirkannya didalam hati.

Ethan menggertakan giginya, berdiri dari tempat duduknya lalu mengangkat tangannya, lalu pengatur acara mendekatinya sambil membawa mikropon dan memberikannya.

Tangan Ethan sedikit gemetar saat mau mengambil mic, hampir saja mic-nya terjatuh, dia lalu memegang dengan erat dengan tangan kanannya.

Ethan berusaha mengambil nafas dalam dalam untuk mengurangi rasa gugupnya.

Ethan lalu menghembuskan nafasnya, lalu bertanya "Nama saya Ethan, Coach Indra saya mau bertanya, bagaimana agar bisa berbisnis dengan baik, soalnya banyak orang mulai berbisnis tapi banyak yang tumbang akhirnya?".

Ethan berkata sambil sedikit terbata bata, tapi untungnya semua kalimat bisa diucapkan dalam satu napas. Ethan lalu menarik napas dalam dalam kakinya sedikit lemas karena kehabisan nafas, banyak juga orang yang melihatnya membuatnya gelisah.

Para Coach lalu saling melirik, lalu 2 Coach di kedua sisi melambaikan tangannya mempersilahkan Coach Indra yang ada di tengah untuk maju.

Coach Indra yang di tengah mengangguk, lalu berdiri dari tempat duduknya, berjalan ke depan panggung.

"Ethan, sebenarnya dalam berbisnis tidak ada yang pasti" Ujar Coach Indra sambil melihat Ethan dan tersenyum.

Membuat Ethan yang dari tadi masih gelisah karena dilihat banyak orang menjadi sedikit tenang.

Lalu melanjutkan "Dalam bisnis alangkah baiknya jika seseorang punya passion di bisnis, passion yaitu seperti sebuah keinginan untuk menantang diri, bukan untuk kerja enak, kebanyakan orang mungkin berfikir seperti itu. Jika kamu memang tidak kuat dalam berbisnis, tidak masalah lagipula tidak semuanya harus jadi pebisnis"

Coach yang ada diatas panggung mengambil nafas lalu melanjutkan "Bisnis itu ibarat roller coaster, naik dan turun jika kamu tidak kuat kamu akan menjadi gila, seperti cerita saya sebelumnya uang yang saya kumpulkan ludes tak bersisa. Bagaimana jika itu menimpa orang yang tidak memiliki passion, bisa jadi dia akan putus asa, menganggap dunia tidak adil bahkan mungkin akan bunuh diri. Sebenarnya ada banyak cara untuk menjadi kaya, misalnya saja menjadi seorang profesional di suatu perusahaan, itu gajinya gede loh, menjadi karyawan biasa juga tidak masalah, uangnya lebih save".

Ethan menelan ludah saat mendengar Coach Indra mengatakan seseorang bisa bunuh diri karena kegagalan dalam berbisnis

"Menjadi pebisnis atau pengusaha juga ada caranya, ada 3 unsur didalamnya yang saling berkaitan yaitu rumus P E M, yaitu P Passion, E Expertis, dan M Market.
P passion, passion artinya ada rasa
keingin tahuan atau gairah yang kuat dalam berbisnis, sehingga kamu akan belajar mengenai bisnis sehingga tau manfaat, dan resikonya ketika akan memulai bisnis. E Expertis artinya kamu punya kemampuan atau keahlian yang mencapai tingkat tertentu, misalnya masak, masaknya apa, jadi harus jelas sehingga kamu tahu kelebihan kamu dan kekurangan kamu dimana. M Market artinya apa yang kamu jual harus memiliki pembeli jangan sampai kamu menjual sesuatu yang gak ada pembelinya".

"Kemungkinan besar orang orang yang kamu tanyakan hanya melihat M nya saja, jadi hanya melihat market atau pasarnya saja tapi tidak memiliki P dan E nya paham, ada yang mau ditanyakan lagi?". Ucap Coach itu sambil tersenyum.

"Sudah, sudah paham Coach Indra terimakasih" Ethan menjawabnya dengan baik kali ini dan mengangguk.

"Sama sama" Ucap Coach Indra.

Coach Indra duduk Kembali kekursinya, sementara Ethan juga memberikan mic nya kepada petugas karena mic itu juga akan digunakan orang lain untuk bertanya.

Ethan lalu duduk Kembali kekursinya, lalu minum air putih yang ada dimeja.

Sesi tanya-jawab berlangsung selama satu jam lebih.

Sudah puluhan pertanyaan tentang bisnis dan strateginya sudah di jawab oleh para Coach diatas dengan apik.

Ethan yang mendengarnya selama satu jam tidak merasa bosan sama sekali bahkan ingin lebih lama, Ethan mendapatkan banyak pengetahuan.

MC melihat jam tangannya sekilas, lalu menunggu Coach terakhir menjawab pertanyaan.

MC mendekati para Coach, sepertinya membisikan bahwa waktu sudah habis. Para Coach melihat arloji di tangan nya.

Lalu MC pergi kedepan sambil membawa mic

"Terima kasih para peserta sekalian sudah menghadiri acara seminar kali, sesi tanya-jawab ditutup sampai sini, silahkan nikmati hidangannya"
Ucap MC diatas panggung, lalu membungkuk dan berbalik. para Coach juga berdiri dari kursi dan turun bersama MC.

Ethan melihat hp nya lagi,
'Sudah jam 8 aja' Ethan menggerutu dalam hatinya, kenapa waktu terasa cepat berlalu.

Ethan lalu menghela napas pelan.

Semua yang semulanya tertutup kabut sekarang semuanya terlihat jelas, bisa dibilang dalam perjalanan seminarnya kali ini Ethan mendapat banyak manfaat.

'Ya walau pun sudah habis, Perjalanan kesini tidak sia sia' Pikir Ethan dalam hati, dia lalu tersenyum tipis.

Ethan juga merasa lebih percaya diri sekarang, meskipun canggung pada awalnya, tapi dia menyadari bahwa pendapatnya dihargai dan dia mendapatkan pengakuan dari pemimpin seminar dan peserta lainnya juga tidak pernah membuli seperti disekolah atau kampusnya.

Dia merasakan ada perubahan besar dalam kepribadiannya.

Ketika tadi saat sebelum bertanya, Ethan merasa tubuhnya berat dan juga gugup luar biasa, apalagi saat ditatap puluhan orang disekitarnya, dia merasakan keringat dingin di punggung nya.

Tapi entah kenapa setelah berbicara tadi menanyakan dan mendengarkan penjelasan soal bisnis kepada coach tubuh Ethan merasa ringan.

Ethan merasa berbicara sambil pakai mic adalah sebuah pencapaian dalam hidupnya, lagipula dia introver, jangankan berbicara memakai mic, menyentuhnya saja sudah membuatnya gemetar.

Bisa dibilang Ethan sudah menantang dirinya dengan berbicara memakai mic didepan banyak orang, hal ini membuat Ethan Tersenyum bahagia karena pencapaian barunya dalam tujuan mengubah hidupnya.

Ethan merasa sekarang hidupnya lebih berarti.

Komen ya, soalnya ini novel pertama aku hehehe 😁😁😁

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 31, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Introvert Became to HighestWhere stories live. Discover now