Part 22 - Thanks, Mom!

3K 217 3
                                    

Satu bulan kemudian...

Agnes dan Michelle bekerja di sebuah kantor Event Organizer milik saudara Michelle. Kesibukan bekerja membuat Agnes bisa perlahan memulihkan segala lara batinnya gara-gara Julio. Sudah satu bulan pula sejak kejadian malam itu, Agnes tidak pernah bertemu dengan Julio lagi. Kabar tentang Julio hanya kadang ia dengar dari Rico. Tapi Agnes berusaha untuk tidak mau ikut campur lagi dengan apa yang terjadi pada Julio. Mati rasakah Agnes? Belum, hanya saja perlahan ia ingin keluar dari sekapan kesedihan yang membelenggu hati dan pikirannya. Mustahil bagi Agnes untuk bisa melupakan Julio begitu saja. Sejahat apapun Julio, nama Julio akan selalu terukir di hidup Agnes. Walau mungkin hanya sebatas kenangan..

Sore yang dingin, pukul 17.00..
Agnes dan Michelle berdiri berdua di depan kantor mereka. Mereka sedang menunggu Rico. Gara-gara mobil Agnes sedang masuk bengkel, maka ia harus menjadi penebeng.

"Hello, baby..." ucap Rico yang akhirnya datang. Ia tersenyum dan mengelus kepala Michelle. Ya, Rico dan Michelle sudah resmi berpacaran! Perhatian dan kasih sayang Rico akhirnya berhasil meluluhkan hati Michelle.

"Hello..." balas Michelle lembut

"Kita makan dulu yukk, aku laper nih" jawab Rico sambil mengusap perutnya. Michelle langsung bersemangat mendengar kata 'makan'

"Yukkk...aku juga laper banget nih, by! Udah setahun nggak makan..HEHE" Michelle nyengir, Rico mencolek pipi Michelle yang mulai chubby

"Lebay dasar lo!" Agnes menyahut sambil mencubit lengan Michelle "Boong dia, Co, tadi siang aja makan udah kayak orang kalap"

"Lo mah buka kartu aja sih ah, Nes!" Michelle manyun pada Agnes. Disambut tawa Agnes dan Rico bersamaan

"Eh gue nggak papa nih nebeng orang pacaran mulu dari kemarin?" ucap Agnes

"Yaelah, Nes, lo kayak apaan aja deh!" jawab Michelle sambil merangkul Agnes

"Iya, Nes, lo santai aja" Rico menyahut "Yaudah, pergi sekarang yukk.."

Belum sampai masuk ke mobil, tiba-tiba ada yang datang dan langsung menghampiri mereka. Laki-laki dengan kemeja putih dan celana jeans itu melambai pada Agnes sambil tersenyum.

"Hay, Nes!" sapa Dino, laki-laki yang datang itu. Ekspresi datar langsung diperlihatkan Agnes melihat Dino

"Hay!" balas Agnes singkat sambil pura-pura tersenyum

"Gue anter pulang aja yukk..masa lo mau ganggu Rico sama Michelle pacaran?" tanya Dino. Agnes melirik ke arah Michelle dan Rico.

"Nggak usah, Din! Agnes sama gue sama Rico aja, lagian kita juga mau makan dulu kok" Michelle yang menyahut

"Oh, kalian mau makan? Kebetulan kalo gitu di deket sini ada restoran sushi yang baru buka, mau makan disana? Gue yang traktir deh, gimana?" Dino seperti tak habis akal agar bisa bersama dengan Agnes. Michelle menatap sebal wajah sok ramah Dino

"Ah, ntar malah ngrepotin lo, udah nggak usah ntar kapan-kapan aja ya" Michelle berusaha menolak dan menggandeng tangan Agnes

"Sebentar aja kok" jawab Dino bersikeras. Michelle gagal, ia menatap Rico dan hanya disambut dengan angkatan bahu oleh Rico

"Oke, yaudah kita makan dulu rame-rame, Din" ucap Agnes kemudian

"Lo ikut mobil gue aja, Nes, yukk.."

"Oh, nggak usah deh kayanya gue sama Michelle sama Rico aja, nggak papa kan?" jawab Agnes "Kita mending ketemuan di resto nya aja" Dino mendengus kesal, lagi-lagi modusnya tidak bisa mengelabui Agnes

"Oke deh, kalian ikutin mobil gue aja" ucap Dino kemudian kembali ke mobilnya.

Mereka berempat akhirnya sampai di restoran sushi yang dimaksud oleh Dino. Restoran yang baru sekitar satu minggu buka itu sedang ramai-ramainya didatangi oleh para pengunjung. Setelah beberapa saat akhirnya mereka mendapat tempat, dan kemudian mulai memesan.

PROMISE ✔Where stories live. Discover now