Lavender

8 3 0
                                    

"Apaan sih? Dari tadi liat-liat mulu?! Nyetir tuh yang fokus! Nanti tabrakan gimana?"Alexa tetap menatap layar handphonenya.

Dia merasakan kalau sedari tadi, Nathan bolak-balik melihatnya. Hanya sekadar mengingatkan. Kalau sedang menyetir kendaraan yang fokus. Apalagi bawa anak orang.

"Ih, serem amat dah. Orang Aku cuman ngelihatin aura cantikmu aja. Omongan itu doa loh.."

"Iya.. Iya.."Alexa menatap Nathan malas.

"Ya iyalah. Masa enggak."

"Diem ih, Gue lagi sibuk main tau! Nanti kalo Gue kalah, Lo mau tanggung jawab?"

"Nanti ku-jokiin. Dijamin. Auto winsrteak dah."

"He-eleh.. Sombong kali..."

"Iya.. Cowok tuh harus sombong dan pede... Biar ceweknya nempel terus.."

"Tapi kok Lo sombongnya bukan ke cewek Lo?"

"Kan Kamu cewekku."

"Mana ada. Itulah hal yang paling mustahil terjadi di dunia ini."

"Ah, masa?"

"..."Alexa berniat untuk membiarkan burung di sebelahnya terus berkicau.

"Hei, kok Lo nggak ngerespon sih?"terdengar suara kekecewaan di sana.

"Males."Alexa acuh.

"... Tega! Eh, udah nyampe nih. Ayo!"tiba-tiba saja badannya berubah. Alexa yang mendengar itu sedikit banyak tidak terbiasa.

"Oh, oke."setelah Nathan membuka pintu mobilnya, dia segera keluar.

"Kenapa... Kita kesini?"aja kaget setengah mati ketika melihat tujuan mereka.

"Ya, kan biar semua orang ngeliat pacar cantik Aku... Pas banget lagi. Kamu lagi pake ini."Nathan tersenyum simpul.

"Hah.."Alexa memutar bola matanya malas.

"Ayolah... Berkeliling denganku disini, pake baju ini, kalo ini... Aja.."kali ini Nathan benar-benar memohon. Alexa yang melihatnya, entah kenapa. Lagi-lagi tak sampai hati menolaknya.

"Ck! Iyadah! Iya! Lagian.. Ke tempat wisata make gaun gini. Ke Disney Land baru cocok."Alexa melangkahkan kakinya.

"Kan kita mau prewed."→nggak tau tulisannya....·´¯'(>▂<)´¯'·.

Baru saja mereka berjalan beberapa langkah. Sudah banyak sekali pasang mata yang melihatnya. Alexa tau kebanyakan dari mereka memandang takjub. Tapi dia paling benci dilihat banyak orang seperti ini. Dia kan tidak seperti Irna yang suka mencari perhatian.

"Eh, Nathan!"Alexa menarik tangan Nathan.

"Kenapa Lex?"Nathan menoleh kebelakang.

"Gimana kalo kita ganti baju dulu?"ucap Alexa ragu-ragu.

"... Alexa.."

"Yaudah...."Alexa menggandeng tangan Nathan.

"Makasih, Cayang♡."

"Ih, jijik!"

"Kalo Kamu udah jadi pacar Aku. Kamu nggak bakal bilang gitu lagi deh."

"..."

。◕‿◕。

"Kok ada ini di sini? Ini..."kata Alexa takjub ketika dia sampai di belakang wilayah taman bermain.

"Yah.. Gitu, deh. Di sini emang ada ini. Bagus nggak? Ini bukan wilayah wisata lagi. Tanah ini punya keluargaku. Aku nggak tau kenapa ditaroh pas di belakang nya. Tapi, tempat ini dah yang paling Aku suka disini."

Ribuan Lavender terjejer rapi di sepetak tanah yang cukup luas. Mungkin tempat ini tidak diketahui banyak orang karena dibatasi oleh dinding yang cukup tinggi. Tentu, tercium baru khas lavender.

"Apakah Kau suka kesini?"tanya Nathan. Membuyarkan lamunan Alexa.

"Mmmm.. Ya. Aku cukup menyukainya. Ini indah."kata Alexa masih tidak berpaling dari kebun di depannya.

"Kalau begitu, ini."Nathan menyerahkan sebuah kartu.

"Apa ini?"Alexa menerima kartu tersebut dan memandanginya.

"Tunjukkan ini kepada penjaga didepan.

"Owh.."Alexa tahu. Di depan gerbang, ada dua penjaga. Mereka tinggi besar. Tapi, tidak cukup menyeramkan baginya.

"Seperti tiket masuk?"Alexa memastikan.

"Tentu."

"Bagaimana mereka merawat ini? Maksudku... Kau pasti mempekerjakan orang bukan?"

"Tentu. Kamu lihat sela-sela yang terlihat seperti jalan itu?"

"Ya. Mereka menyiramnya manual?"

"Tidak. Tapi, Aku tidak akan memberitahumu rahasianya."Nathan mencubit hidung Alexa.

"Ish!"Alexa melepaskan cubitan itu.

。◕‿◕。

Merubah Takdir.Where stories live. Discover now