BAB 8

1.8K 78 9
                                    

Setelah kejadian berantem di perpustakaan , aku pun menjadi sasaran ejekan oleh paul.

"Aaa suka salma ni yee" kata paul mengejekku

"Bacot lu ah " jawabku singkat tak menghiraukan paul

"Temen kalian suka sama temen sendiri? , mana maen , temen aku lah , suka sama adek temenya sendiri, buahahhahaha" ucap paul masih setia mengejekku

"Lu kagak diem, gua siram pake air, sumpah , kesel guaa"

"Makanya brow, kalo suka ngomong atuh, jangan di pendam ntar jadinya penyakit"

"Ba-cot, lu bisa diem ngga? " ucapku kali ini tak main main , karena aku sudah terlalu muak dengan ejekanya

"Bisa aja, asal biarin gua jalan ama bila" jawab paul dengan nada seperti om om

"Ogahhhh, knp harus adek gua yang jadi korban? Mending mulut lu yang gua jait biar ngga bisa ngomong sekalian, dasar pedofil" ucapku agak tak terima dia membawa nama bila di masalah ini

Paul pikir, dengan ejekan ini paul bisa bertemu dengan bila , jawabanya hanya satu, jangan harap bisa deket sama bila, kalau kelakuan lu aja udah ngga masuk akal di hadapan gua

Paul masih setia mengejeki ku , hampir setiap hari , ingin rasanya ku tonjok bibirnya biar ngga ada tu omongan yang keluar dari mulutnya

"Anjing lu bisa diem kagak sih? Gua mau ngerjain tugas bangsattt, kesel gua" marahku kali ini hingga memukul meja dengan cukup kuat

"Biasa aja dong .. " ucap paul agak mulai takut

"Sekali lagi lu ngomong , gua ngga segan segan mukul lu" ucapku tak tak main main

Seketika hening di antara kita pun muncul. Paul pun beranjak dari tempat duduk hendak pergi ntah kemana , tapi tiba tiba

"Bertepuk sebelah tangan?, sudah biasa" ejek paul dengan sebuah lagu , kemudian lari menuju pintu keluar. Aku hanya melihat kelakuan paul dari dalam , tanpa berniat membalasnya.

Keesokan hari pun tiba . Hari ini aku harus mengantar catering ibu ku , dan mengantar bila ke sekolah, karena kakinya yang belum sembuh seutuhnya

"Adek , udah siap belum?" Tanyaku sedikit berteriak

"Sebentar, tinggal pake jilbab, tunggu" jawab bila tak kalah berteriak

Setelah hampir 20 mrnit aku menunggu di luar , akhirnya bila keluar dari kamar

"Ayo mas, berangkat " ucap bila saat merasa dirinya sudah siap

Aku pun langsung mengiyakan ajakan bila, karena waktuku yang tak banyak , aku .asih harus mengantarkan pesanan catering ibuku , dan kekampus untuk kuliah .. setelah itu aku juga masih ada kerjaan di salah satu cafe untuk bernyanyi sore ini.

Selama di perjalanan , bila selalu bernyanyi dengan riangnya . Dulu aku pernah tanya kenapa bila

"Dek kenapa sih kalo mas bonceng selalu nyanyi" tanyaku pada saat itu

"Karena kalo aku nyanyi pas di bonceng, suaraku di bawa angin mas" jawabnya pada saat itu

"Emng kenapa kalau di bawa angin?" Tanya ku lagi

"Biar orang ngga denger mas, kadang cara terbaik buat ngeluapin emosiku ya ini bernyanyi di jalan , rasanya tenang bgt, ngga ada yg ngehakimi, karena angin selalu membawa terbang suaraku , hehehe" ucap bila lagi .. dan membuatku cukup tertegun waktu itu

Akhirnya setelah hampir 30 menit , sampailah aku di sekolahnya bila. Bila pun turun dan langsung salim kepadaku

"Mas nanti gk bisa jemput ya dek" ucapku saat bila salim kepadaku

"Iya gapapa, nanti biar aku nebeng abang aja, kayanya abang pulang jm 4 kaya bila" jawab bila sambil tersenyum kepada ku

"Udah sana masuk, belajar yang bener ya , biar pinter" ucapku lagi sambil mengelus kepala bila

Bila pun hanya memberi gerakan hormat sambil berkata

"Siap boss , hehehhe"

Aku yang melihat tingkah bila pun hanya tersenyum dan mulai memutar motor ke arah rumah lagi

Sesampainya di rumah , aku langsung mengambil semua catering yang sudah di siapkan oleh ibu

"Bu ini semua udah kan ?" Tanyaku kepada ibu

"Udah mas , tinggal berangkat aja" jawab ibu dan langsung ku beri anggukan mengerti

Saat di perjalanan , aku juga bernyanyi sendiri.. tapi di tengah perjalanan , terdengar bunyi hand phone ku berdering. Aku pun menepi , dan langsung mengangkat telpon itu

"Hallo" ucapku

"Hallo, ron gua boleh minta tolong ngga?" Tanya orang di sebrang sana

"Hah, minta tolong apa?" Tanyaku lagi

"Jemputin si salma di kampus yak, tadi gua minta tolong yang lain katanya lagi pada sibuk"

"Yaudah deh man , hbs anter catering ya"

"Iya .. makasih ya ron"

"Ya sama sama, udah dlu ya, gua masih di jalan" ucapku ingin mengakhiri tlp

"Iya ron , ati ati ya" ucap diman dari sebrang sana

"Ok sip"  ucapku dan langsung menutup telpon

Ragnala Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu