Dunia Baruku?

24 8 5
                                    

"Hwuaaaaaa!"Lisa langsung terbangun.

"Apaan tuh barusan? Gua kira mimpi buruk.."terlihat sekujur tubuhnya berkeringat.

"Di-dimana ini?"dia langsung mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan.

Ruangan yang serba warna pink itu terlihat lucu. Kamar yang cukup luas. Dan... Sepertinya pemilik yang sebelumnya seorang K-poppers. Dan dia merasa harus merenovasi ulang kamarnya sepulang sekolah.

"Ja-jangan bilang... Hadeuhh.... Males dah gue kalo gini.."Lisa memutar bola matanya malas.

Lisa beranjak dari tempat tidurnya. Membuka lemari, mengambil beberapa pakaian. Dan menuju kamar mandi di kamarnya. Tentu saja dia sudah memastikan ini hari apa ketika dia melihat ada hp yang tergeletak didekatnya.

Beberapa saat kemudian...

"Kalo gini kan gue yang repot. Masa endingnya harus bunuh diri gitu sih? Mana gua mau.."Lisa tersenyum licik.

Tok! Tok! Tok!

"All? Mama boleh masuk nggak?"terdengar ada suara dari luar.

"Iya, Mah. Mama masuk aja. Nggak dikunci kok."Lisa, Alexa duduk di depan cermin sambil mendengarkan rambutnya.

"Tumben kamu udah bangun. Biasanya Mama yang bangunin."

"Emang Mama nggak suka? All bangun pagi?"

"Ya.. Suka lah.. Nggak mungkin Mama nggak suka."mamanya menepuk bahu Alexa pelan.

"Cepet turun kalo gitu. Biar bisa makan bareng kakakmu. Oh, iya. Mama lupa. Kamu belum riasan ya?"

"Nggak. All nggak mau riasan. All nggak bakal pake riasan lagi kesekolah."

"Kenapa?"

"Nggak mau aja. Repot amat dah."

"Oke. Kalo gitu anak Mama nggak perlu lagi ini kan? Lagi pula All kan udah cantik alami."mamanya menunjuk semua perhiasan di atas meja riasnya.

"Nggak pa pa. Diemin aja semuanya disitu."

"Siap!"

"Apaan sih Mah.."

Di meja makan....

"Kak."suara Alexa memecah keheningan.

"Iya?"

"Dari hari ini, All nggak perlu Kakak antar lagi deh."

"Kenapa? Kamu marah lagi sama Kakak?"

Karena sebelumnya, dia dan Alexa sempat saling marah-marahan. Jadi dia mengira seperti itu. Walaupun Alexa pernah berjanji tidak akan seperti itu lagi kepada kakaknya.

"All mau naik motor aja."

"Lho, nggak susah nanti? Kan Kamu pake rok? Pendek lagi."

"Coba Kakak sekarang liat ini."Alexa menunjuk sesuatu.

"Oh.. Kamu emang udah nyiapin ini dari awal ya."

"Iya. Nggak masalah kan? Nanti All ganti di kamar mandi.

"Iya.. Kalo Kamu bisa aja ngendarainnya. Kan dirumah kita cuman ada motor gede."

"Bisaaa.. Kakak tenang aja... All yang ngurus sisanya."

"Yaudah kalo gitu."

。◕‿◕。

Di sekolah...

"Siapa tuh?"

"Cewek kan?"

"Tumben ada kali ada yang pake moge. Keren bet."

"Aneh. Nggak feminim."

"Tapi cantik weh."

"Mana ada. Kok Lo tau? Orang dia masih pake helm."

"Ho-oh"

Suara bersahut-sahutan seperti di pasar. Banyak yang memujinya. Tapi, ada juga yang kurang suka.

"Ribut amat."

Alexa membuka helm-nya dan mengibaskan rambutnya sedikit. Menatap remeh kerumunan yang sekarang berada di tempatnya memarkir motor.

"Hai cantik."

Seketika Alexa merasakan ada yang menepuk bahunya. Tentu saja dia langsung menoleh.

"Siapa Lo?"Alexa menyipitkan matanya.

"Loh? Lo nggak inget Gue?"

"Mana Aku ingat orang yang nggak ada peran di hidup Gue? Buat apa? Hh!"di akhir, Alexa memutar bola matanya malas.

Sebenarnya Alexa mengingat dengan jelas siapa dia. Karena dia memiliki peran yang cukup penting di dalam novel ini. Mata biru dengan rambut coklat. Siapa lagi kalau bukan Nathan. Orang yang paling terkenal disekolah ini.

"Jangan gitu dong.. Nanti Aku bakal ada peran di hidup kamu kok."bisiknya di dekat telinga Alexa. Seketika Alexa bergidik ngeri.

"Kyaaaa.."

"Nathan keren banget!"

"Kok bisa sih Alexa deket ama Nathan..."

"Iya, tukang caper kayak gitu yang dia suka?"

"Nggak mungkin ih, dia kan jarang deket ama cewek."

"Malah nggak pernah lagi."

"Iya sih."

Sekarang Alexa hanya mendengar suara kegaduhan dari kaum hawa. Mereka begitu berisik di telinganya. Terdengar seperti sekerumpulan lebah yang menjengkelkan di telinganya.

"Udah, ah! Gua mau cabut dulu."Alexa berlalu meninggalkan segerombolan itu. Sementara Nathan hanya terdiam di tempat melihatnya sambil tersenyum.

"Cantik amat pacar Gue."Nathan bergumam pelan. Sehingga yang lain tidak mendengarnya.

"Kok dia bisa berubah gini sih?"dari sudut ada yang memperhatikan semua itu dan memasang ekspresi tidak senang.

。◕‿◕。






Merubah Takdir.Where stories live. Discover now