Chapter 26 - The Order of Phoenix

326 19 30
                                    

HARRY mendarat tepat di belakang Merry dan turun ke sepotong rumput tak terawat di tengah sebuah alun-alun kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARRY mendarat tepat di belakang Merry dan turun ke sepotong rumput tak terawat di tengah sebuah alun-alun kecil. Sambil gemetar, Harry melihat berkeliling. Bagian depan yang suram dari rumah-rumah yang ada di sekitar tidak menunjukkan penyambutan; beberapa di antaranya memiliki jendela yang pecah, berkilau suram dalam cahaya lampu jalan, cat mulai mengelupas dari banyak pintu dan tumpukan sampah tergeletak di luar beberapa tangga depan.

"Di mana kita?" Harry bertanya.

Moody merogoh kantong jubahnya. Lalu mengangkat tangannya, apa yang tampak seperti sebuah pemantik rokok perak ke udara dan menjentikkannya. Lampu jalan terdekat padam dengan bunyi pop. Dia menjentikkan pemadam itu lagi; lampu berikutnya padam; dia terus menjentik sampai semua lampu di alun-alun itu padam dan cahaya yang tersisa hanya berasal dari jendela-jendela bergorden dan bulan sabit di atas.

"Pinjam dari Dumbledore." geram Moody sambil mengantongi Pemadam-Lampu. "Itu akan mengatasi Muggle-Muggle manapun yang melongok keluar dari jendela, ngerti kan? Sekarang ayo, cepat."

Moody memegang lengan Harry dan menuntunnya dari potongan rumput tadi, menyeberangi jalan dan naik ke trotoar; Merry dan Tonks mengikuti sambil membawa koper Harry bersama-sama, para pengawal yang lain mengapit mereka, semuanya dengan tongkat di luar.

Suara hentakan teredam dari sebuah stereo datang dari sebuah jendela atas rumah terdekat. Bau tajam dari sampah yang membusuk datang dari tumpukan kantong sampah yang menggembung persis di dalam pagar yang terbuka.

"Bacalah cepat-cepat dan hafalkan." kata Moody yang menyerahkan sepotong perkamen ke arah Harry.

Harry melihat ke potongan kertas itu. Tulisan tangan rapat-rapat itu samar-samar tampak dikenalnya. Isinya: Markas Besar Order of the Phoenix bisa dijumpai di nomor dua belas, Grimmauld Place, London.

"Apa itu Order...?" Harry mulai.

"Tidak di sini, Nak!" gertak Moody. "Tunggu sampai kita di dalam!"

Moody menarik potongan perkamen itu dari tangan Harry dan membakarnya dengan ujung tongkatnya. Ketika pesan itu menggulung dalam nyala api dan melayang ke tanah, Harry melihat ke sekitar ke rumah-rumah itu lagi. Mereka sedang berdiri di luar nomor sebelas; dia memandang ke sebelah kiri dan melihat nomor sepuluh; akan tetapi, ke sebelah kanan adalah nomor tiga belas.

Moody menghentakkan tongkatnya ke tanah sebanyak tiga kali. Grimmauld Place nomer tiga belas telah muncul. Mereka semua masuk ke dalamnya. Harry tertegun sebentar, sementara yang lain masuk ke dalam sebuah ruangan yang penuh sekali dengan orang di dalamnya. Merry bergegas naik ke atas untuk masuk ke dalam kamarnya tanpa menoleh sedikitpun ke arah Harry. Mrs Weasley muncul untuk menyambut Harry dan langsung menyuruhnya untuk naik ke sebuah kamar; disana dia bertemu dengan Ron dan Hermione.

Merry bisa mendengar suara teriak kemarahan Harry dari kamarnya,

"JADI KALIAN TIDAK IKUT RAPAT, MASALAH BESAR! KALIAN MASIH ADA DI SINI, BUKAN? AKU, AKU TERKURUNG BERSAMA KELUARGA DURSLEY SELAMA SEBULAN! DAN AKU TELAH MENGATASI LEBIH BANYAK HAL DARI YANG PERNAH KALIAN BERDUA HADAPI DAN DUMBLEDORE TAHU ITU — SIAPA YANG MENYELAMATKAN BATU BERTUAH? SIAPA YANG MENGENYAHKAN RIDDLE? SIAPA YANG MENYELAMATKAN HIDUP KALIAN BERDUA DARI DEMENTOR?"

THE SPECIAL ONE (Mattheo Riddle) (Draco Malfoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang