P R O L O G U E

227 50 20
                                    

Jujurly akhir akhir ini otak gue banyak asupan ges jadi jadilah cerita ini moga klean suka ye, cerita ini santai santai aja kok no nyinyir hujat hujatan Azekkk

Φ•••Φ

"STOP! STOP! STOP!"

"WOYY! TUNGGUIN GUE!"

DUGH!

"Akhh! Anjir batu kamvret!"

Cherry tersandung batu kecil akibat berlari mengejar Meteor. Sialan! Gadis itu menyumpah serapahi batu kecil  yang membuatnya jatuh dengan tidak estetiknya.

"Aduh nyebelin banget si nih batu. Siapa coba yang narok batu disini?" bukan apa-apa ges ini sakit banget pemirsah ril no pek pek.

Bukannya bangun, Cherry malah ngunyah permen karetnya sambil menunggu pangeran kodok, atau pangeran gorila yang datang menolongnya.

"Cher lo ngapain tengkurap di lantai? Cosplay jadi ayam ngesot lo?" tanya Dewa.

"Nggak gue lagi latihan karate. Ye menurut lo SETAN GUE JATOH KAMVRETT!"

Dewa terkekeh melihat raut wajah gadis itu yang emosi. "Oke oke sorry, yaudah sini gue bantuin bangun." Dewa mengulurkan tangannya bermaksud membantu Cherry.

Cherry dengan senang hati menerima uluran tangan Dewa, tanpa menaruh curiga. Namun baru hendak bangun, Dewa malah melepasnya begitu saja membuat gadis itu terjatuh lagi.

"AKHHH! ANJIR LUTUT GUE SAKIT BANGET!!!"

"Sorry Cher, gue baru inget gue disuruh Pak Bambang buat ngambil buku di perpus." dengan entengnya Dewa berkata seperti itu merasa tidak punya salah.

"Lo-"

Sebelum khodam Cherry keluar. Dewa sudah ngacir lebih dulu.

"DEWA KEMATIAN! DEWA ANJING KAMVRET LO SETAN JAMET! DEW―"

Kening Cherry berkerut, saat sebuah tangan terulur di depan wajahnya. Gadis itu mendongak, sesaat wajah kesalnya seketika hilang menatap lelaki tampan bak pangeran. Siapa lagi jika bukan Langit Meteor Azeraga.

"Tangan lo."

"Hah?"

Otak Cherry gak sinkron mendadak dia jadi orang tolol.

Lelaki itu berdecak. Tanpa sepatah kata dia menarik tangan Cherry hingga berdiri.

"E-eh woyy!" Cherry tak siap hampir terhuyung namun dengan sigap lelaki itu menahan tubuhnya.

Dan terjadilah suasana seperti ini Mata hazel Cherry bertemu dengan mata teduh. Meteor. Mereka berdua hanyut dalam tatapan itu selama beberapa detik.

"Gilak jir jantung gue!" batin Cherry menjerit tertahan.

"Oh shit! Jantung gue!" batin Meteor mengumpat.

Sampai akhirnya Meteor tersadar, ia dengan cepat memutus kontak mata mereka. Cherry membenarkan posisi berdirinya, gadis itu memalingkan wajahnya. Sialan pasti pipinya memerah sekarang.

"L-lo gapapa?" tanya Meteor mendadak gagap.

Cherry menggeleng. "E-nggak gapapa kok Kak," jawab Cherry gugup. Sialan kenapa dia jadi gugup gini sih.

"Gapapa gimana, ini lutut lo memar Incess." Meteor berjongkok mengecek lutut Cherry.

Cherry tersentak saat Meteor mengelus lututnya pelan. Percayalah dia sedikit salting tapi berusaha ditahan.

He Is My CrushWhere stories live. Discover now